The Big Bad Wolf hadir di Surabaya! Apa? Iya beneran. Kabar ini sudah santer sejak sekitar satu bulan yang lalu. Saya pun sangat penasaran dengan event Book Sale terbesar se Asia Tenggara ini. Apalagi baca tulisan di beberapa blog, dan foto-foto yang bertebaran tentang keriuhan dan kehebohan acara itu, awal Mei lalu di Jakarta. Tambah penasaran.
Pagi tadi 19 Oktober 2016, saya niatin banget, melipir ke JX International (Jatim Expo). Demi apa coba? Demi mencicipi preview sale Big Bad Wolf sebelum dibuka resmi untuk umum mulai tanggal 20 - 31 Oktober nonstop 278 jam.
Siapa yang nggak mupeng coba, big sale buku berkualitas terbitan luar, dengan harga terjun bebas hingga 60 - 80 %. Buku-buku yang tersediapun buku-buku baru yang masih bersegel, yang langsung didatangkan dari sumbernya. Jangan khawatir, nggak semua buku asing kok, ada banyak juga buku terjemahan dan buku penerbit lokal, yang saya lihat kemarin didominasi oleh buku-buku Mizan.
Siapa yang nggak mupeng coba, big sale buku berkualitas terbitan luar, dengan harga terjun bebas hingga 60 - 80 %. Buku-buku yang tersediapun buku-buku baru yang masih bersegel, yang langsung didatangkan dari sumbernya. Jangan khawatir, nggak semua buku asing kok, ada banyak juga buku terjemahan dan buku penerbit lokal, yang saya lihat kemarin didominasi oleh buku-buku Mizan.
Pintunya masih dibatasi rantai bunga |
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 lewat. Saya pikir, akan langsung menukarkan VIP Pass trus langsung masuk hall tempat buku-buku digelar. Ternyata, saat saya melenggang masuk, di depan masih berlangsung ceremonial pembukaan Big Bad Wolf Surabaya oleh Pakde Karwo Gubernur Jawa Timur. Ya sudahlah ikut menikmati, malah kebetulan banget, dapat posisi dekat pintu masuk yang masih dibatasi tali rangkaian bunga.
Bismillahirrahmanirrahim |
Begitu sambutan selesai, gunting pita tanda event Big Bad Wolf Surabaya resmi dibuka, lalu dibukalah pintu masuk utama. Dan apa yang terjadi, dari arah belakang saya sudah berjibun dan berdesakan orang merangsek masuk. Dan ternyata pula, di dalam, dari arah selatan bergelombang manusia juga tergopoh menuju pintu masuk. Rombongan anak-anak sekolah berseragam SMA, mahasiswa, ibu-ibu, bapak-bapak, semua menuju titik yang sama. Saya minggir saja wis, nunggu mereka semua masuk, agak longgar baru saya masuk.
Ibu ini sudah menyiapkan koper buat belanjaan bukunya |
Waktu sudah sampai di dalam, saya masih bengong dan bingung melihat buku bertebaran di mana-mana. Sedangkan orang-orang di sekeliling saya sudah kalap memenuhi troli dengan beragam buku-buku. Bahkan beberapa orang sudah bersiap membawa koper troli dari rumah.
antrian kasir masih belum begitu mengular |
Biar nggak bingung bin bengong kayak saya, berdasarkan pengalaman tadi pagi, mungkin beberapa tips ini bisa membantu :
Tentukan Waktu yang Tepat. Big Bad Wofl Surabaya akan dibuka nonstop, jadi kamu boleh pilih sesuka hati kapan kamu akan datang. Sebaiknya datang pagi atau siang hari, atau bisa juga tengah malam atau dini hari sekalian (dengan asumsi kebanyakan orang lebih memilih tidur dari pada gentayangan berburu buku di jam itu). Karena, berdasarkan cerita dari teman-teman, semakin sore, after office pengunjung semakin padat. Yang paling bikin bete pastinya kemacetan yang semakin menjadi, di sepanjang Jalan A. Yani.
