Wednesday 26 December 2012

Catatan Cuap-Cuap di KMA FLP Sidoarjo

Bismillahirrahmanirrahiim,


Alhamdulillah, acara KMA tanggal 23 Desember 2012 bisa berjalan lancar. Meskipun ada sedikit kendala, karena saya datang lebih lambat dari waktu yang telah disepakati, maaf... seperti biasa yang menjadi alasan pasti kerempongan khas ala emak-emak (alasan! :)). Kebetulan kemarin harus ngedrop anak dulu di hotel Sun City, nggak cuma ngedrop tapi mengantar sampai tempat acara (kakak ikut seminar/talk show  remaja bertema 'Muda, Berkarya dan Mandiri' yang diadakan oleh 'Salimah')  , plus basa basi sebentar karena kebetulan yang menerima tamu mbak Ika Safitri, teman FLP angkatan I, yup jadilah kita ngobrol dulu sebentar.

Sampai di depan markas FLP Sidoarjo, teman-teman FLP Sidoarjo angkatan 3 sudah banyak berkumpul. Duhh ... langsung deg-degan, salting nggak karuan. Gue telat nih. Pasalnya juga, sebenarnya tugas utama diemban oleh Mas Zein, saya hanya mendampingi sebagai penggembira, ya santai aja kan sudah ada mas Zein El-Arham yang lebih kompeten. Olala... ternyata inbox mbak Wiwik bikin kaget, sampai bikin koprol jantung si Emak. Ternyata mas Zein berhalangan, karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan (maklum ... beliau memang orang penting teman-teman ^_^ )

Wednesday 19 December 2012

Mereka Memang Unik

Nurul Fikri, 08 Desember 2012


Hari ini, bertepatan hari sabtu menjelang UAS. Seperti biasa, sejak dua hari kemarin Aisya sudah woro-woro, mengulurkan lembar undangan untuk menghadiri pertemuan orang tua murid di sekolah. Sudah bisa ditebak, acara yang dibahas tentu saja persiapan seputar UAS, membagikan foto copy kisi-kisi materi UAS dan ngobrol tentang anak-anak. 

Untuk masalah kognitif alhamdulilah Aisya berada di level aman, Nilai afektif (sikap)juga masih aman, meski sekarang saat kelas 5, terasa perubahan yang tajam. Aisya jadi lebih gigih mempertahankan pendapatnya eh, tapi menurut saya sih sering ngeyel *versi emaknya (padahal, kalau menurut Aisya tuh dia gigih mempertahankan pendapat dan kemauannya hihi), suka protes * kembali lagi yang diprotes pasti emaknya :( dan yang lebih bikin ngelus dada, cerobohnya minta ampun. Terutama untuk masalah alat tulis dan buku-buku pelajaran. Belum habis satu semester, sudah menghabiskan berlusin-lusin pinsil dan penghapus. Kalau nggak hilang, dipinjem teman, ketinggalan dan seribu satu alasan lainnya. Alqur'an, buku tajwid, buku tulis, buku paket, sudah lecek bahkan sampai lepas sampulnya (padahal kalau emaknya mau berbaik sangka, harusnya bangga karena jadi lecek begitu karena rajin dibaca :))

Monday 17 December 2012

ES / WEDANG TOMAT JERUK NIPIS





Selain bawang, brambang dan cabe, saya tak pernah melupakan tomat dan jeruk nipis yang harus selalu tersedia di dalam kulkas. Tomat sayur biasanya untuk bikin sambel tomat atau campuran masakan, Kalau tomat buah yang berukuran lebih besar, dengan warna merah ranum yang segar, sangat cocok buat camilan. Biasanya cuma dibelah-belah trus dicocol gula pasr, langsung hup. Hmm ... seger. Atau buat masker saya belah dan usapkan ke wajah. Diamkan 15 menit kemudian basuh dengan air hangat, lalu air dingin. Wajah terasa lebih segar, bersih, dan bebas jerawat.

