Rumah Cinta : Di Balik Layar Buku 'Rahasia Ramuan Sehat dari Al-Qur'an

Saya belum mencatat mimpi untuk menulis buku non fiksi. Dalam catatan mimpi saya yang masih belajar menulis, saya baru bermimpi untuk bisa produktif menulis bacaan anak seperti kak Dian Kristiani dan kak Watiek Ideo *dadah-dadah cantiek J Dan masih memeluk mimpi untuk bisa meneruskan menulis novel dewasa yang cuma berhenti sampai draft per bab *Huft hela napas panjang nggaya :D

Nah, asal muasal buku ini sebenarnya naskahnya adalah naskah untuk bacaan anak. Berisi cerita-cerita dan informasi unik dan sederhana tentang serba-serbinya. Saat diajukan ke penerbit Adibintang ok. Tapi beberapa waktu kemudian saya dapat email dari mas Imran Laha, beliau menulis, “Boleh saya tantang ibu untuk menjadikan ini naskah umum bukan naskah untuk anak-anak?”

“Duarr! Jedeerr!” Apaa? Nggak pernah terbayang sebelumnya menulis naskah nonfiksi serius untuk umum apalagi dengan tema yang nggak main-main, menyangkut kesehatan jeh. Waduhhh... padahal saya cuma berani nulis tentang ini itu sesuka hati apa yang terlintas di pikiran ya di blog ini.

Setelah lama merenung dan mencari bahu untuk bersandar *maksudnya curhat sama mas suami :D akhirnya saya terimalah tantangan itu. Mulai mengumpulkan buku-buku yang ada di rumah, membongkar majalah, jalan-jalan ke took buku, membaca informasi di internet, dan yang paling penting mencari sumber dari Al-Qur’an, terjemahan dan tafsirnya, lalu mengingat-ingat pengalaman apa saja yang pernah saya alami menyangkut apa yang nanti akan saya tulis.

Untunglah, mas Imran Laha ini sangat sabar menghadapi ibu-ibu. Apalagi ibu-ibu macam saya yang apalah-apalah begini. Apalagi di akhir tahun kemarin saya juga sedang mengerjakan satu naskah dengan detlen ketat, naskah yang cukup bergengsi dari rangkaian paket buku yang hemm… pokoknya keren *hihi maaf ngelantur. Terimakasih mas Imran untuk kesabarannya J

Akhirnya saya skip cerita-ceritanya (lumayan jadi punya stok naskah, didandani sana-sini dulu trus adu keberuntungan lagi mencari jodoh penerbit, percaya deh... tak ada tulisan yang sia-sia) lalu saya berjibaku menulis, mengalir seperti saya cerita saja. Alhamdulillah... bisa mnyelesaikan naskah ini dan sekarang telah menjelma buku. *Alhamdulillah…. Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah menggerakkan hati, pikiran dan jari-jemari hingga bisa menulis. Dengan segala kekurangan dan kelebihan buku ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.

Saat dikabari kalau buku ini terbit, tentu hati langsung jingkrak-jingkrak senang dong.... apalagi mas Imran menambahi kalimat , "Bukunya jadinya bagus bu." sambil kirim foto cover dan halaman isi bukunya. *Uhuk. Bukan saya loh ya yang ngomong bagus, tapi mas Imran :D. Semoga beneran bagus ya menurut yang membaca. *saya sesungguhnya asli deg-degan dengan komentar para pembaca buku ini nantinya. Tak ada gading yang tak retak, semoga pembaca buku ini bisa memaafkan dan memaklumi jika menemukan banyak keretakan di sana-sini.

Terimakasih untuk mbak dr. Yenni Wido P, teman di FLP sidoarjo juga masih tetangga jauh karena rumahnya masih disekitar Sukodno, yang bersedia diajak bertukar pikiran via chat FB, dan dengan senang hati telah menorehkan penanya untuk kata pengantar di buku ini. Terimakasih untuk para penghuni rumah cinta yang telah rela ibu menyelipkan waktu untuk menulis di sela-sela semua keriwuehan ini itu.