Tuesday 28 August 2012

Menabur Cinta di Dapur *_^

Ehmm ... nggak keliru Bu? Bukannya di dapur menabur garam atau gula?  Kalau kebanyakan orang memupuk dan menabur cinta di tempat-tempat keren, seperti tempat wisata, makan di restoran, atau jalan-jalan ke tempat yang indah dan romantis, kalau saya, seringkali justru memupuk dan menabur cinta di dapur *hwaa... mulai deh lebay dan alay kumat. Tapi beneran nih :D


Gambar diambil dari sini

Saya adalah type orang rumahan, sangat menikmati suasana rumah, kumpul keluarga dan pernak-perniknya. Dan pas ngumpul itulah kegiatan yang paling digemari dan paling pas adalah makan donk. Dan biasanya anak-anak dan ayahnya akan request makanan ini itu dari dapur cinta ibunya :P.

Seringkali juga mereka ikut terjun membuat makanan ini itu kreasi mereka sendiri. Jika liburan, tidak pergi kemana-mana, buku bacaan sudah ludes dilahap dan rasa bosan mulai melanda, maka cara ampuh untuk menghalau bosan dan bete anak-anak adalah mengajak mereka rekreasi di dapur *_^

Sebenarnya saya lebih PD memasak lauk pauk, sayur, puding atau jajanan sederhana yang enggak terlalu ribet bikinnya. Saya masih ragu kalau disuruh membuat kue tart, spiku, roti gulung dan teman-temannya yang membutuhkan waktu, tenaga. Dan hasilnya seringkali mengecewakan :(

Anak-anak sangat suka donat. Dan terus terang, saya sangat jarang membuat sendiri, karena menurut saya donat adalah salah satu makanan yang ribet cara bikinnya.. Seringnya beli di tukang kue langganan, coba-coba rasa di beberapa toko-toko kue rumahan, pernah juga sesekali beli donat dengan merek mentereng dengan harga selangit menurut ukuran kantong saya, pingin coba-coba saja rasanya sekedar biar lidah tidak kaget kalau sewaktu-waktu makan donat mahal hehe.

Beberapa kali mencoba membuat donat sendiri hasilnya tidak begitu memuaskan. Kadang bantat, terlalu coklat warnanya (bahasa halusnya gosong), atau enggak cantik sama sekali bentuk dan penampakannya. Akhirnya jadi malas dan lebih memilih beli, tinggal makan selesai. :)

Karena si Ayah juga suka donat, terutama donat kentang, suatu hari saat hari libur, tiba-tiba nyeletuk “Yuk coba bikin donat kentang!” Setelah berbelanja bahan-bahan, dengan berbekal resep dari buku catatn ditambah dengan browsing kiat sukses membuat donat, kita berempat terjun ke dapur.

Ternyata untuk urusan membuat donat, Ibu nih betul-betul sangat mengandalkan tenaga Ayah. Untuk urusan menguleni adonan Ayahlah yang memegang peran penting, selama ini kalau saya yang nguleni, adonan kurang kalis. Percobaan pertama, hasilnya lumayan bagus, akhirnya minggu depannya diulangi lagi, dan hasilnya hampir mendekati sempurna. Bahkan menurut lidah anak-anak, lebih enak dari yang dijual di toko. Akhirnya sekarang setiap kali pingin membuat donat kentang, pasti deh si Ayah menjadi tenaga inti. Kalau sudah selesai membuat adonan, giliran Ibu yang menggoreng, selanjutnya anak-anak tinggal menghias dengan topping sesuka selera.

Ya... itulah salah satu cara menabur butir-butir cinta ala saya :)). Kalau mau mencoba bikin donat kentang sendiri, resep cara dan tips-nya bisa dilihat di sini yaa... :)



Donat Buntu bentuk Asimetris kreasi Deva & Ais :D





 

Donat Kentang

Donat kentang adalah kue favorit kami. Biasanya beli di tukang kue langganan, atau pas ada arisan keluarga, request budhe untuk membuatkan. Sesekali pingin bikin sendiri, coba-coba sampai akhirnya bisa buat dengan rasa dan bentuk yang pas di lidah, mata dan hati * duuhh ... mulai kumat lebay...  Dan hasilnya wow... lebih banyak kalau bikin sendiri, sampai mblenger-mblenger 

Donat Bulat bikinan Deva & Aisya
Bahan:

500 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr susu bubuk
11 gr ragi instant
200 gr kentang, kukus, haluskan dan dinginkan
100 gr gula pasir
75 gr mentega
½ sdt garam
4 butir kuning telur
100 ml air dingin





