Sunday 28 June 2015

Betapa Enaknya Menjadi Orang Ber-Taqwa

Sepertiga Ramadhan sudah terlewati. Tujuan akhir mencapai derajat taqwa semoga sampai dan tercapai. Aamiin….

Setiap menjelang dan sepanjang Ramadhan, perintah puasa selalu didengungkan di setiap mimbar-mimbar ceramah oleh para ustad.

“Hai orang-oran yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”  (Q.S Al-Baqarah : 183)

            Selintasan pikiran membawa saya untuk merenung. Mengapa pula banyak orang berdebat tentang hal-hal remeh temeh menyangkut menghormati orang yang berpuasa dan sebagian lagi menghormati orang yang tidak puasa.

            Untuk masalah hormat-menghormati saya kira selama ini sudah berjalan sewajarnya. Andaipun saya puasa dan di sekitar saya semua orang makan di depan saya, fine-fine saja tuh. Nggak mungkin kan saya terus berbuka karena tergoda. Demikian juga untuk semua orang yang melakukan puasa karena dasar iman.

            Kecuali Aisyah anak saya dan teman-teman sebayanya, dulu waktu masih TK dan awal SD belajar puasa, pasti akan tergoda kalau melihat orang makan di depan dia. Makanya kalau saya sedang berhalangan nggak puasa harus sembunyi-sembunyi kalau makan. Tapi setelah tahu perintah dan makna puasa dia juga tenang saja meski ada makanan super enak di depan dia.

            Di ayat itu kan jelas-jelas perintah puasa ditujukan untuk orang-orang yang beriman, bukan untuk orang-orang muslim apalagi buat seluruh umat manusia. Jadi bagi orang-orang yang di dadanya ada iman pasti akan menyambut perintah itu dengan antusias dan gembira. Meski tantangan di depan menghadang. Bersyukur saya hidup di negeri yang waktu siang dan malam nya seimbang. Membayangkan saudara-saudara seiman yang tinggal di belahan dunia lain yang melewati waktu siang lebih panjang.

            Ups kok jadi ngalor ngidul. Sebenarnya saya lagi merenung tujuan akhir puasa. Menjadi orang yang bertaqwa? Sepertinya kok orang bertaqwa istemewa sekali ya? Yang membedakan kita dihadapan Allah juga taqwa, tujuan puasa juga taqwa.

            Saya jadi ingat pernah mendengar seorang ustad berkata, “Kalau kita tahu betapa enaknya janji Allah untuk orang-orang yang bertaqwa, dengan sekuat tenaga pasti kita akan merusaha meraih derajat itu.”

            Sayangnya saya lupa seterusnya, apa yang diucapkan oleh beliau. Dan pagi ini saat saya membaca surat Ath-Thalaq, saya jadi ingat tentang itu. Rupanya ini yang dijanjikan oleh Allah buat orang-orang yang ber-Taqwa.

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (Q.S Ath-Thalaq :2)

“Dan memberinya riski dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. Ath-Thalaq:3)

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahanya, dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (Q.S Ath-Thalaq : 5)

            Membaca ayat-ayat di atas, seketika air mata menetes. Subhanallah… betapa indahnya janji Allah untuk orang yang bertaqwa. Dan jika Allah yang berjanji, tak ada ingkar. Benar-benar enak menjadi orang yang bertaqwa. Tak perlu menunggu balasan di akhirat kelak yang sudah pasti, bahkan saat di dunia inipun Allah akan langsung membayar tunai janji-Nya.

            Jalan keluar dari kesulitan, rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dicukupkan segala keperluannya, Allah memudahkan urusannya, menutupi kesalahan-kesalahanya dan melipatgandakan pahala, sungguh tak ada yang lebih indah dan berharga bagi setiap manusia dalam menjalani hidup di dunia dari itu semua.


            Ya Allah… semoga puasa Ramadhan tahun ini menjadi jalan menuju taqwa. Aamiin…

Gambar diambil di sini


4 comments:

  1. doa seribu dinar ya mak, kata orang Indonesia mah. ini salah satu doa favoritku yang nggak pernah asben dibaca selesai shalat. semoga Allah selalu menegakkan iman dihati kita ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... saya malah baru tahu istilah doa seribu dinar mak. Saya tahunya istilah doa sapu jagad he. Makasih sudah berkenan mampir dan ningggalin jejak :)

      Delete
  2. Baca postingan ini saya jadi malu deh mak..belum bisa istiqamah.Udah nyerah ama kondisi tubuh yang rentan sakit. Semoga dimudahkan oleh Allah ke depannya mak. Oya nunggu difolbek ya (@cputriarty).
    Keep happy Blogging :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... inshaAllah mak :) Done mak :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...