Showing posts with label DIRA (Diary Ramadhan). Show all posts
Showing posts with label DIRA (Diary Ramadhan). Show all posts
Saturday 10 June 2017

Buka Puasa di Sunset Ramadhan The Sun Hotel Sidoarjo

Sunset Ramadhan di The Sun Hotel Sidoarjo

Senja menjelang. Hari ke 13 Ramadhan akan segera berujung, seiring adzan Maghrib nanti. Keriuhan di jalan raya mulai terlihat. Para penjaja aneka makanan berbuka puasa sudah bersiap membuka lapaknya. Para pekerja, bergegas pulang agar bisa menikmati waktu berbuka bersama keluarga. Itulah keberkahan, kemeriahan dan keindahan Ramadhan, yang tidak ditemui di sebelas bulan lainnya.

Bosen, karena hampir dua pekan Ramadhan selalu berbuka di rumah? Kebetulan, saya mendapat info, kalau The Sun Hotel Sidoarjo,  punya program andalan selama Ramadhan yang bertajuk "Sunset Ramadhan" dengar temannya saja sudah sangat penasaran, membayangkan menikmati senja, sambil menunggu adzan Maghrib, diteruskan menyantap hidangan buka puasa bersama keluarga tercinta, sahabat dan orang-orang terkasih.

Friday 8 July 2016

Happy Ied Mubarak, Syawal 1437 H

Ini adalah moment lebaran ke 16 kami tanpa kesyahduan 'ritual' sungkem memohon maaf langsung pada orang tua. Jangan pernah tanyakan bagaimana rasa yang berkecamuk dalam benak, saat kumandang takbir terdengar dari corong-corong  masjid di seantero jagad ini. Rasa yang tidak bisa terungkap oleh kata-kata bahkan air mata sekalipun. Meskipun waktu terus melaju, tetap saja tidak bisa melindas dan menimbun kenangan tentang beliau berdua. 

Tapi, kesedihan kali ini bukan hanya tersebab kehilangan moment itu. Ada satu hal lagi yang membuat saya sedih ketika senja memeluk akhir Ramadhan lalu menyambut fajar Syawal. Satu bulan dalam pusaran Ramadhan rasanya berlalu begitu cepat. Semoga atas Rahmat dan Kasih sayang Allah, saya dan kita semua masih bisa bertemu Ramadhan di tahun depan.


Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku.  Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadahan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.  (Doa Rasulullah di akhir Bulan Suci Ramadhan) 



Taqoballahu  Minna wa Minkum, Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian  



Tuesday 28 June 2016

Sesederhana Apapun Berbagi itu Membahagiakan

Ramadhan telah memasuki sepuluh hari terakhirnya. Bulan istimewa yang hampir semua umat muslim bahkan semua umat manusia menyambutnya dengan penuh antusias. Di bulan istimewa ini pula semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan, ringan berbagi kepada sesama. Salah  satu kegiatan berbagi yang banyak  dilakukan adalah berbagi Takjil. 


Nah, dari kegiatan berbagi takjil itu, saya mau cerita kegiatan para Emak ketjeh KEB Surabaya dalam #KEBerbagi yang sayang jika tidak di abadikan ceritanya *telat ceritanya. 

Thursday 23 June 2016

Resep Es Lilin Cokelat

Hmm ... puasa-puasa gini memang enaknya ngomongin makanan. Ceritanya kulkas kosong. Para bocah request yang seger-seger dan enak-enak buat ngemil setelah tarawih. Biar hemat tenaga, bisa disimpan untuk beberapa hari, buat es lilin saja. Awalnya sih bikin agak banyak buat takjil  anak-anak di musholah, tapi karena kulkas dibuka tutup terus, jadilah hingga sore belum beku juga tuh es lilin. 
Wednesday 15 July 2015

Mudik ke Tegal

Setelah sekian musim Syawal, tidak pernah mudik ke Tegal. Tahun ini kami merencanakan menyambut 1 Syawal dan ber'Iedul Fitri Di Tegal.