Tuesday 27 November 2012

Aisya Dapat Hadiah Jaket dari REPUBLIKA ^_^

Hwaa... lama saya nggak menengok rumah ini. Dua minggu terbenam di dunia nyata betul-betul membuat kepala pening, dan hati menjadi hening. Sebenarnya banyak sekali yang menggumpal di dada pingin cuap-cuap, coret-coret di dinding rumah tercinta in. Tapi apa daya, tangan, hati, pikiran dan waktu tidak bisa berdamai. Ya sudahlah, sementara saya mau berbagi ini saja. 

Sekitar satu minggu yang lalu, Aisya dapat kiriman dari Republika. Ketika dibuka hwaa! Surprise! Isinya jaket dengan tulisan keren di punggungnya "Gw Nulis di REPUBLIKA"

Awalnya Aisya bingung. Saya juga ikut mengingat-ingat, pernah kirim apa ya ke Republika? Olala... baru ingat, dulu pernah kirim cerita u rubrik Cahaya Ramadhan" sekitar awal Agustus 2012. Rubrik khusus yang disediakan untuk anak-anak, menuliskan cerita atau pengalaman puasanya. Tulisan sekitar 200 kata.

Senangnya dapat jaket, lumayan untuk menyambut musim hujan. Sayangnya , kami tidak pernah tahu kapan tulisannya dimuat. Semoga tulisan pertama Aisya yang dimuat di media ini menjadi awal jejak tinta Aisya selanjutnya yaa... Aamiin :) 


Jaket dari Republika
Thursday 15 November 2012

Anugerah Terindah

14 November 1999
14 November 2012


Hari ini 13 tahun yang lalu
Saat tangismu pecah
Mengantar anugerah terindah
Penyejuk mata, penghangat hati
Tak terasa kini...
Tangismu tlah menjelma senyum
Rengekanmu tlah berubah Kicauan merdu juga sumbang
Aroma itu tlah berganti
Menguarkan harum dari
Kuncupmu yang mekar satu-satu
Semoga hati dan akhlakmu selalu wangi
Dan berkah Alloh selalu menaungi setiap langkahmu

Doa ibu tak pernah putus untukmu


Rasanya baru kemarin Ibu menggendong dan menimang-nimangmu. Kini kau telah menjelma menjadi bunga. Happy millad anakku, barakalloh. Semoga menjadi sholihah yang bermanfaat.Luv u selalu

dari waktu ke waktu

*kembali terkenang 13 th yang lalu saat Alloh memberi anugerah terindah-Nya 
Saturday 10 November 2012

Zebra Cross (Apa Fungsimu?)

Kondisi Zebra Cross di ambil dari Sini


             Sebagai pejalan kaki, saya sering merasa tidak mempunyai hak di jalan raya. Jalan raya yang padat dengan lalau lalang kendaraannya, hampir semua ruasnya tersita oleh kendaraan bermotor. Bahkan bahu jalan, dan trotoarnya yang notabene hak pejalan kaki seringkali dirampas saat lalu lintas padat dan macet.
Yang paling bikin miris hati, zebra cross yang disediakan untuk menyebarang para pejalan kaki agar lebih aman pun, dirampas oleh para pengemudi kendaraan, terutama kendaraan roda dua. 

        Sepertinya para pengendara sudah tak bisa mengenal warna , hingga zebra cross yang jelas terlihat berwarna hitam putih diterjang. Seharusnya, saat mendekati traffic light yang menyala kuning, atau merah, para pengendara mengurangi laju kendaraannya. Dan ketika lampu merah menyala, mereka seharusnya berhenti di batas yang telah ditentukan.

       Tapi pada kenyataannya, kebanyakan para pengendara melaju terus hingga di atas zebra cross bahkan di depannya. Akhirnya para penyeberang jalan sering bingung dan ngeri saat menyeberang. Bagaimana tidak ngeri, saat lampu hijau tanda aman menyeberang menyala, para pengendara terus saja melaju kencang. Mereka melewati batas, berhenti di atas hinga di depan zebra cross.

