Tuesday, 30 August 2016

Membongkar Kenangan di Antara Buku Usang

Setelah kemarin saya mengurai kenangan masa kecil dengan lagu anak-anak, kali ini saya akan membongkar kenangan saya yang terlipat di antara buku-buku usang. 



Kebetulan pekan lalu, saya habis membongkar rak buku yang sebagian papannya sudah reot, karena terlalu banyak menahan beban. Di sanalah, di antara tumpukan buku-buku itu saya menemukan berlembar-lembar kenangan. Buku-buku apa saja yang menyimpan kenangan itu?

  • Majalah Bobo : Si Kelinci Biru ini seusia dengan saya. Dan hanya dia majalah anak-anak yang masih bertahan hingga sekarang. Saya masih ingat, dulu waktu SD, saya berlangganan beberapa majalah anak-anak. Ananda, Kawanku, Si Kuncung, Ceria, dan Bobo. Sekarang semuanya sudah almarhum, "Kawanku" sepertinya masih ada, namun berganti segmen menjadi majalah remaja.
  • Komik-komik kala itu juga tak kalah seru, Rin Tin-Tin, Denny Manusia Ikan, Dongeng HC Andercen, Donal Bebek (Ihh... paling gemes sama Paman Gober yang kemaruk uang sampai buat berendam dan berenang :D) 
  • Serial Lima Sekawan : Buku ini salah satu buku favorit saya ketika SD, bisa nggak ingat waktu kalau sudah asik baca novel ini. Apalagi dulu di TVRI diputar serial filmnya juga, bikin imajinasi semakin melayang ikut berpetualang bersama Dick, George, Julian, Anne dan Timmy anjing mereka.  Selain Lima Sekawan, Trio Detektif nya Alfred Hitchcock  dan Hercule Poirot-nya Agatha Christie juga tak terlupakan.
  • Serial Lupus : Siapa coba remaja awal tahun 90 an yang ngak mengenal tokoh Lupus. Gara-gara Lupus, saya sampai bersusah payah belajar meniup permen karet. Model rambut remaja kala itu  juga mengekor pada gaya rambut Lupus yang berjambul. 
  • Anita Cermelang: Sepertinya ini majalah remaja pertama yang isinya full cerpen, dengan cover yang sangat khas berupa sketsa lukisan wajah. Disamping cerpen-cerpennya, saya sangat menikmati ilustrasi di setiap cerpen.
  • Annida : Majalah ini saya kenal saat saya di Malang. Saat saya mulai sedikit-demi sedikit belajar menjadi muslimah yang lebih baik. Majalah remaja yang berisi cerpen-cerpen pembangun jiwa bernuansa islami. Sayangnya, saat bocah-bocah beranjak remaja dan saya akan menganti Bobo ke Annida, ternyata dianya sudah almarhum. Syediih... berharap semoga Annida bisa muncul lagi 
  • Oh ya, satu lagi serial yang mengoyak memori, novel-novel Kho Ping Hoo. Novel-novelnya yang berlatar cerita silat dengan tokoh-tokoh mandarin cukup populer di tahun 90 an. 

Karena sebagian buku-buku itu banyak yang sudah punah dari rak buku, karena berceceran ada yang dipinjam tak kembali, rusak dimakan waktu,  tertinggal di rumah Tegal karena nyusuh lalu diloak sama Bapak, sebagian juga hilang saat pindah rumah. Sedangkan saya kadang rindu ingin mengulang kenangan membaca buku dan majalah lawas itu. Nah, ini cara saya untuk memiliki kembali buku-buku usang itu :

  • Berburu di Kampung Buku di Jalan Semarang Surabaya. Di tempat itu sudah terkenal dengan pasar loak buku. Mau buku dari angkatan pujangga lama, pujangga baru hingga pujangga kekinian kalau telaten mencari bisa nemu di sana. Termasuk komik, majalah, dan novel-novel lawas.
  • Berburu di Kampung Buku di dekat Taman Pintar Jogjakarta, saya nggak tahu apa ada namanya apa enggak. Sebagian majalah dan buku lama saya beli ketika mampir di sana. 
  • Berburu di toko buku online, sekarang banyak tobuk online yang menawarkan buku-buku lawas yang sudah tidak beredar lagi di toko. Salah satu langganan saya "Cahaya Pustaka" miliknya mas Rafif yang kebetulan selain onlen blio juga mendisplay buku-buku di rumahnya, di Jl. Raya Lebo Sidoarjo.  
Mestinya di setiap kota ada tempat semacam pasar loak, kampung buku atau kampung ilmu tempat menjual buku-buku lama.  Itulah sekilas cerita tentang kenangan saya bersama buku-buku yang akan selalu lekat di memori. 

Oh ya, karena dulu saya kesengsem sama tokoh Aisyah Putri nya Asma Nadia, maka nama itu juga yang melekat di akte kelahiran putri kedua saya. Aisyah sendiri nama pemberian si Bapak, sebagai doa semoga sosoknya seperti Aisyah istri Rosulullah, dan emaknya menambahi Putri ^-^ 

Berbicara tentang buku rasanya tidak akan pernah ada habisnya. Karena buku adalah salah satu pembangun peradaban. Mencintai buku dan membaca, bukan cinta yang sekonyong-konyong datangnya, tapi perlu dipupuk sejak dini.

Lalu, apa buku kenangan kalian? boleh banget sharing di komen :)
  

3 comments:

  1. Bagiku buku lawas emang banyak menyisakan sejuta kenangan yang tak terlupakan...

    ReplyDelete
  2. waktu mau pindah rumah, aku dilema banget karena harus mensortir buku2 dan majalah lama apa saja yang harus aku lepas ke tukang loak karena rumah kontrakan tempat tujuanku berikutnya lebih kecil jadi nggak mungkin ngangkut semua barang. huff.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...