Pulang ke Tegal sama saja memunguti kepingan kenangan. Apalagi kenangan tentang rumah tempat saya dilahirkan, menikmati masa kecil dan remaja. Meskipun kali ini terasa sangat hampa. Karena tak ada pelukan dan sambutan hangat dari dua orang yang teramat sangat saya cintai. Mamah dan Bapak.

Setelah KA Kertajaya yang kami naiki sempat mogok karena lokomotif mati. Padahal perjalanan baru beranjak sekian kilometer dari stasiun Pasar Turi. Lebih 3 jam penumpang diuji kesabarannya, menunggu kiriman loko dari Surabaya. Alhamdulillah sekitar jam 2 dinihari lokomotif  kiriman dari Surabaya terpasang. Perjalananpun dilanjutkan.

Rupanya untuk meredam kekecewaan penumpang pihak PT KAI memberi kompensasi mi instan kemasan gelas dan sebotol air mineral kepada masing-masing penumpang.

Alhamdulillah... lumayan bisa buat sahur :)) Rupanya pihak KAI takut di bully oleh netizen. Karena cuitan para penumpang, dan laporan penumpang ke sebuah stasiun radio swasta.

Jam 9 pagi kami menjejakkan kaki di stasiun Tegal, yang seharusnya shubuh tadi. Tetap dan selalu bersyukur selamat sampai tujuan. 

Kami berpamitan pada tetangga depan kursi. Enaknya naik KA tuh bisa ngobrol dan ketemu kenalan baru :) Semoga semua penumpang selamat sampai ke tujuan masing-masing dan bisa berkumpul dengan anggota keluarganya di hari raya. Aamiin

*coba posting pakai aplikasi Blogger via HP . Riewuh karena nggak bisa leluasa ngetiknya. Tapiii lumayan kalau kepepet .

Tegal, 15 Juli 2015

Monday 6 July 2015

Senja yang Indah

Hari tak selamanya pagi.
Ia akan bergerak pasti  menuju siang
Lalu meredup menjadi senja
Senja akan jatuh dalam pelukan  malam
Tengelam
Lalu pagi yang baru
Penuh harapan menggantikan senja kemarin

Friday 3 July 2015

Di Balik Layar Buku 'Rahasia Ramuan Sehat dari Al-Qur'an

            Saya belum mencatat mimpi untuk menulis buku non fiksi. Dalam catatan mimpi saya yang masih belajar menulis, saya baru bermimpi untuk bisa produktif menulis bacaan anak seperti kak Dian Kristiani dan kak Watiek Ideo *dadah-dadah cantiek J Dan masih memeluk mimpi untuk bisa meneruskan menulis novel dewasa yang cuma berhenti sampai draft per bab *Huft hela napas panjang nggaya :D

            Nah, asal muasal buku ini sebenarnya naskahnya adalah naskah untuk bacaan anak. Berisi cerita-cerita dan informasi unik dan sederhana tentang serba-serbinya. Saat diajukan ke penerbit Adibintang ok. Tapi beberapa waktu kemudian saya dapat email dari mas Imran Laha, beliau menulis, “Boleh saya tantang ibu untuk menjadikan  ini naskah umum bukan naskah untuk anak-anak?”  
Thursday 2 July 2015

Resep Es Blewah Enak

Blewah atau ada juga yang menyebut garbis, identik dengan bulan Puasa. Di bulan puasa seperti sekarang ini, di sepanjang jalan, banyak penjual buah warna orange segar ini. Harumnya yang khas sangat cocok dibuat minuman dingin untuk berbuka nanti. Kebetulan anak-anak suka, jadi dua hari berturut-turut bikin es blewah :) 


Saya punya tips bikin es blewah yang enak, segar dan wangi blewahnya terasa. Yuk simak :)

Sunday 28 June 2015

Betapa Enaknya Menjadi Orang Ber-Taqwa

Sepertiga Ramadhan sudah terlewati. Tujuan akhir mencapai derajat taqwa semoga sampai dan tercapai. Aamiin….

Setiap menjelang dan sepanjang Ramadhan, perintah puasa selalu didengungkan di setiap mimbar-mimbar ceramah oleh para ustad.