      Karena berhenti di atas zebra cros, akhirnya penyeberang harus berjalan di sela-sela kendaraan. Sungguh sangat tidak nyaman. Rasanya gemas, hak saya sebagai pejalan kaki benar-benar tidak hiraukan. Apalagi saya termasuk segelintir orang yang takut menyeberang :)) Terlintas pikiran apa sebaiknya di semua ruas jalan sebelum zebra cross atau traffic light , dibuat polisi tidur atau garis kejut. Agar para pengendara terpaksa mengurangi laju kendaraannya. Atau yang lebih ekstrim lagi, di ruas jalan yang ramai, selain garis kejut bisa ditambah palang pintu lampu merah. Agar para pengguna jalan raya yang hendak menyeberang merasa aman dan nyaman, menyeberang di tempatnya.

*Cuap-cuap karena sebal dan gemas, wong sudah menyeberang di tempatnya, saat tanda lampu hijau dengan gambar orang berjalan menyala, eehhh ... tetap saja kendaraan-kendaraan itu nyelonong.
Tuesday 6 November 2012

Roti Panggang Isi Telur ^_^

Roti Panggang Isi  Suka-Suka


Pagi saatnya berjibaku dengan waktu. Karena harus masak untuk bekal makan siang, jadi menu sarapan seringnya cari menu yang cepat. Bikin nasi goreng, dadar telur, sereal, atau yang paling jadi andalan ya roti tawar dengan berbagai macam isi. Bukannya sok kayak orang bule atau gimana, tapi memang cari yang paling cepet. Pokoknya yang penting sebelum beraktifitas,  harus sarapan :)

Biar nggak bosen, ini salah satu roti isi ala Ibu, Deva dan Aisya :)

Bahan:
- 6 lembar roti tawar merek dan jenis apa saja.
 (berdasarkan pengalaman kalau dipanggang lebih enak pakai  yang berkulit dan teksturnya kering berongga 
 biar kalau dipanggang renyah lebih lama)
- mentega/margarin untuk olesan secukupnya
- mayones (bila suka)
- Saus tomat / saus sambel
- 3 butir telur ( ceplok setengah matang dengan margarin, bumbui lada halus)
- bawang bombay cincang
- Tomat cincang atau iris bulat sesuka selera
- Keju parut / Keju lembaran

Cara bikin :

Oles satu sisi permukaan roti dengan mentega, mayones, saus tomat, saus sambel. taburi bawang bombay, tomat, keju. Taruh telur ceplok di atasnya. Tutup dengan roti lain yang juga telah di oles mentega, mayones, saus, bawang bombay dan tomat. Panggang dengan wajan anti lengket atau dobel pan sampai kering kecoklatan. Siap disantap selagi hangat ^_^

Note:
- Isi boleh sesukanya, telur bisa diganti sosis yang diiris, cornet, atau rougut. Kalau suka yang manis bisa juga diisi pisang, keju, coklat, selai pokoknya suka-suka deh :))

Wednesday 24 October 2012

Belajar Tidur Sendiri


Melatih anak untuk tidur sendiri terpisah dari orang tua, menurut saya pribadi adalah moment yang cukup berat yang harus dilalui baik oleh anak maupun orang tua, terutama ibunya. Bayi yang selama ini ditimang-timang dan dikeloni harus lepas dari pelukan saat tidur. Saya pribadi termasuk ibu yang tidak tega kalau harus berpisah tidur dengan anak sejak dini (usia batita). Meskipun dari segi perkembangan anak (menurut Dra Erry Soekresno) di usia 2-3 tahun sebenarnya anak sudah siap untuk tidur sendiri, dan dorongan untuk mandirinya juga besar. Namun bukan berarti di usia itu secara ekstrim menyuruh anak untuk tidur sendiri langsung tanpa tahapan. Mulai usia 2-3 tahun anak sudah bisa pelan-pelan mulai dilatih, hingga anak nantinya anak akan siap untuk benar-benar tidur terpisah di usia 7 tahun.

Monday 15 October 2012

Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran

Miris, menyaksikan tawuran pelajar termasuk mahasiswa kembali marak lagi akhir-akhir ini. Saya sampai tak kuasa menahan air mata saat melihat orang tua korban (meninggal) akibat tawuran menangisi anaknya yang pulang dalam keadaan tak bernyawa. Orang tua mana yang tak sedih dan pedih ditinggal anaknya, apalagi dengan kondisi 'mati konyol' menjadi korban tawuran.

