Sunday 30 August 2015

Silatwil FLP Jatim (di Balik Panggung)

Ahad 23 Agustus 2015


Dari kemarin-kemarin mau posting, kok ya terus tertunda. Ya sudahlah semoga masih belum basi ceritanya.

Waktu dikabari mas Rafif kalau tanggal 23 FLP Sidoarjo mau jadi tuan rumah Silatwil, spontan saya langsung "Aduhh!" Kenapa? pasalnya sudah kadung janji pergi sama emak-emak tjantiek ke Jombang. Dalam rangka memenuhi undangan syukuran hari lahir Pakdhe Cholik. Saya memandang Pakdhe Cholik seperti Bapak, apalagi setelah dilihat tanggal dan bulan kelahiran beliau sama  dengan almarhum Bapak. Melihat pakdhe jadi terkenang Bapak. Oh ya PakDhe Cholik adalah sesepuh Blogger yang super semangat dan inspiratif, empunya 'BlogCamp'  yang beken itu :)

Saya usahakan datang tanggal 16 untuk rapat koordinasi. Saya bantu-bantu sebisanya. Ternyata Allah mentakdirkan saya harus datang di acara Silatwil. Masalahnya pas rumpi-rumpi di WA sama emak-emak untuk keberangkatan ke Jombang, ternyata hanya ada satu seat tersisa. Padahal saya harus satu paket sama Aisyah. Kalau harus dipangku, bisa gempor kaki saya wong berat badannya aja sudah di atas BB emaknya. Kalau ditinggal sendiri di rumah, bisa-bisa saya dilaporkan bapaknya ke komnas perlindungan anak dengan tuduhan menelantarkan anak. Ya weslah dengan teratur saya mundur membatalkan ikut jalan-jalan ke Jombang.

Hari Sabtu, 22 Agustus mbak Eda kasih kabar kalau ada tempat untuk saya + Aisyah. Karena mbak Yuni dan Om berangkat dari Surabaya bareng kang Yayat. Hwwaa.... pingin nangis guling-guling. Soalnya saya sudah lapor ke mas Rafif kalau tanggal 23 bisa datang dan bantu-bantu. Sudah bersedia pula mau membuatkan es timun, bikin popcorn, bikin es lilin (yang akhirnya es lilin andalan kelupaan nggak dibawa, hiks) dan usung-usung tikar. InsyaAllah lain waktu bisa sowan ke rumah pakdhe Cholik. 

Sabtu siang sebelum jemput Aisyah sekolah, saya sudah cicil sebagian barang-barang. Dua gulung tikar, dan satu tempat besar untuk tempat es. Sore, bawa satu gulung tikar lagi plus dua toples besar brondong. Alasnnya bikin brondong kemarin sih karena murah meriah, bisa jadi banyak pula hehe. Meskipun nggak begitu sukses bikin 'brondong manis' semoga nggak katutan yang rada gosong :D

Mingu pagi setelah nitip ke mbak Tatit sesuatu untuk Pakdhe, saya pulang dulu beberes, nyiapkan sarapan buat Aisyah, lalu meluncur ke Jalan Raya Lebo no. 30. Sekretariat FLP. di grup WA mas Rafif sudah cerewet, karena tamu dari Malang sudah datang. Saya juga tidak begitu faham, acaranya nanti seperti apa. Wong katanya cuma kumpul-kumpul silaturahim plus makan-makan.  

Tamu-tamu mulai berdatangan. Perwakilan pengurus dari 9 cabang FLP, berkumpul di FLP Sidoarjo, yang juga rumah mas Rafif, merangkap juga sebagai Rumah Cahaya (istilah rumah/taman baca yang populer di FLP)  

Karena tugas saya adalah menjaga dapur jadi saya nggak begitu konsentrasi mengikuti jalannya acara. Yang saya sempat intip, sambil menunggu kehadiran mbak Sinta Yudisia, para ketua atau yang mewakili satu persatu memperkenlakan diri dan menceritakan tentang perkembangan dan program-program di FLP cabang maisng-masing.

Saya yang cuma butiran debu di lautan angota FLP cukup menyimak. MasyaAllah... rasanya ikut semangat mendengar penuturan para anak-anak muda itu. Hihi maklum saya cuma emak-emak yang masih bayi di FLP. Begitulah, laporan sekilas pandang tentang FLP masing-masing cabang cukup sebagai pemicu semangat dan kompor buat FLP cabang yang mati suri. \

Akhirnya sekitar jam 11.00 WIB, yang ditunggu hadir. Mbak Sinta Yudisia, ketua umum FLP. Hmm... cukup berbangga, karena suami mbak Sinta ini sedaerah asal. Jadi lebaran kemarin,  pas sama-sama mudik ke Tegal, alhamdulillah bisa ketemu di acara HBH FLP Tegal yang dimotori mas Sutono Suto. Saya nggak begitu memperhatikan apa yang di uraikan oleh mbak Sinta.  Tapi dari balik dinding sambil ngadoni es timun saya sedikit mencatat dalam benak.

Memang seringkali FLP dianggap organisasi kepenulisan yang eksklusif. Dengan anggotanya yang dari penampilannya saja sudah kelihatan labelnya.  Kehadiran FLP adalah untuk rahmatan lil 'alamin, tidak untuk golongan tertentu saja. 