Pilih Alat Transportasi yang Pas. Karena saya tadi datang pagi, naik sepeda motor pula, jadi parkir masih mudah. Itupun saya parkir di luar gedung JX . Pas keluar, parkir mobil sudah mengular di sepanjang jalan sampai depan IAIN Sunan ampel. Nggak membayangkan, kalau malam hari. Jadi sebaiknya naik sepeda motor, angkot atau taxi saja biar lebih praktis.
Pakai Kostum yang tepat. Karena ini bukan mau kondangan, atau mau pesta, sebaiknya pakai baju yang sante aja, asal sopan dan rapi. Karena kamu akan berburu dan memilih buku yang jumlahnya sekitar dua jutaan, bukan mau berburu jodoh.
Eh tapi siapa tahu pas lagi milih buku trus ada yang nggak sengaja nabrak, trus bukumu berjatuhan trus yang nabrak bantuin ambilin buku-bukumu dan ternyata dia .... jodoh yang dikirimkan untukmu haha ala-ala sinetron. Yang paling penting, pakai alas kaki yang nyaman, sandal jepit atau sepatu kets lebih oke, biar kaki nggak pegal, dan varises nggak terasa panas.
Bikin list buku yang akan kamu buru. Ini sangat penting, biar kamu tahu gambaran buku-buku apa saja yang akan kamu beli. Juga memudahkan kamu mencari, biar tidak terlalu bingung, melihat buku seabreg-abreg begitu. Nanti masalah kalap, trus ambil buku yang lain-lain sih terserah, yang penting buku yang ada dalam list terpenuhi dulu.
Bawa Bekal Air Putih dan Cemilan. Sebaiknya berangkat dalam kondisi perut sudah kenyang. Karena kamu akan berburu buku, bukan mau wisata kuliner. Meskipun suasana di dalam arena Jatim Expo lumayan sejuk, ( kalau kondisi semakin berjubel pastinya semburan AC di segala penjuru pun akan kalah dengan cuaca di luar plus suhu tubuh pengunjung) kamu tetap harus sedia air minum, biar nggak dehidrasi, dan nggak mengganggu keasikan memilih buku karena kehausan.
Sebaiknya Ajak Teman. disamping sebagai tempat curhat, atau diskusi saat memilih buku, juga biar perburuan terasa lebih menyenangkan. Dan yang paling penting, salah satu dari kalian nanti bisa antri di kasir duluan, biar tidak terlalu lama menunggu.
Pilih Buku Sesukamu, Seleksi Kemudian. Tadi saya sempat bengong lihat ibu-ibu sudah bawa dua troli penuh buku. Trus blionya melipir, mojok, sambil bongkar dan mengamati kembali belanjaannya. Jadi, pilih saja buku sesukamu mulai dari ujung ke ujung, dari pada nggak diambil lalu kamu kepikiran dan malah repot kalau harus balik lagi ke tempatnya. Setelah puas, sebelum menuju kasir, seleksi kembali buku-buku itu.
Jalur yang pas keliling arena BBW Surabaya. Dari arah pintu masuk, setelah mengambil troli, kamu langsung saja belok ke kiri (utara) mentok. Paling belakang tempat mainan anak-anak, segala macam lego. Telusuri masing-masing meja maju terus menuju ke selatan, karena letak kasir berada di ujung selatan. Daripada bolak balik, mending telusuri saja runut dari belakang. Masing-masing meja sudah diatur sedemikian rupa dan sudah tertulis genre bukunya. Jadi lebih mudah.
Pakai Apa Bayarnya? Ya pakai uang lah. Iya, tapi ada aturan khusus untuk cara pembayaran di BBW Surabaya. Untuk pembayaran tunai, dibatasi maksimal transaksi senilai 150 ribu, ada tolerasi lebih sedikit. Jika lebih dari itu, harus memakai e-money nya Mandiri. Sebelum menuju kasir, jika ditengarai mau belanja banyak, sebaiknya urus dulu e-money di booth Mandiri yang tersedia di lokasi pameran. Seharga 50K berisi 30K, nanti tinggal top up saja sesuai dana yang dibutuhkan.
Kalau nggak bawa uang tunai bagaimana? Jangan khawatir, karena BBW ini disponsori oleh Mandiri, kalau bayar dengan kartu debit/kredit Mandiri kabarnya dapat potongan 20%. Trus kalau nggak punya kartu Mandiri bagaimana? Kartu bank lain juga diterima kok, asal bukan pakai BCA (maaf yaa... untuk kali ini kau dianaktirikan) tentunya tidak pakai embel-embel diskon.