      Cara membuatnya:
1. Campur tepung terigu, gula, susu bubuk, ragi instant, aduk rata, masukkan kentang halus ,tuang telurdan air dingin, uleni hingga rata dan setengah kalis.
2. Beri mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Istirahatkan 15 menit.
3. Bagi adonan, masing-masing kira-kira  50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.
4. Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat. Segera goreng sampai kuning kecoklatan. *(Biar lubang tengahnya tetap cantik, saat  menggoreng tusuk lubangnya dengan sumpit, buat gerakan memutar sambil digoreng). 
      Hai, donat kan nggak harus lubang tengahnya, jadi sah-sah saja kalau dibikin bulat utuh, beri isi ditengahnya sesuka hati, selai, coklat, keju (suka-suka)
5. Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, keju, meses sesuka selera. Atau bisa dihias dengan bermacam topping suka-suka, biasanya anak-anak paling suka kalau urusan hias menghias kue.

gambar dari sini

Tips dan rahasia sukses membuat donat kentang ^_^ :
1. Siapkan semua bahan terlebih dahulu tanpa ada yang boleh ketinggalan satupun.
2. Rahasia bikin adonan pakai ragi,  haram hukumnya ragi bertemu dengan garam atau mentega. Raginya bisa mati, dan adonannya tidak mau mengembang. Jadi garam dan mentega dimasukkan setelah adonan tercampur dan kalis.
3. Haluskan kentang saat masih hangat biar mudah.  Haluskan sampai  benar-benar halus, biar adonanannya mulus licin nggak jerawatan.
4. Ingat1 masukkan kentang dalam keadaan dingin yaa... kalau nggak dingin dimasukkan, adonan bisa nggak ngembang, karenan raginya mati.  So.. harus sabar nunggu kentang dingin baru mencampur dan diuleni.
5. Buat adonan hingga kalis elastis, Adonan yang halus dan licin akan membentuk donat yang  cantik ketika digoreng (mengembang) . Bulatan donat jangan terlalu besar, lebih manis kalau dibuat mini , makannya pun enak nggak perlu terlalu lebar buka mulut hehe.
6. Istirahatkan adonan 20 s/d 30 menit (tergantung cuaca), tutup dengan plastik atau serbet basah supaya permukaannya tidak kering.
7. goreng dengan panas sedang (supaya donat matang sempurna sampai kebagian dalam tapi tidak gosong)


Thursday 16 August 2012

MEMULIAKAN DHU'AFA


Bismillahirrahmanirrahiim .....
          
           Bulan Ramadhan.  Bulan penuh berkah yang dinanti setiap umat muslim.  Bahkan membawa berkah untuk semua umat manusia. Di bulan inilah semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan.  Dan salah satu yang banyak dijumpai adalah berlomba-limba memperbanyak zakat, infak dan sedekah.

            Banyak dijumpai, atas nama pribadi maupun lembaga berbondong-bondong membagikan sebagian rezeki baik dalam bentuk uang maupun barang kebutuhan sehari-hari. Orang mengular dalam antrian panjang. Bahkan demi selembar uang Rp. 20.000 atau sebungkus sembako itu, mereka rela berdesak-desakan, saling dorong, saling injak, bahkan tak jarang hingga menimbulkan korban jiwa.  Sungguh sangat ironi, dan terasa ngilu di hati setiap kali melihat pemandangan tersebut, baik di layar kaca ataupun di surat kabar.

            Alangkah lebih bijaksananya, jika para orang-orang mampu yang mendatangi para dhu'afa itu. Memberikan hak mereka dengan santun, tanpa perlu mereka berdesakan.  Seolah tergambar begitu menyedihkannya nasib kaum papa dan betapa arogannya kaum berpunya.

            Untuk membagikannya mungkin bisa dengan cara berkoordinasi dengan RT/RW setempat, rumah yatim atau  sekolah-sekolah.  Biarkan mereka yang mendata berapa orang yang berhak untuk menerima zakat, infak dan sedekah.  Dan lembaga-lembaga ataupun orang pribadi tinggal mengantarkannya ke tempat-tempat itu, dan membagikannya langsung ke tangan mereka yang berhak.

            Sungguh akan lebih indah jika para orang kaya mendatangi orang yang kurang mampu dan mengulurkan hak mereka tanpa mereka kehilangan harga diri mereka sebagai peminta-minta. Seperti Kalifah Umar bin Khatab yang rela memanggul sekarung beras dan mengantarkannya langsung ke rumah seorang janda miskin.

