Friday 29 April 2011
Tuesday 5 April 2011

Mengkaji Ulang Kata "Terima Kasih"

 copas dari grup bisa
oleh : Isa Alamsyah

"Terima kasih" adalah ekspresi yang kita ucapkan ketika ada orang yang menolong ,
membantu atau memberikan sesuatu yang kita miliki.
Kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya banyak kajian yang kita bisa bahas dari ungkapan ini.

Di Jepang, ketika kita mendapat pertolongan atau hadiah dari orang lain,
mereka mengucapkan "Arigato" yang diterjemahkan "Terima kasih"
Secara pemakaian, terjemahan itu benar, tapi sebenarnya maknanya jauh berbeda.
"Arigato" makna harfiahnya kurang lebih adalah "Susah benar".
Artinya buat orang Jepang, ketika ada yang menolong maka mereka berpikir bahwa mereka akan bersusah payah untuk membalas kebaikan tersebut.
Jadi buat orang Jepang, ketika di tolong, mereka sudah berpikir bagaimana suatu saat membalas kebaikan ini.

Bagaimana dengan terima kasih?
Jelas kita bisa lihat dua kata "Terima" dan "kasih"
Artinya buat orang Indonesia kalau ada orang yang memberi "kasih" atau menolong karena "kasihan" ya terima saja.
Intinya kita dengan tangan terbuka kita menerima belas kasih orang lain.
Di frase "Terima Kasih" tidak ada nuansa akan membalas budi, membayar pertolongan, atau berdoa. Hanya menerima saja.
Mungkin ini akhirnya berkembang menjadi mental pasif dan nerima lainnya, misalnya:
Mental gratisan: asal ada yang gratis disambar, sekalipun tidak tahu akan bermanfaat atau tidak. Kadang akhirnya dibuang, padahal ada yang lain yang butuh jadi tidak kebagian.
(Di Jepang anak-anak sudah dididik, sekalipun gratisan mereka hanya boleh ambil satu atau secukupnya, bukan sepuasnya).

Dalam bahasa Inggris, mereka mengucapkan "Thanks"
Ini memang ekspresi khusus yang diucapkan untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain. Saya belum menemukan makna khusus kata ini.
Tapi itu tetap bagus, karena bahasa Inggris dan kebanyakan bahasa lain punya ekspresi untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain.
Karena konon ada bahasa yang bahkan tidak punya ekspresi untuk berterima kasih.

Ada yang bilang bahasa asli Timor Timur tidak punya kata seperti "terima kasih".
Mereka mengatakan Obrigado untuk berterima kasih yang sebenarnya merupakan bahasa Portugal.
Beberapa orang yang sinis, memanfaatkan kondisi ini dengan mengatakan orang Timor Timur tidak tahu berterima kasih karena memang tidak ada budaya ini dalam bahasa aslinya.
Saya sendiri percaya ada bahasa asli daerah Timor Timur untuk ucapan terima kasih, hanya saja mungkin karena ratusan tahun (400-an tahun) terjajah Portugal, secara berangsur kata asli untuk berterima kasih tersebut tidak banyak dipakai atau tergantikan akibat terdominasi kata obrigado.
Semoga teman-teman saya ketika meliput di Timor Timur bisa membantu data tambahannya.

Bahasa Arab punya istilah sukron untuk berterima kasih.
Mungkin berakar sama dengan syukur (terima kasih pada Tuhan).
Agak mirip dengan Indonesia Terima Kasih tapi ada nuansa pemberian tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan.
Tapi setelah Islam datang, Muslim dianjurkan untuk mengganti Syukron dengan kalimat
"Jazakumullah" yang artinya "Semoga Allah (Tuhan) Membalas Kebaikanmu".
Kata Jazakumullah merupakan kalimat yang powerful dan kaya makna.
Makna pertama, ketika orang memberi maka kita mendoakan orang tersebut semoga Allah (Tuhan) yang akan membalasnya.
Ini juga mengandung konsep ikhlas, artinya ketika kita membantu orang lain, maka kita hanya berharap balasan dari Yang Di Atas dan tidak membalas dari yang kita tolong.
Karena itu di Islam kita tidak boleh menuntut balas budi orang lain, karena ketika kita menolong maka kita menolong karena Allah dan Allah yang membalas.



Nah sekarang Anda boleh merenungkan kembali apa yang dipilih untuk ucapkan ketika orang menolong Anda.
Kita boleh menambah kalimat "terima kasih" nya dengan tambahan yang memperkuat pendalaman kita terhadap bantuan atau pemberian orang lain, misalnya:
"Terima kasih, saya sangat menghargai kebaikan Anda.
"Terima kasih, semoga saya bisa membalas kebaikan Anda"
"Terima kasih, saya tidak akan lupa kebaikan Anda"
"Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan Anda:

Artikel ini hanya untuk mengingat kan kita agar tidak dengan mudah menerima kebaikan orang, tanpa berusaha menyelami makna lebih dari itu.

Semoga bermanfaat.

