Pertanyaan-pertanyaan ajaib kerap sekali muncul tiba-tiba. Tak
disangka dan tak terduga. Dan seringkali bikin aku, mati gaya dan mati
kata. Salah satunya celoteh Aisyah saat masih kelas 1 SD.
Aisya, sedang asik mencoret-coret, aku menemani sambil membaca buku.
Tiba-tiba dia berkata. “Bu, aku sudah diajari rukun iman.” Kemudian
dia menyebutkan satu persatu rukun iman dengan urut dan sudah hapal di
luar kepala. Kupikir akan berhenti sampai disitu, ternyata
berlanjut.
“Hari kiamat itu terjadi kapan sih Bu?”
Dengan segera aku menjawab, “Hanya Allah yang tahu Dek, kapan terjadi
kiamat.” Kupikir jawaban super PeDe itu bisa membuat Aisya nggak
protes. Ternyata dugaanku sungguh keliru. Secepat kilat dia nyeletuk,
“Ya mesti Allah yang tahu Bu... Allah yang meng-idekan kiamat.”
Gubrak …. !! Spontan aku melongo, mendengar kata “meng-idekan kiamat.”
Rasanya pingin tertawa terpingkal mendengar bahasanya. Lha iyalah …
memang Allah yang merancang dan merencanakan kiamat, ya tentu saja hanya
Allah yang tahu. Hmm … Selanjutnya, aku sibuk menjelaskan bahwa tidak
ada seorang manusiapun yang tahu kapan terjadinya kiamat, karena itu
rahasia Allah.
“Allah curang dong, kalau aku nggak tahu, aku kan nggak bisa siap-siap.” celetuk Aisya.
“Glek...“ Aku menarik nafas sambil berpikir menyiapkan jawaban.
“Allah kan memberi tanda-tanda sebelum hari kiamat tiba Dek.” Aku
menceritakan tanda-tanda kiamat dengan mengerahkan segenap kemampuanku
memakai bahasa kanak-kanaknya supaya dia mengerti.
“Adek siap-siap mulai sekarang, dengan rajin sholat, berdoa, dan patuh
sama orang tua. Allah tidak memberi tahu kapan terjadinya kiamat karena
Allah sayang, biar Adek nggak cemas dan takut.” Kataku sambil
memeluk dan mengelus kepalanya. Aisya tersenyum senang mendengar
kalimat disayang Allah.
Dalam hati aku berdoa, semoga kami tidak sampai mengalami hari hancurnya alam semesta yang maha dahsyat itu.
*Tulisan yang pernah diikutkan lomba 1001 pertanyaan anak.
celoteh anak-anak kritis2 ya mbak :)
ReplyDelete