Tawuran pelajar sangat mencoreng wajah pendidikan di negeri ini. Para pelajar yang seharusnya menjadi generasi penerus, membuat perubahan ke arah yang lebih baik justru berbuat kondisi negeri yang sedang gelisah semakin resah.

Kalau mencari siapa yang paling bersalah, tentunya yang ada hanya saling tuding menyalahkan. Dan tak akan menyelesaikan masalah. Yang perlu dicari adalah cara mencegahnya. Saya sebatas menyampaikan pendapat pribadi tentang mencegah tawuran sebatas kacamata saya sebagi seorang ibu.

Tak dipungkiri bahwa, jaman telah berubah. Anak-anak sekarang hidup di zaman yang berbeda dengan zaman orang tuanya dulu. Mereka hidup di zamannya. Zaman yang semakin mengglobal, zaman yang lebih mengedepankan kwantitas daripada kwalitas. Anak-anak hanya dituntut untuk mengejar kecerdasan kognitifnya tanpa mempedulikan potensi kecerdasan lainnya. Dalam hal ini kecerdasan emosi dan spiritualnya. Sehingga anak-anak tumbuh menjadi manusia-manusia yang hanya cerdas akademis tapi empati, dan hati nuraninya tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Bahkan cenderung mati. 
 
Anak-anak sekarang lebih akrab dengan mesin dan teknologi dari pada berinteraksi dengan sesama manusia. Anak lebih akrab dengan gadget, game online, televisi dari pada berinteraksi fisik dengan teman sebaya atau orang tuanya. Permainan satu arah itu cenderung membuat anak menjadi egois, ingin menang sendiri, tak peduli dengan perasaan orang lain, karena mereka berinteraksi dengan benda mati. Sedangkan Permainan tradisional sangat penting untuk melatih anak-anak mengetahui aturan main, rasa guyub, dan sportifitas.
Maka dari itu, menanamkan anti tawuran perlu dilakukan sejak dini. Sejak anak-anak masih di bangku sekolah dasar bahkan bisa lebih rendah lagi. Karena mental tawuran bukan muncul tiba-tiba, tapi karena sebuah proses yang berlangsung terus menerus dari kebiasaan, tontonan, bacaan, atau lingkungan.

Beberapa cara Mencegah tawuran sejak dini:
  • Menanamkan nilai kasih sayang, dari lingkungan terdekatnya. Orang tua, dan keluarga. Jika anak sudah terbiasa dengan pola asuh penuh kasih sayang, maka hatinya akan lembut. Menanamkan nilai kasih sayang ini termasuk di dalamnya nilai-nilai spiritual (agama), akhlak, dan budi pekerti. Jadi sejak dini anak sudah terbiasa untuk menimbang apapun dengan hati, didasarkan pada nilai-nilai agama. 
      
  • Membangun sinergi antara orang tua, anak, dan guru (sekolah). Karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Pendidikan adalah hubungan timbal balik antara orang tua, anak didik, dan guru. Menempatkan anak sebagai subyek pendidikan, bukan obyek pendidikan, sehingga anak-anak merasa dihargai dan dimanusiakan.

  • Membekali dengan ilmu kehidupan dan pendidikan karakter. Umumnya, anak-anak di sekolah hanya diajarkan untuk pintar menulis, membaca dan berhitung. Ilmu-ilmu yang membuat otaknya penuh dan stress. Padahal di kehidupan nantinya, anak-anak perlu ketrampilan hidup. Seperti, berani menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuraninya, mampu mengendalikian emosi, bisa mencari solusi atas permasalahan dirinya, sehingga tidak mudah frustasi dan lain sebagainya.. Maka sebaiknya, orang tua atau sekolah mengajarkan ilmu-ilmu kehidupan ini sejak dini. Ilmu kehidupan bisa di dapat dari kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan permainan tradisional, permainan tim, dan berinteraksi dengan alam sekitar.
     
