Setelah sekian musim Syawal, tidak pernah mudik ke Tegal. Tahun ini kami merencanakan menyambut 1 Syawal dan ber'Iedul Fitri Di Tegal.
Pulang ke Tegal sama saja memunguti kepingan kenangan. Apalagi kenangan tentang rumah tempat saya dilahirkan, menikmati masa kecil dan remaja. Meskipun kali ini terasa sangat hampa. Karena tak ada pelukan dan sambutan hangat dari dua orang yang teramat sangat saya cintai. Mamah dan Bapak.
Setelah KA Kertajaya yang kami naiki sempat mogok karena lokomotif mati. Padahal perjalanan baru beranjak sekian kilometer dari stasiun Pasar Turi. Lebih 3 jam penumpang diuji kesabarannya, menunggu kiriman loko dari Surabaya. Alhamdulillah sekitar jam 2 dinihari lokomotif kiriman dari Surabaya terpasang. Perjalananpun dilanjutkan.
Rupanya untuk meredam kekecewaan penumpang pihak PT KAI memberi kompensasi mi instan kemasan gelas dan sebotol air mineral kepada masing-masing penumpang.
Alhamdulillah... lumayan bisa buat sahur :)) Rupanya pihak KAI takut di bully oleh netizen. Karena cuitan para penumpang, dan laporan penumpang ke sebuah stasiun radio swasta.
Jam 9 pagi kami menjejakkan kaki di stasiun Tegal, yang seharusnya shubuh tadi. Tetap dan selalu bersyukur selamat sampai tujuan.
Kami berpamitan pada tetangga depan kursi. Enaknya naik KA tuh bisa ngobrol dan ketemu kenalan baru :) Semoga semua penumpang selamat sampai ke tujuan masing-masing dan bisa berkumpul dengan anggota keluarganya di hari raya. Aamiin
*coba posting pakai aplikasi Blogger via HP . Riewuh karena nggak bisa leluasa ngetiknya. Tapiii lumayan kalau kepepet .
Tegal, 15 Juli 2015
Wah. lagi di Tegal ya, mba? Aku asli Tegal. Hehe. Kopdaran yuk, mba. :D
ReplyDelete