            Semoga dengan hadirnya Ramadhan membuat kita lebih semangat berlomba-lomba berbagi dengan tetap memuliakan para kaum dhu'afa.

gambar diambil dari sini





*Tulisan yang pernah dikirim untuk rubrik 'Gagasan Jawa Pos'  berhubung sudah lebih 5 hari maka tulisan ini saya anggap kembali ke pemiliknya.  Dari pada mubazir saya pasang di sini saja :))
Tuesday 14 August 2012

Es Timun Kombinasi Suka-Suka ^_^

Awalnya saat mendengar nama Es Timun dari Mbak Tatit Ujiani, saya agak heran. Hah? Timun kok dibikin es, apa enaknya? Saat itu kami sedang berembug menu untuk pembagian takjil gratis salah satu agenda FLP Sidoarjo di bulan Ramadhan ini.  Akhirnya pada hari H, tanggal 5 Agustus 2012  alhamdulillah... acara pembagian takjil dengan menu es timun, kurma, dan kue di perempatan alun-alun Sidoarjo berjalan lancar meski masih kurang sempurna. Es timun menjadi primadona saat itu, karena dahaga menahan haus seharian, guyuran segarnya es timun menyempurnakan menu berbuka puasa kita . Alhamdulillahh ...

Akhirnya, karena penasaran kurang banyak kemarin merasakn es timun , besoknya saya langsung beli timun dan bertekat mencoba membuatnya sendiri. Wahh ... ternyata mudah, murah dan meriah serta rasanya bener-bener seger dan sangat pas untuk menu berbuka puasa.

Kalau mau mencoba juga, yuk sama-sama :)

Bahan:

2 buah timun ukuran besar/sedang tapi jangan yang tua nanti bijinya banyak.
Air putih matang secukupnya
Sirup gula secukupnya
Sirup melon secukupnya sesuka selera
Es batu secukupnya
(bahan original es bikinan Bu Tatit)

Kemarin saya bikin variasi dengan menambahkan
Perasan air jeruk lemon 2-3 sdm atau sesuka selera. Kalau tidak ada jeruk lemon, pakai jeruk nipis juga boleh.
Dawet dari biji selasih
Nata de coco


 Cara Bikinnya :

Cuci bersih timun, belah melintang menjadi 2. Boleh dibuang bijinya boleh tidak.  Kalau saya suka bijinya diikutkan. Timun boleh di kerok pakai kerokan blewah, atau diparut pakai parutan keju, atau bisa juga di blender. Kalau saya lebih suka di kerok atau diparut.

Setelah itu campur timun dengan air matang, sirup gula, sirup melon, air jeruk nipis, tambahkan biji selasih dan nata de coco. Tambahkan es batu secukupnya.  Es timun siap dinikmati.

Cara penyajian bisa juga dengan menatan parutan timun di gelas, atasnya dikasih biji selasih dan nata decoco, tuangkan air matang, sirup gula, sirup melon dan es batu.  Suka-suka selera kita saja

Selamat mencoba dan menikmati :)


gambar diambil dari sini



Catatan : Es timun ini adalah minuman khas dari Aceh

Untuk Ayah dan Bunda

Nemu catatan puisi yang dibaca anak-anak Nurul Fikri saat acara family gathering.

Ayah Bunda...
Hadirmu di sisiku hangatkan hari-hariku
Tetesan keringat, pacu semangat hidupku
Nasehatmu, menyadarkan kehilafanku
Untaian katamu, melejitkan prestasi dalam hidupku
Ayah Bunda..
Semangatmu tuk penuhi segala inginku,
Membanggakan sisi keduniaanku
Namun tak hanya itu inginku
Isilah ruang ruhaniku dengan teladan dan
Kasih sayangmu
Ayah Bunda,
Inginku hanya hadirmu
Harapku kau selalu ada mengawal langkah-langkahku
Mengingatku dalam setiap untaian doamu
Ayah Bunda..
Semoga aku menjadi sholih sholihah yang membanggakanmu

family gathering NF06022011

Sunday 12 August 2012

Karya Untuk Lomba Foto Blogfam (Food Photography)


Mangkuk Makaroni


 Kreasi rame-rame Ibu, Deva & Ais. Pas untuk cemilan sore hari.  Lebih sedap dicocol saus cabe ^_^


Sate Singkong Pelangi





Kreasi Deva dan Ais, terbuat dari singkong diparut, dicampur bubuk agar-agar, lalu dikukus