  • Keteladanan. Anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa. Semua ilmu, teori, dan pendidikan sebagus apapun tidak akan berhasil sempurna tanpa keteladanan. Orang tua, guru, pemimpin selayaknya memberikan teladan yang baik. Dan bagian yang terpenting dan utama adalah keteladanan dari orang tua. Saya sangat setuju jika ibu adalah sekolah pertama buat anak-anaknya. Ibu lah yang pertama kali mencontohkan dan mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang patut ditiru mana yang tidak, mana yang harus ditolak dan mana yang harus diterima
     
  • Perlunya pendampingan. Semua orang tua harus sadar, bahwa di zaman modern dan serba global, anak-anak tidak bisa tidak didampingi. Zaman dulu mungkin anak dilepas begitu saja tidak masalah, karena lingkungan masih bersih, belum ada sinetron, game online, internet, PS, dan sebagainya. Tapi berbeda dengan anak-anak sekarang. Mereka lebih kritis dan pintar, tapi jika mereka menyerap semua itu tanpa didampingi mereka akan meniru dan mempraktekkannya tanpa di saring. Karena anak-anak belum bisa membedakan imajinasi dan realitas. Suatu hal-yang dilakukan terus-menerus saat dia besar akan memjadi sebuah kebiasaan. Sebaiknya jauhkan anak-anak dari tontonan, atau game-game yang melibatkan kekuatan fisik, kecuali dengan pendampingan, sehingga mereka tahu mana yang boleh ditiru, mana yang tidak.

Dan semua itu adalah proses panjang yang harus dilakukan terus menerus hingga mereka besar, memasuki usia remaja hingga beranjak dewasa. Semoga suatu hari nanti tak ada lagi berita tawuran antar anak sekolah yang menimbulkan korban jiwa. Saya punya puisi yang cukup menyentuh tentang anak yang saya dapat saat mengikuti sebuah kelas parenting, dapat dibaca di sini. Semoga bermanfaat  :)


Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu:Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran





Friday 12 October 2012

LOMBA MENULIS CERPEN PECI (PENULIS CILIK INDONESIA)






Assalamu’alaikum Sahabat PECI!!!

Sahabat PECI suka menulis? Mau tulisannya jadi buku plus dapat hadiah jutaan rupiah?  Ikuti Lomba Menulis Cerpen PECI (Penulis Cilik Indonesia) dari Penerbit Lintang Indiva.
Ketentuan Umum Lomba
  1. Peserta usia 6-13 tahun
  2. Tema bebas tetapi islami dan mendidik
  3. Dalam cerita harus menggunakan setting (tempat) Indonesia, dan tidak diperkenankan menggunakan setting (tempat) luar negeri.
  4. Melampirkan struk atau bukti pembayaran dari pembelian 1 (satu) buku Penerbit Lintang Indiva.
  5. Melampirkan biodata lengkap beserta nama orangtua dan nomor rekening.
  6. Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) naskah cerpen, dengan ketentuan tetap melampirkan struk pembayaran buku Lintang Indiva yang berbeda.
  7. Karya lomba dikirim ke alamat Redaksi Penerbit Lintang Indiva. Jl Sawo Raya No 10 Jajar Laweyan Surakarta Telp: 0271-7055584. Pada kiri atas amplop ditulis “Lomba Menulis Cerpen PECI”.
  8. Naskah ditunggu paling lambat 20 Desember 2012 (cap pos).
  9. Pengumuman Pemenang akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2012 melalui website www.indivamediakreasi.com dan facebook: Penerbit Lintang Indiva dan Redaksi Penerbit Indiva. Dan setiap pemenang akan dihubungi langsung oleh Panitia.
  10. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
HADIAH
  • Juara 1: Uang tunai Rp. 1.250.000 + Piala + Sertifikat
  • Juara 2: Uang tunai Rp. 1.000.000 + Piala + Sertifikat
  • Juara 3: Uang tunai Rp. 750.000 + Piala + Sertifikat
  • Plus paket buku senilai Rp 250.000 untuk semua pemenang
NB:
  1. Naskah pemenang menjadi hak milik Panitia dan Panitia berhak menerbitkannya.
  2. Naskah-naskah yang tidak menang tetapi layak terbit, akan diterbitkan menjadi buku dengan tetap mendapatkan honor.

Kontak Person Panitia:
Kak Asri (085725093121)

*Sekedar mengarsip untuk Deva, Aisya dan semua anak-anak yang berminat


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...