“Hai orang-oran yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”  (Q.S Al-Baqarah : 183)

            Selintasan pikiran membawa saya untuk merenung. Mengapa pula banyak orang berdebat tentang hal-hal remeh temeh menyangkut menghormati orang yang berpuasa dan sebagian lagi menghormati orang yang tidak puasa.
Saturday 27 June 2015

Tips Makan Buah-buahan agar Tidak Percuma

Sahur dengan buah-buahan? Kenapa tidak. Nggak lemes tuh? Enggak. Malah lebih seger dan nggak ngantuk siangnya.

Awalnya saya kurang percaya. Sudah satu tahun ini memang untuk menu sarapan saya berusaha konsisten hanya aneka buah-buahan. Tapi untuk sahur, saya baru mencoba di Ramadhan tahun ini. Kalau dipikir-pikir lagi, memang sahur kan sama saja makan pagi yang lebih awal.
Wednesday 24 June 2015

Melihat dengan Cara Berbeda

Mengingat cerita seorang Ustad dalam sebuah forum di sekolah. Kalau di tulisan yang lalu nasehat untuk anak-anak, kini nasehat mengalir untuk  saya, dan para orang tua.

            Anak-anak yang saat itu hadir di hadapan orang tua bukanlah anak-anak kecil yang lucu dan menggemaskan lagi. Mungkin bagi sebagian besar orang tua, termasuk saya anak-anak usia 15 tahunan itu ‘lagi bikin geregeten’. Ahh… jujur saya sering mengalami rasa geregetan itu. Menghadapi anak usia remaja di zaman yang sangat berbeda dengan zaman saat saya remaja dulu. Harus benar-benar punya stok sabar tingkat bidadari dan berusaha jadi teman terbaik buat mereka.
Tuesday 23 June 2015

Belajar Kehidupan

         Sore itu, 30 April 2015. Di aula SMPIT Darul Fikri, saya menghadiri acara doa bersama menjelang UN.  Kalau menceritakan tentang UN rasanya sudah telat pakai banget ya… Pingin nulis ulang coret-coretan di buku gegara saya buka-buka  catatan kecil yang selalu dibawa ‘ngalor ngidul’ karena selalu nyelip di tas. Catatan tentang nasehat yang diberikan pada anak-anak saat itu. 

            Tahun ini adalah tahun dimana UN bukan menjadi syarat kelulusan. Saya melihat anak-anak dan orang tua lebih santai saat acara doa bersama. Pengalamn tahun yang lalu, biasanya orang tua (terutama) dan anak-anak sama-sama diliputi ketegangan dan kecemasan. Merasa UN adalah ujian nasib padahal kalau sudah dilalui ya ngak begitu-begitu amat. UN hanya proses kecil untuk batu loncatan menuju derajat yang lebih tinggi. Justru yang lebih berat adalah proses anak-anak belajar melewati masa 3 tahun dengan segala tantangannya. 

            Nasehat untuk anak-anak diberikan oleh direktur Darul Fikri ustad Syaiful  Arifin. Beliau bercerita tentang belajar kehidupan dari air dan garam

Sunday 27 July 2014

Bertemu Benny Ramdhani

17 Juli 2014


Sebenarnya cerita ini sudah nggak hangat lagi, karena sudah berlalu lebih seminggu yang lalu. Tapi baru sempat nulisnya sekarang. Kemarin-kemarin sok rempong ini itu, apalagi Ramadhan waktu terasa sempit.  Sudahlah... mungkin dasarnya saya saja yang males menyempatkan waktu untuk updet cerita disini.

Sampai memasuki 10 hari kedua Ramadhan, saya merasa belum ada cerita atau kabar gembira yang bikin hati mak jleb. Kabar tulisan dimuat di media tidak diterima, kabar dapat hadiah atau kiriman apa kek juga tidak hehe. Ternyata pagi itu kabar gembira datang, ada sms masuk dari mbak Dian Kristiani itu lohh... penulis buku anak yang super produktif. Isi SMSnya : Nanti jam 5 sore ada bukber dengan Benny Ramdani di Bebek Kerto Sidoarjo"  Aww.... langsung lonjak-lonjak kegirangan dong saya.  Kesempatan bisa ketemu guru, yang selama ini cuma bisa bersua lewat layar virtual. 