Ayam Saus Strawbery
Kesukaan anak-anak, fillet ayam goreng krispi.  Biar segar dan tetep makan sayur dan buah dibikin saus strawbery.  biasanya sih sausnya tergantung buah dan sayur apa yang ada dikulkas, kadang pakai apel, nanas, atau wortel. atau dimix semua yang ada suka-suka :D


Tumis Bunga Pepaya



Pertama kenal masakan ini dari ibu mertua, sekarang jadi ketagihan bikin


Pecak Terong Bakar
Menu favorit Bapak (alm)


Tumis Bok Coy Daging


 Masakan super mudah, tinggal iris-iris, tumis-tumis :)


Embek-embek Ikan Pe + Tempe Gembus
Itu nama masakan ala Mama, kalau di Surabaya biasa disebut Kotokan Iwak Pe.  Masakan ini, jadi favorit teman-teman di kantor juga ^_^


Tumis Daun Pepaya
Lebih enak dicampur teri medan, udang, atau teri biasa dan dimasak pedas


Sop buah suka-suka 
 Karena isinya suka-suka, buah apa saja sesuka selera


Rujak Londo
 Favorit Ayah dan Ais. Kenapa diberi judul Rujak Londo? karena seringnya pakai buah lokal yang mudah didapat, murah dan meriah (pepaya, nanas, semangka, melon, timun mas, suka-suka aja tapi disiramnya mayones + taburan keju :))


Es Timun Variasi

Berawal dari menu takjil gratis FLP Sidoarjo, yang dibikin oleh Mbak Tatit, akhirnya jadi coba bikin dengan variasi nata de coco, biji selasih ditambah perasan air jeruk lemon. Slruuppp... segaaarrrr ... untuk menu buka puasa ^_^

Tuesday 7 August 2012

Aku, Sholat Shubuh, dan Gadis Kecil-ku

Bismillahirrahmaanirrahiim ...

Kembali aku harus berurusan dengan tangisan dan ngambekan Gadis Kecil itu. Bukan perkara mainan atau bukunya yang hilang. Tapi perkara yang membuat saya bersalah, merasa berdosa, tersenyum kecut, bahkan gemas melihat wajah polos dan mata bintangnya berkabut dan luruh menjadi hujan.

Berawal dini hari tadi, seperti biasa Gadis Kecil itu kubangunkan setengah jam sebelum tanda untuk segera mengahiri aktivitas makan dini hari sebelum berpuasa berkumandang. Biar dia tak terlalu lama menunggu waktu shubuh. Karena jika terlalu lama, bisa dipastikan dia akan kembali terlelap, tak kuasa menahan kantuk yang memberati matanya.

Dan tadi pagi saat waktu shubuh tiba, “Aku tidur-tiduran sebentar,” celotehnya. Aku segera beranjak mengambil air wudhu, rasa sejuk mengaliri wajah hingga ke ujung hatiku. Bergegas aku kembali ke kamar, terlihat dia sudah terlelap. Aku goyang badannya, tepuk kedua pipinya tak bergeming sedikitpun, rupanya rasa ngantuk hebat menyerang dan tak bisa dilawan. ”Ayo! Ibu sudah siap loh ya... nanti ketinggalan, sholatnya tidak tepat waktu.” Biasanya jika sudah mendengar suaraku, dia akan segera bangun, menuntunnya ke kamar mandi. Basuhan air wudhu akan membuat matanya berbinar dan senyumnya mengembang.

Pagi ini dia benar-benar tidak bergerak, diam nyenyak dalam tidurnya. Suara imam di musholah tak terdengar lagi, terdengar langkah kaki beriringan dari jalan di depan rumah, tanda sholat berjam'ah telah usai. Akhirnya kuputuskan untuk menghadapkan wajahku tanpa gadis kesil itu di sampingku.

Setelah usai melangitkan gumpalan doa-doa, sambil berbaring di sebelahnya aku tepuk-tepuk kembali pipinya. Dia tidak bangun, justru aku yang ikut terlelap memeluknya. Dari sinilah bencana itu berawal ....

Esoknya, (sekitar dua jam kemudian) dia bangun. Tidak ada reaksi apa-apa. Pagi berjalan aman dan damai. Saat tiba waktu sholat Dhuhur, tiba-tiba dia bertanya “Tadi aku sholat shubuh enggak?” dengan kejujuran sepenuh hati aku menjawab, “Enggak, kan tadi pagi dibangunkan ngak bangun-bangun.”