Bergabunglah di komunitas BISA :
http://www.facebook.com/?sk=messages&tid=1777074079344#!/group.php?gid=389144170604

CURAHAN HATI UNTUK LEUTIKA


         Belum ada satu tahun aku mengenal 'Leutika, tapi aku merasa sudah kenal dekat dan lama dengan dia. Sebuah penerbit pertama yang ku kenal lewat dunia maya. Saat mengenal pertama kali, aku masih bertanya-tanya siapa sih 'Leutika' ini kok mengadakan audisi menulis. Waktu itu event yang digelar adalah audisi menulis 'Crazy Moment'. Meskipun tidak ikut meramaikan, karena merasa tidak yakin bisa menulis dengan tema itu, tapi cukup senang karena dari situlah awal perkenalanku dengan teman-teman para penulis hebat di dunia maya.

         Sejak saat itulah, semangat menulis yang sempat terkubur bertahun-tahun timbul dan berkobar lagi. Meski sering dilanda ragu karena seorang pemula, aku mencoba mengikuti event-event yang diadakan oleh ‘Leutika’. Dan jangan ditanya berapa kali aku menang di 'gawenya' si 'Leu' ini. Sampai detik ini belum sekalipun aku menang, dari mulai Weekly Notes, Fiksi Foto Unik, Audisi Menulis Buku, Yimbo belum satu kalipun namaku disebut oleh 'Leutika'. Pernah aku merasa patah hati, sampai selera makanku pun ikut lenyap, saat untuk kesekian kali aku belum berjodoh dengan 'Leutika'. Alhamdulillah … patah hatiku hanya berlangsung beberapa ratus detik, setelah itu aku malah mengerti bahwa hanya tulisan terbaiklah yang dipilih. Sebab banyak juga penulis-penulis yang sudah punya nama tidak lolos, tapi mereka tidak pernah berhenti. Dan semangatku akan tidak akan pernah berhenti sampai disitu, bahkan setiap event yang diadakan ‘Leutika’ selalu menjadi prioritas dalam agendaku. Dari kegagalanku, justru membuat aku harus semakin banyak belajar dan terus belajar.

          Hemm … ada moment dimana hatiku sangat berbunga-bunga. Ya, akhirnya namaku disebut oleh 'Leutika' di event akhir tahun 2010. Lomba yang tidak membutuhkan keringat untuk menaklukkannya, aku menjadi salah satu pemenang lomba GPP dengan tema 'Leutika On Year'. Wahh … cukup mengobati lukaku, dari sekian kekalahan yang kuterima. Terimakasih ‘Leu, hal sederhana itu sungguh membuat hatiku merekah, ternyata aku masih ada dihatimu. Meskipun sempat terbersit dalam hati, “Paling Leutika kasihan sama aku ya, hehe ….”

         Dan event yang terbaru yang baru saja kuikuti, dengan harapan penuh dan hati berbunga adalah ‘Audisi Asmanadia Inspirasiku’. Hasilnya, aku masih belum berjodoh dengan Leutika. Namaku tidak tertera dalam daftar itu. Dalam hitungan detik sempat aku kecewa, selanjutnya kembali tersenyum dan akan kutunggu tantangan berikutnya.

          Menurutku, 'Leutika' yang masih batita itu begitu beda dengan penertbit-penerbit yang lain. Dia begitu ramah merangkul penulis-penulis pemula sepertiku. Gebrakan-gebrakan yang dibuatnya, membuat setiap orang akan terpikat untuk mengikutinya. Ya, Leutika telah berhasil membangun sinergi yang kuat dengan para ‘Leutikans’ (istilah yang dipakai untuk menyebut komunitas teman-teman ‘Leutika). Dengan terbangunnya sinergi dua arah itulah maka dengan mudah ‘Leutika’ memikat dan mengikat para ‘Leutikans’. Bahkan tidak hanya sampai disitu, ‘Leutika’ pun membangun sebuah network marketing dengan program-program penjualan buku yang mudah dan saling menguntungkan seperti ElBe (Langganan Buku) dan MITEL. Ditambah dengan ‘Leutikaprio’ yang merupakan lini ‘Self Publishing’ dari ‘Leutika’ yang membuat semakin menambah ramai dunia literasi Indonesia. Karena setiap orang bisa mewujudkan mimpinya untuk menerbitkan buku dengan mudah.

Di era digital ini, ‘Leutika’ benar-benar memanfaatkan komunitas jejaring sosial untuk mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan menulis. 

Selamat ulang tahun yang kedua ‘LEUTIKA’, semoga di usiamu ini kau semakin mantap melangkah dan berkiprah dengan semboyan ‘Read, Write, Inspire’ bagi kita semua dan menyemarakkan dunia literasi negeri ini. Selalu kuselipkan doa indah untukmu, yang kubisikkan pada langit. Semoga semangatkupun tak pernah padam meski bingkisan cintaku belum cukup sempurna untuk bersanding denganmu. Dan kehadiranmu selalu kuingat, karena menjadi awal penaku yang sempat tumpul kuasah kembali.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...