Saturday 19 July 2014

SEGA LENGKO

Mencari Makanan ini di seputar Sidoarjo dan Surabaya dijamin tak bakalan nemu.  Salah satu makanan khas kota Tegal dan sekitarnya. Jadi kalau kangen makan lengko ya harus buat sendiri. Kalau di Jawa Timur mungkin Nasi Lengko seperti gado-gado atau nasi pecel,  yang setiap saat bisa didapatkan di warung-warung  pinggir jalan.

Di Tegal, Sega (Nasi) Lengko biasanya dijual di warung-warung kaki lima. Kalau pulang ke Tegal, biasanya saya makan nasi lengko sehabis jalan-jalan pagi keliling alun-alun. Sedaap... setelah berkeringat habis olahraga sarapan Nasi Lengko. Apalagi ditambah tempe mendoan hangat,  yup makin mak nyuss :)

Saturday 27 July 2013

Kejutan di Bobo No. 16 Tahun 2013


Bobo edisi 16 tahun 2013 halaman 10-11

Senin, 22 Juli 2013- Hari ke 13 Ramadhan 1434H

Sore itu mula-mula ada panggilan dari nomor tak dikenal. Lalu disambung sms, "Assalam, mbak Vanda ya? Ini Bonita. Duh, senengnya dongengnya dimuat di Bobo. Selamat yaa...."

Saya cuma bengong, sambil baca berulang kali sms itu. Beneran nih?? Ceritaku dimuat di Bobo? Majalah anak-anak yang umurnya sepantaran dengan saya, yang dibaca sebagian besar anak-anak negeri ini. Majalah yang menemani masa kecil saya, dan sekarang juga menjadi bacaan favorit anak-anak di rumah.
Thursday 25 July 2013

Ternyata Bisa

Bismillahirahmanirrahiimm....

Hampir sebulan saya tidak menengok rumah tercinta ini. Sejak anak-anak UAS disambung liburan, Bapak mertua yang sakit,  tahun ajaran baru, lalu awal Ramadhan, jadi terbenam di dunia nyata. Padahal isi kepala banyak sekali yang ingin saya tuangkan di sini. Cuma memang saya lagi mencoba janji pada diri sendiri, coba sih seberapa kuat saya nggak bersentuhan dengan FB, Blog dan teman-temannya itu. Saya sampai tidak mengambil paket internet bulanan seperti biasanya.  Hwaa... ternyata saya bisa juga hidup tanpa mengintip itu semua. Saya kuat-kuatkan sih memang. Sesekali mengintip kalau ada info atau pesan penting. Tapi tetap tidak komen dan menulis status apapun. 

Thursday 30 August 2012

KUE LUMPUR LABU KUNING

Hari terakhir puasa Ramadhan, sasaran beres-beres terakhir adalah bebenah dapur dan segala isinya. Jangan sampai menyimpan sisa makanan yang akan mengundang semut dan tikus hiii.... bisa-bisa ditinggal mudik, rumah dibuat tempat pesta oleh mereka. Tak lupa juga menengok isi kulkas. Merapikan isi kulkas sekaligus mengintip isinya, yang masih bisa dimanfaatkan harus segera dihabiskan atau dimasak biar tidak mubazir. Yang sekiranya tidak layak disimpan atau dimakan, lebih baik dibuang saja dari pada bikin masalah di perut, ya toh? :)

Nah dari beberes itu, ternyata ada labu kuning yang tidak sempat dibuat kolak, sayang kan, kalau mubazir. Akhirnya dapat ide untuk bikin kue lumpur, yang biasanya pakai kentang diganti labu aja. Kebetulan juga di kulkas masih tersisa telur, di freezer ada santan beku (meskipun kalau bikin kue tetep lebih mantap pakai santan fresh yang baru diperas, tapi ini kan judulnya memanfaatkan sisa bahan-bahan di dapur :)) tepung terigu juga masih ada, kismis, keju, coklat chip juga ada tersisa sedikit di wadah-wadah kecil. Yup ... alhamdulillah ... sebelum liburan, bisa beberes sekaligus memanfaatkan sisa-sisa makanan ^_^