Ternyata kejujuranku mengundang hujan badai, “Hwaaa... “ Dia langsung berlinang air mata. Nangis di pojokkan lemari, dengan perasaan campur aduk antara menyesal, berdosa, marah dan sebagainya.

Segala jurus bujuk rayu dan diplomasi menemui jalan buntu. Tak ada jalan lain, aku harus berakting. Aku tersenyum sambil memeluk dia, dan berkata kalau aku tadi cuma bercanda. Langsung meralat ucapan dengan kalimat “Maaf, maaf... tadi Ibu cuma nggoda kok. Tadi sholat shubuh, habis itu langsung tidur lagi. Tadi sholat shubuhnya sambil ngantuk, jadi tak terasa”

Mendengar kalimat itu, semula dia hanya diam mematung, matanya menatapku memastikan. Setelah aku meyakinkan dengan tatapanku, dalam sekejap matanya langsung berbinar, cerah lagi, menyusut air mata dan langsung mengambil air wudhu untuk sholat dhuhur.

Ya Alloh... ampuni aku, telah berbohong. Tak tega melihat kesedihannya, tak tega melihat dia menangis dengan rasa berdosa yang teramat dalam menyelimut wajah dan matanya.

*****
*Adegan di atas adalah adegan di hari Minggu 5 Agustus 2012, di hari ke 16 Ramadhan.

Eh, kebohongan saya termasuk bohong yang dibolehkan enggak ya??? semoga.

Dulu... waktu masih kelas bawah, (kelas 1,2,3) kalau kelupaan tidak sholat dia biasanya dengan tenang merangkap sholatnya. Tidak peduli dengan aturan yang penting sholat 5 waktu . Biasanya dia dengan santai sholat subuh jam 6 pagi, merangkap sholat shubuh dengan dhuhur atau Ashar dengan maghrib (dengan catatan kejadian lupa sholat di hari Sabtu atau Minggu) Sebab kalau hari sekolah insyaAlloh bisa lebih mudah sholat lengkap 5 waktu.

Saat menginjak kelas 4, karena di buku penghubung beda kriteria yang harus di cheklis, bukan cheklis sholat per waktu, tapi sholat 5 waktu tepat waktu. Jadilah tantanganku juga semakin berat.

Apalagi Bulan Ramadhan seperti ini, ada lembaran khusus untuk kegiatan ibadah. Dan sudah tertanam untuk mengisinya dengan jujur, dan dia tidak rela kalau cheklistnya ada yang kosong. 
 
Sebenarnya, beberapa hari yang lalu pernah terjadi juga, gara-garanya, Emaknya lupa tidak membangunkan sholat tahajud. Whaa.... seperti biasa, suasana penuh tangisan haru diselingi rayuan dan permintaan maaf. 
 
Yaa... begitulah, semoga semangat ibadahnya tetap terpelihara sampai dia baligh dan dewasa nanti. Aamiin .... Efek positifnya, Emaknya jadi malu, dan mau tidak mau harus memberi contoh yang lebih baik ^_^

Monday 6 August 2012

Oseng Ikan Asin (Menu biasa banget tapi menggugah selera )

Saat makan tidak berselera, pinginnya makan yang sedep-sedep. Salah satu yang bahan makanan yang bikin perut tambah kruyuk-kruyuk pas mencium aromanya adalah ikan asin. Untuk ngakali biar enggak terlihat wujud ikan asinnya, saya bikin oseng-oseng . Yuk :)


Oseng Ikan Asin

Bahan :
1/2 ons ikan asin jambal roti  (cuci, potong dadu, goreng)
atau bisa juga diganti ikan klotok/ikan peda
(kalau pakai ikan klotok, bersihkan dari duri dan isi perutnya, cuci, iris-iris dan goreng)
1 lonjor tempe ukuran sedang potong dadu

Bumbu:
2 siung bawang putih iris
5 buah bawang merah rajang
2 buah cabe merah (sesuka selera) potong serong
10 buah cabe rawit (sesuka selera, tambah pedas tambah mantap :D) potong serong
5 Buah cabe hijau   (sesuka selera juga) potong melintang
3 buah tomat sayur hijau , potong masing-masing jadi 4 atau 8 bagian
1 ruas jari lengkuas digeprek
garam, gula, kecap secukupnya
Minyak untuk menggoreng dan menumis secukupnya
kecap manis secukupnya.

