Tuesday 27 November 2012

Aisya Dapat Hadiah Jaket dari REPUBLIKA ^_^

Hwaa... lama saya nggak menengok rumah ini. Dua minggu terbenam di dunia nyata betul-betul membuat kepala pening, dan hati menjadi hening. Sebenarnya banyak sekali yang menggumpal di dada pingin cuap-cuap, coret-coret di dinding rumah tercinta in. Tapi apa daya, tangan, hati, pikiran dan waktu tidak bisa berdamai. Ya sudahlah, sementara saya mau berbagi ini saja. 

Sekitar satu minggu yang lalu, Aisya dapat kiriman dari Republika. Ketika dibuka hwaa! Surprise! Isinya jaket dengan tulisan keren di punggungnya "Gw Nulis di REPUBLIKA"

Awalnya Aisya bingung. Saya juga ikut mengingat-ingat, pernah kirim apa ya ke Republika? Olala... baru ingat, dulu pernah kirim cerita u rubrik Cahaya Ramadhan" sekitar awal Agustus 2012. Rubrik khusus yang disediakan untuk anak-anak, menuliskan cerita atau pengalaman puasanya. Tulisan sekitar 200 kata.

Senangnya dapat jaket, lumayan untuk menyambut musim hujan. Sayangnya , kami tidak pernah tahu kapan tulisannya dimuat. Semoga tulisan pertama Aisya yang dimuat di media ini menjadi awal jejak tinta Aisya selanjutnya yaa... Aamiin :) 


Jaket dari Republika



Godaan Puasa

Aisya Putri

Puasa kali ini aku merasakan lebih berat dari puasa Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Udara lebih panas membuat aku sering tiba-tiba tergoda pingin minum. Alhamdulillah, meskipun sering tergoda, tapi aku belum pernah batal puasa. Apalagi sekarang aku sudah kelas 5, malu kalau sampai puasaku bolong.

Lebih berat lagi setelah masuk sekolah. Sepulang sekolah rasanya tenggorokan kering. Di hari ke 5 puasa, aku mengalami kejadian yang hampir membuat puasaku batal. Waktu itu sepulang sekolah, aku naik sepeda bareng Aina temanku. Keluar dari pintu gerbang sekolah, tiba-tiba ada yang tidak nyaman di sepedaku. Sepedaku tiba-tiba tidak bisa dikayuh. Aku berhenti, kuperiksa sepedaku, ternyata rantainya lepas. 
 
Aku dan Aina berusaha memperbaikinya. Tapi sampai tanganku hitam semua, sepedaku belum juga bisa jalan. Seorang bapak, menghampiri dan membantu memperbaiki, tapi tetap tidak bisa. Akhirnya bapak itu menyarankan untuk ke bengkel di ujung jalan. Aku menuntun sepeda ditemani Aina. Sepeda Aina ditinggal di depan warung. Tak lama kemudian rantai sepedaku sudah terpasang, dan sepedaku sudah bisa jalan lagi. Alhamdulillahh … bapak pemilik bengkel tidak memungut biaya.

Bergoncengan dengan Aina kami menuju tempat sepeda Aina ditinggal. Rasanya capek sekali. Tenggorakanku terasa haus dan kering. Segera aku mengayuh sepeda, ingin cepat-cepat sampai di rumah.

Sampai dirumah, aku membuka pintu kulkas. Hawa dingin dari kulkas cukup membuat tenggorokanku ikut terasa sejuk. Melihat minuman di kulkas ingin rasanya membatalkan puasaku. Tapi sayang kan? Aku segera ingat lembaran yang harus aku isi dari sekolah ‘My Ramadhan Goals Calender’. Aku tidak mau ada tanda chek list yang kosong di sana. Semoga puasaku bisa penuh sampai Ramadhan berakhir. 

*Versi aslinya,  ditulis di buku harian. Trus Ibu yang minda aisya mindahin diketik di kompi :)

4 comments:

  1. Keren, Aisya. Banyak cobaan, tapi tetap bertahan, terus melanjutkan puasa.

    Keep writing, ya. Tulisannya bagus. ^_^

    ReplyDelete
  2. taniah............selamat ya........

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mb, moga Aisya terus mengasah minatnya dlm bidang tulis menulis :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...