Resep di bawah ini aslinya adalah resep kue lumpur kentang favorit anak-anak, hanya kentangnya diganti labu kuning , Yukk mulai :)

pakai cetakan bola-bola (poferces) mungil  sekali hap :)

Bahan :

250 gram tepung terigu

250 gram gula pasir

garam ½ sdt

vanili ½ sdt

santan 500 ml (rebus dinginkan)

labu kuning 500 gram (kupas, kukus, haluskan)

100 gram margarin (cairkan)

2 kuning telur

1 putih telur

(kalau repot, bolehlah langsung 2 butir telur)


Untuk taburan :

Suka-suka : kismis, keju, coklat messes, kelapa muda.

Polosan tanpa taburan juga ok


Cara Membuat :

    1. Kocok gula+ telur hingga putih dan mengembang

    2. tambahkan vanili dan garam

    3. Masukkan santan, kocok dengan kecepatan rendah, masukkan labu kuning aduk rata. Kemudian masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Terakhir masukkan margarin cair.

    Kalau pingin hasil yang halus, nggak mbrinjil adonannya, sebaiknya disaring dulu.


Siapkan cetakan kue lumpur, atau cetakan kue bola-bola. Panaskan, semir dg sedikit margarin untuk pertamakali aja. Tuang deh di cetakan (1/3 cetakan aja, jangan penuh-penuh) saat setengah matang, beri taburan sesuka selera. Hemm ... kue lumpur labu kuning yang legit siap dinikmati :)


*catt : Santan bisa juga diganti susu cair, atau separuh santan separuhnya lagi susu.


nggak sempat foto cetakan di dapur jadi diambil dari sini :)

Thursday 16 August 2012

MEMULIAKAN DHU'AFA


Bismillahirrahmanirrahiim .....
          
           Bulan Ramadhan.  Bulan penuh berkah yang dinanti setiap umat muslim.  Bahkan membawa berkah untuk semua umat manusia. Di bulan inilah semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan.  Dan salah satu yang banyak dijumpai adalah berlomba-limba memperbanyak zakat, infak dan sedekah.

            Banyak dijumpai, atas nama pribadi maupun lembaga berbondong-bondong membagikan sebagian rezeki baik dalam bentuk uang maupun barang kebutuhan sehari-hari. Orang mengular dalam antrian panjang. Bahkan demi selembar uang Rp. 20.000 atau sebungkus sembako itu, mereka rela berdesak-desakan, saling dorong, saling injak, bahkan tak jarang hingga menimbulkan korban jiwa.  Sungguh sangat ironi, dan terasa ngilu di hati setiap kali melihat pemandangan tersebut, baik di layar kaca ataupun di surat kabar.

            Alangkah lebih bijaksananya, jika para orang-orang mampu yang mendatangi para dhu'afa itu. Memberikan hak mereka dengan santun, tanpa perlu mereka berdesakan.  Seolah tergambar begitu menyedihkannya nasib kaum papa dan betapa arogannya kaum berpunya.

            Untuk membagikannya mungkin bisa dengan cara berkoordinasi dengan RT/RW setempat, rumah yatim atau  sekolah-sekolah.  Biarkan mereka yang mendata berapa orang yang berhak untuk menerima zakat, infak dan sedekah.  Dan lembaga-lembaga ataupun orang pribadi tinggal mengantarkannya ke tempat-tempat itu, dan membagikannya langsung ke tangan mereka yang berhak.

            Sungguh akan lebih indah jika para orang kaya mendatangi orang yang kurang mampu dan mengulurkan hak mereka tanpa mereka kehilangan harga diri mereka sebagai peminta-minta. Seperti Kalifah Umar bin Khatab yang rela memanggul sekarung beras dan mengantarkannya langsung ke rumah seorang janda miskin.