Cara bikinnya :

Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum. Masukkan cabe merah ,cabe rawit, lengkuas.  masukkan tempe, tumis hingga tempe matang. Beri sedikit air, masukkan gula + garam sedikt aja (soalnya ikannya sudah asin hehe) aduk-aduk. Masukkan ikan asin, aduk-aduk lagi hingga tercampur, jangan lupa tambahkan sedikit kecap. terakhir masukkan cabe hijau dan tomat hijau. Aduk sebentar, angkat.

Catatan :
- Tempe boleh digoreng sebentar (jangan sampai terlalu kering), biar waktu ditumis tinggal mencampur saja.
- Minyak untuk menggoreng sedikit aja, biar tidak dibuang.

*Menu cepat iris-iris tumis-tumis :))


Thursday 2 August 2012

Giveaway : Mozaik Cerita Masa Kecil


Ngomongin cerita masa kecil, ingatanku langsung lari ke sosok seorang gadis kecil berwajah tirus, langsing, cengeng, dengan ekor kuda melambai-lambai atau rambut dikepang dua dihiasi pita warna-warni.  

gambar dari sini

          Eh, meski sosoknya terlihat tak berdaya, dia hebat loh... umur 10 tahun sudah bisa ngemong 4 orang adik.  Tuuhh ... hebat kan! 

          Kenalkan, gadis kecil itu aku.  Orang-orang biasa memanggil nama kecilku, Arie.  Saat tiba waktu bermain sepulang sekolah, kami, (aku dan 3 adikku) paling susah disuruh tidur siang,  dari pada bikin ramai dan ribut di rumah, dan menggangu adik bayi, Mama biasanya menyuruh kami bermain di luar.

          Tempat main favorit kami adalah di halaman depan musholah di seberang rumah. Halaman yang luas dan rindang, membuat anak-anak kecil betah bermain di sana.  Iwan, adik lelaki-ku sudah melesat paling depan, sibuk dengan kelereng, main glatik atau layangan.  Aku harus sabar mengandeng dua adek perempuanku.  Mainan favorit kami petak umpet,  main sumpringan (loncat tali pakai karet yang dijalin), main jangka,  hmm biasanya daerah lain menyebutnya engkle.  Pokoknya mainan yang seru dan murah meriah.  

          Saat tiba waktu sholat , anak laki-laki berebut memukul kentongan.  Dan adikku termasuk salah satu yang bandel.  Dia suka sekali memukul kentongan sebelum waktu sholat tiba, Bisa ditebak dong.... orang-orang yang lagi pada enak-enakan tidur siang pada bangun tergagap, dikira waktu Ashar tiba. Biasanya setelah memukul kentongan palsu itu,  adikku akan lari ngacir sembunyi :D .  Eh, kok jadi membahas adikku yang bandel sih.

          Waktu kecil, kendaraan pujaanku adalah becak.  Suerr.... cinta mati banget sama becak.  Kalau bisa,  ke Jakarta atau  Surabaya ya naik becak aja.  Kenapa? Karena, aku pemabuk berattt ! Apapun bentuk dan namanya , mau mobil, bemo, taxi, bis, angkot, oplet, mendengar mau diajak pergi naik nama-nama kendaraan itu, kepalaku langsung pusing, isi perut terasa mendesak-desak pada demo. Duuhh .... pokoknya tersiksa banget deh, kalau  harus naik kendaraan berbahan bakar bensin.  

          Jika dengan sangat terpaksa harus naik mobil, semua persenjataan harus dibawa.  Minyak kayu putih, tas kresek (jaga-jaga jika sebelum mobil berhenti, isi perut tak sabar berhamburan keluar), bawa benda yang berbau seger (biasanya sih kulit jeruk) dan  harus duduk di sebelah supir atau dekat jendela. Ada satu lagi, Mama biasanya menutup pusarku pakai tensoplast (aku nurut saja, meskipun nggak ngefek sama sekali)  Dengan persiapan seperti itupun, bisa dipastikan, sampai tujuan, aku sudah lemas tak berdaya.  

          Alhamdulillah yah... penyakit mabuknya semakin besar berkurang meski tidak bisa hilang sama sekali.  Apalgi kalau harus naik mobil yang pakai AC dan bau pewanginya menyengat.  Duuhhh ... mending jalan atau panggil becak aja deh . Penyebab dan cara menanggulangi mabuk kendaraan bisa coba dilihat di sini  dan di sini yaa… 

          Kalau lagi bulan Ramadhan kayak sekarang ini, pasti ingat masa puasa jaman kecil dulu.  Paling suka ngumpulin dan nyembunyikan makanan untuk berbuka.  Padahal pas sudah waktunya berbuka, bingung mau makan yang mana dulu.  Paling seru pas nunggu waktu buka, berjejer-jejer di belakang atau depan rumah, sambil melihat satu titik di langit.  Menunggu dung. Di kotaku (Tegal) waktu berbuka ditandai dengan bunyi petasan raksasa yang dinyalakan di depan Masjid Agung, suaranya menggelegar dengan diikuti percikan api dan  kepulan asap di angkasa.