Kalau menurut saya sih yang paling praktis dan cepat itu bayar tunai. Karena bisa mengontrol biar nggak kalap karena dibatasi*itu sih asli saya banget :D
Kalau ternyata kamu nggak bawa uang cukup, atau antri di kasir terlalu mengular, tapi sudah terlanjur pilih-pilih buku, tadi saya sempat dengar, mas-mas yang bertugas menyarankan pada seorang ibu, buku-buku bisa dititipkan lebih dulu, nanti dibayar kemudian, balik lagi maksudnya. Tapi saya belum paham bagaimana mekanismenya, nanti coba tanyakan saja yaa...
Jika niat belanja banyak, bawa KOPER atau TAS dari rumah. Saya baru tahu, kalau orang-orang yang pada bawa koper itu, beneran sudah prepare jauh-jauh hari. Bayangkan jika harus menenteng puluhan kresek buku yang lumayan beratnya, trus berjalan ke parkiran yang letaknya di ujung jalan, atau bahkan di seberang JX huhu gempor pastinya. Jadi akan lebih praktis, memindahkan buku-buku itu ke dalam koper atau tas troli. Keluar, tinggal digeret itu kopernya.
Biar nyaman, sebaiknya pergi setelah waktu sholat. Berangkat pagi sekali setelah sholat shubuh, biar pas saat dhuhur sudah selesai belanjanya, atau malam setelah sholat maghrib atau isya. Jika sholat di lokasi, sebaiknya bawa mukenah sendiri, biar nggak pakai antri pinjam mukena. Musholah ada di lantai atas.
Tadi saya belum puas, karena ada beberapa buku yang saya cari belum dapat. Rencana, saya akan balik lagi ke sana, dengan persiapan yang lebih matang, terutama persiapan duit hihi nunggu gajian. Yang pasti saya akan ngajak Aisyah, bisa dibayangkan matanya akan membelalak, melihat hamparan buku.
Hasil buruan yang belum sempat dibongkar. Habis nggak sampai 150 K dapat sekitar 8 buku |
Tambahan buat ibu-ibu yang punya anak batita, dan balita, harap siap-siap dana lebih dan tabahkan imanmu. Karena buku bacaan dan kreativitas anak yang kyut menggemaskan bertebaran hampir separuh ruangan. Berhati-hati juga dalam memilih buku anak impor, lebih teliti, 'mungkin' ada hal-hal yang tidak pas dengan prinsip kita sebagai ortu :)
Rada bersyukur juga sih, sudah nggak punya balita, iman saya bisa rontok melihat buku-buku itu. Bayangkan, buku-buku anak warna-warni hard cover dibandrol berkisar 40K - 80K .
Rada bersyukur juga sih, sudah nggak punya balita, iman saya bisa rontok melihat buku-buku itu. Bayangkan, buku-buku anak warna-warni hard cover dibandrol berkisar 40K - 80K .
Selamat menikmati pesta buku dan belanja di BIG BAD WOLF Surabaya. Semoga diberi kesehatan, dan keberkahan rezeki oleh Allah. Aamiin... Semoga bermanfaat, jika ada tips lain yang terlewat, silakan ditambahkan saja di kolom komentar yaa.. :) Info lebih lengkap bisa klik www dot bigbadwolfbooks dot com.
huwaaa, surga dunia banget ya, mba Vanda. pengin beli. :3
ReplyDeleteiya, syurga banget. Ayo ke sini Ila :)
Deletehaha lucuuu.. tapi bermanfaat tipsnya mbak, makasih
ReplyDeleteEh lucu ya Lia, tak ikut ketawa :D makasih sudah mampir Lia :)
DeleteKalau dekat udah saya samperin. Sayang jauh. Tapi aman buat dompet. Hehehe...
ReplyDeleteHihi iya ya mending nggak lihat sekalian seabab kalau sudah lihat bakalan nggak kuat godaan :D
Deleteasiiiik aku jg kmrn keasikan di pameran ini mbaaa
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
Wahh... pasti mborong ya buat Sidqi, asiikk :)
Delete