            Semoga dengan hadirnya Ramadhan membuat kita lebih semangat berlomba-lomba berbagi dengan tetap memuliakan para kaum dhu'afa.

gambar diambil dari sini





*Tulisan yang pernah dikirim untuk rubrik 'Gagasan Jawa Pos'  berhubung sudah lebih 5 hari maka tulisan ini saya anggap kembali ke pemiliknya.  Dari pada mubazir saya pasang di sini saja :))
Tuesday 14 August 2012

Es Timun Kombinasi Suka-Suka ^_^

Awalnya saat mendengar nama Es Timun dari Mbak Tatit Ujiani, saya agak heran. Hah? Timun kok dibikin es, apa enaknya? Saat itu kami sedang berembug menu untuk pembagian takjil gratis salah satu agenda FLP Sidoarjo di bulan Ramadhan ini.  Akhirnya pada hari H, tanggal 5 Agustus 2012  alhamdulillah... acara pembagian takjil dengan menu es timun, kurma, dan kue di perempatan alun-alun Sidoarjo berjalan lancar meski masih kurang sempurna. Es timun menjadi primadona saat itu, karena dahaga menahan haus seharian, guyuran segarnya es timun menyempurnakan menu berbuka puasa kita . Alhamdulillahh ...

Akhirnya, karena penasaran kurang banyak kemarin merasakn es timun , besoknya saya langsung beli timun dan bertekat mencoba membuatnya sendiri. Wahh ... ternyata mudah, murah dan meriah serta rasanya bener-bener seger dan sangat pas untuk menu berbuka puasa.

Kalau mau mencoba juga, yuk sama-sama :)

Bahan:

2 buah timun ukuran besar/sedang tapi jangan yang tua nanti bijinya banyak.
Air putih matang secukupnya
Sirup gula secukupnya
Sirup melon secukupnya sesuka selera
Es batu secukupnya
(bahan original es bikinan Bu Tatit)

Kemarin saya bikin variasi dengan menambahkan
Perasan air jeruk lemon 2-3 sdm atau sesuka selera. Kalau tidak ada jeruk lemon, pakai jeruk nipis juga boleh.
Dawet dari biji selasih
Nata de coco


 Cara Bikinnya :

Cuci bersih timun, belah melintang menjadi 2. Boleh dibuang bijinya boleh tidak.  Kalau saya suka bijinya diikutkan. Timun boleh di kerok pakai kerokan blewah, atau diparut pakai parutan keju, atau bisa juga di blender. Kalau saya lebih suka di kerok atau diparut.

Setelah itu campur timun dengan air matang, sirup gula, sirup melon, air jeruk nipis, tambahkan biji selasih dan nata de coco. Tambahkan es batu secukupnya.  Es timun siap dinikmati.

Cara penyajian bisa juga dengan menatan parutan timun di gelas, atasnya dikasih biji selasih dan nata decoco, tuangkan air matang, sirup gula, sirup melon dan es batu.  Suka-suka selera kita saja

Selamat mencoba dan menikmati :)


gambar diambil dari sini



Catatan : Es timun ini adalah minuman khas dari Aceh

Untuk Ayah dan Bunda

Nemu catatan puisi yang dibaca anak-anak Nurul Fikri saat acara family gathering.

Ayah Bunda...
Hadirmu di sisiku hangatkan hari-hariku
Tetesan keringat, pacu semangat hidupku
Nasehatmu, menyadarkan kehilafanku
Untaian katamu, melejitkan prestasi dalam hidupku
Ayah Bunda..
Semangatmu tuk penuhi segala inginku,
Membanggakan sisi keduniaanku
Namun tak hanya itu inginku
Isilah ruang ruhaniku dengan teladan dan
Kasih sayangmu
Ayah Bunda,
Inginku hanya hadirmu
Harapku kau selalu ada mengawal langkah-langkahku
Mengingatku dalam setiap untaian doamu
Ayah Bunda..
Semoga aku menjadi sholih sholihah yang membanggakanmu

family gathering NF06022011

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...