          Kalau disuruh cerita kisah masa kecil, kayaknya nggak ada habisnya.  Tapi berhubung, ini nulisnya sudah mepet waktu yang dikasih sama Mak Winda dan aye sudah ngantuk, ya sudah diakhiri sampai disini aja ye... :) 

"Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnya yang Buku Memeluk Mimpi Mendayung Harapan (Alberthiene Endah) ya! "

Atau kalau boleh pilih 2, satunya kaos EURO 2012 ya! hadiah buat suami tercintah :)) 

 
         
Monday 30 July 2012

Belajar (Membaca) itu Menyenangkan


Bismillahirrahmanirrahiim .... ikutan ngontes :)

 

Terus terang saya paling bingung kalau diminta menceritakan bagaimana pola mengajar  membaca dan belajar anak-anak .  Karena saya tidak pernah menerapkan pola tertentu,   yang penting anak-anak gembira dan bahagia.

 

Gambar dari sini
       Yang pasti saya mengenalkan buku sejak anak masih berada dalam kandungan.  Karena saya percaya, bahwa buku adalah jendela dunia. Meskipun jaman sudah berubah, dan orang lebih memilih e-book, tapi bagi saya buku tetaplah tidak tergantikan.  Tanpa ke mana-mana kita bisa melanglang buana ke mana saja yang kita inginkan lewat membaca.   Dan tanpa harus menunggu mereka  bisa membacapun,  saya harus memulainya dengan membiasakan mereka mencintai buku.

Sunday 29 July 2012

Pecak Terong Bakar

Pecak Terong Bakar

Ini adalah masakan favorit alm. Bapak. Masakan sederhana yang rasanya menggugah selera.  Ternyata Aisya juga ketagihan menu ini.

Bahan:

- 2 buah terong hijau
- 1/4 butir kelapa parut peras santannya dg 1 gelas air matang hangat
- 2 iris tempe

gambar diambil di sini
Bumbu:
- 1 buah cabe merah besar
- 5 buah cabe rawit (atau sesuka selera)
- 2 buah bawang merah bakar
- 1 ruas jari kencur
- terasi goreng / bakar secukupnya
- garam dan gula secukupnya









Cara membuat :

Bakar terong utuh dengan kulitnya,  tempe dibakar juga.  Bersihkan/kupas kulit terong yang gosong terbakar. letakkan terong  di mangkuk atau piring..

Uleg semua bumbu.  Penyet terong dan tempe dengan ulegan, siram dengan bumbu dan terakhir masukkan santan kental matang.  Aduk sedikit biar bumbu tercampur., sajikan dengan nasi hangat.  Sedaapp....   

*Ngulek bumbunya kurang halus , maklum sudah kehabisan tenaga menjelang buka :))

Viro, Live the Moments: Moments Sederhana


                                   “Kakak! Adek! Minumnya sudah masuk tas?” 

          Seruan seperti itu selalu menghiasi hari-hari saya.  Setiap anak-anak mau berangkat sekolah, outbond, kemah, sekedar jalan-jalan, atau bersepeda  keliling alun-alun saat libur, sebotol air minum tak pernah ketinggalan.

          Udara panas, aktivitas di sekolah yang tak henti membuat anak-anak cepat merasa haus. Karena itu, bekal air mineral adalah hal wajib buat mereka.  Apalagi saat di sekolah seharian, anak-anak butuh pasokan oksigen yang cukup agar aliran darah ke otak lancar.  Hingga mereka bisa menyerap pelajaran dengan baik, dan bisa beraktivitas maksimal di sekolah. 
gambar diambil di sini

          Karena kesibukan anak-anak, saya, dan suami selama hari-hari kerja, maka weekend adalah moments yang sangat kami tunggu-tunggu.  Saat-saat indah bisa kumpul bersama, ngobrol atau sekedar jalan-jalan mencari suasana baru dan udara lebih segar.  Kebetulan kami berempat punya selera yang sama.  Lebih memilih jalan-jalan di alam bebas, daripada cuci mata dari mall ke mall. 