"Janganlah ragu-ragu menjadi angota FLP. Mari kita jadikan tulisan menjadi dakwah untuk memberikan pencerahan lebih baik," kata mbak Sinta. 

Di zaman yang semakin terbuka dan permisif ini, rasanya tak perlu ragu dan malu menunjukkan identitas kita sebagai seorang muslim dalam goresan pena kita. Siapa lagi yang akan melahirkan karya-karya mulia, berisi kebaikan, yang akan ikut mewarnai perjalanan generasi kalau bukan kita? Apa kita tega anak cucu kita mengkonsumsi buku-buku/ novel-novel yang lahir dari penulis yang tidak bertanggung jawab? Sebagai pribadi, saya sangat bersyukur dan berterimakasih pada penulis-penulis (FLP) yang dengan tulus menebar kebaikan.    

Waduh kok malah ngelantur. Lanjut, entah awalnya bagaimana, dari belakang saya mendengar kehebohan. Acara yang awalnya didesain hanya Silatwil, berubah mendadak menjadi Muswil (tepatnya Musyawarah Wilayah ke-IV)

Dari 9 wakil cabang yang hadir (Sidoarjo, Surabaya, Malang, Pamekasan, Jember, Lamongan, Gresik, Pasuruan, dan Blitar) dipilihlah 4 kandidat calon ketua FLP jatim.  Rafif Amir Ahnaf ( FLP Sidoarjo), Fauziah Rahmawati (FLP Malang), Arul Choirullah (FLP Pasuruan), Fahri (FLP Blitar). Masing-masing cabang dipersilakan memberikan 3 suara untuk menentukan siapa yang layak menjadi ketua.  Sebelumnya, para calon ini menyampikan sekilas visi misi masing-masing.

Saat perhitungan suara diperoleh hasil, Rafif Amir Ahnaf  19 suara, Fauziah rahmawati 4 suara, Arul Choirullah 3 suara dan Fahri 1 suara. Maka Rafif Amir Ahnaf mutlak terpilih menjadi ketua FLP Jatim periode 2015-2017. Alhamdulillah....

Semoga dibawah kepemimpinan Rafif Amir Ahnaf FLP Jatim semakin berkibar prestasinya. Mencatat yang diucapkan sang ketua baru, bahwa Tiga pilar FLP harus terus dan tetap dijaga, yaitu kepenulisan, keislaman, dan keorganisasian. FLP bukan tempat orang-orang mencari kepentingan pribadi. Tetapi memperjuangkan kepentingan umat dengan mujahid-mujahid pena yang mencerahkan dalam kebaikan.

Satu lagi kutipan Rafif Amir Ahnaf yang sangat menarik buat saya, "Seorang pemimpin adalah yang mampu menjadikan anggotanya terus tumbuh dan berhasil. Menjadikan angotanya seperti kalung mutiara yang bersinar indah, Tidak membiarkan menjadi butiran yang berceceran."

Uangkapan yang sangat indah menurut saya. Setiap anggota FLP adalah butiran mutiara yang indah dan isimewa. Tapi jika sang pemimpin tidak bisa merangkai dan merangkul menjadi seuntai kalung, maka butiran itu hanya menjadi butiran indah yang tak bisa dipakai. Tidak terlihat pesona keindahannya. Butiran itu hanya disimpan dalam kotak. 

Oh ya, karena saya tidak bisa sampai selesai mengikuti acara, sekitar jam 02.00 setelah beberes di belakang, saya pamit. Sebenarnya saya pingin sekali ngobrol dan kenal  lebih dekat dengan teman-teman FLP yang selama ini cuma saya kenal namanya sekilas di beranda FB. Untuk adikku Ranee dan Nurina (Eh... anakku ding. Kalau di FLP mereka selalu memangil saya Bu Vanda, memang saya sudah ibu-ibu. Pinginnya sih dipangil mbak atau kakak ajah :D ) maaf ya... nggak bisa bantu beberes sampai acara selesai :) 

Semoga FLP Jatim menjadi FLP terbaik seIndonesia kalau bisa sih Go Internasional seperti seruan Pak Ketua baru , aamiin. Semoga Allah S.W,T meridhoi langkah kaki dan gerak pena kita semua. Bersama berangkaian menjadi agen penebar kebaikan dan pencerahan bagi dunia literasi negeri ini.


Kakak-kakak FLP Sidoarjo serius rapat untuk acara tanggal 23 Agustus

4 kandidat ketua FLP Jatim (cuma bisa ambil foto dari samping)

Foto tampak depan (dok.  Khalid Andika. uhuy ternyata penjaga pintu dapur masuk dalam frame)

Formasi lengkap (dok. Fauziah Rahmawati)

Foto diambil saat tamu belum semuanya hadir. Ruangan masih belum penuh. 

Cuma sempat mengabadikan ini. Mbak Wulan Ketua FLP Malang

*Yang terlupakan, nggak sempat foto makanan :D


2 comments:

  1. Mas Rafif sekarang montok Mbak. (gagal fokus :) )
    Ancen es lilinmu itu menggoda iman . anakku tuman lho sayang gak kebawa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha.... iya mbak tambah makmur pak ketua :)) hihi kemarin kalau sebagian nggak tak bawakan mbak Tatit, kesenengan Aisyah ngak berhenti2. Iya sayang es lilin ketinggalan kemarin

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...