Ini adalah moment lebaran ke 16 kami tanpa kesyahduan 'ritual' sungkem memohon maaf langsung pada orang tua. Jangan pernah tanyakan bagaimana rasa yang berkecamuk dalam benak, saat kumandang takbir terdengar dari corong-corong masjid di seantero jagad ini. Rasa yang tidak bisa terungkap oleh kata-kata bahkan air mata sekalipun. Meskipun waktu terus melaju, tetap saja tidak bisa melindas dan menimbun kenangan tentang beliau berdua.
Tapi, kesedihan kali ini bukan hanya tersebab kehilangan moment itu. Ada satu hal lagi yang membuat saya sedih ketika senja memeluk akhir Ramadhan lalu menyambut fajar Syawal. Satu bulan dalam pusaran Ramadhan rasanya berlalu begitu cepat. Semoga atas Rahmat dan Kasih sayang Allah, saya dan kita semua masih bisa bertemu Ramadhan di tahun depan.
Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadahan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi. (Doa Rasulullah di akhir Bulan Suci Ramadhan)
Taqoballahu Minna wa Minkum, Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian
No comments:
Post a Comment