          Moments jalan-jalan ala kami murah meriah, anak-anak sangat suka melihat sawah, main di sungai, atau mancing.  Biasanya, kami berangkat sehabis subuh, saat matahari belum menampakkan dirinya utuh. Seperti biasa, bekal yang harus dan wajib dibawa adalah air minum, disamping cemilan dan bekal sarapan yang biasanya kami santap di tepi sawah atau sungai yang kami temui di perjalanan. Hmm... moments yang indah, menikmati udara pagi di pinggir sawah, atau sungai bermandi hangat matahari yang mulai tersenyum :)

main di sawah
          Saat bermain di sawah, melihat para petani membajak dan menanam padi, anak-anak belajar bersyukur dan memahami proses panjang sepiring nasi yang mereka santap setiap hari. Saat memancing, anak-anak belajar bersabar dan bermain di sungai mereka belajar ekosistem lingkungan dan berharap punya kesadaran untuk menjaga lingkungan di sekitar mereka. 

moment ngobrol berdua :)
           Saat anak-anak sedang asik dengan dunia mereka, saya dan suami juga menikmati moments romantis berdua ala kami sambil duduk mengobrol sembari mengawasi anak-anak bermain. ^_^ 

   Kami punya tempat favorit di sekitar Trawas-Mojokerto, sebuah 'Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup' (PPLH).  Disana mereka bisa bermain di alam bebas sepuasnya, main di sungai, mengenal bermacam-macam jenis tanaman, dan yang terpenting bisa mencharge penat dan jenuh dari rutinitas sehari-hari. 

Selain itu, bernain di alam bebas dengan mengamati kehidupan yang terdapat di sekitar, kita dapat menilai kualitas lingkungan yang ada apakah sudah tercemar atau tidak.  Salah satu sumber alam yang harus kita jaga adalah air.  Karena air adalah sumber kehidupan, dan bahan baku untuk kebutuhan air minum sehari-hari.

Tarzan-tarzanan ala Aisya


Berbicara air minum, saat-saat berkumpul dan bepergian bersama, kehabisan bekal air minum di jalan adalah biasa terjadi.  Tapi saya tak perlu khawatir, karena disepanjang perjalanan banyak toko, minimarket, dan swalayan yang menyediakan air mineral.  Tapi tetap harus selektif memilih air mineral dalam kemasan yang dipercaya mutu dan kemurniannya. Dan dari hasil browsing di internet, saya menemukan itu di viro water.  

Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Serta telah lulus dalam uji TDS (Total Water Solid).  TDS sendiri digunakan untuk mengukur kadar kemurnian dari air mineral anorganik.  Uji ini penting karena sebenarnya. Air tidak mengandung kadar mineral lain selain H2O.

            Satu lagi yang paling saya rindu, moments Ramadhan. Saat sahur dan berbuka puasa adalah moments kebersamaan dan kumpul keluarga yang sangat berkesan. Dan seperti biasa, saat itu pasti kecerewetan saya bertambah, mengingatkan ini itu.  Salah satunya mengingatkan untuk minum air putih yang banyak.

          “Kakak… Adek… ayo, minum air putih yang banyak, biar ngak kehausan dan kekurangan cairan besok! Ehem… kecerewetan saya yang pasti selalu  mereka rindu ;) 


                                            

logo banner ngeBlog bareng Viro



Friday 27 July 2012

Cerita Anak SMA : Masa Saat Berjilbab Masih Dianggap Makhluk Aneh ^_^



Masa-masa yang tak terlupakan, di rentang waktu antara penghujung akhir tahun 80-an sampai awal 90-an (hihi ketahuan deh *pasang topeng berwajah unyu:P). Sebenarnya masa-masa SMA ku lurus-lurus dan aman terkendali, tidak ada hal-hal yang spektakuler yang pernah kulakukan. 
 
Paling cuma estafet atau saling lempar kertas berisi rumpian (maklum jaman belum ada HP, jadi SMS cukup pakai sobekan kertas yang digulung :D) atau memakai sepeda ala pembalap punya adikku :))

Di era itu, yang masih sangat kuingat adalah masa berjuang untuk mendapat izin memakai jilbab di sekolah. Beberapa teman bahkan sampai rela menandatangani surat pernyataan untuk bisa memakai jilbab ke sekolah. Saat itupun seragam masih memakai seragam lengan pendek dengan bawahan 5cm di bawah lutut. Jadilah para pelajar yang nekat berjilbab, mengenakan kaus kaki panjang hingga lutut ala pemain sepak bola itu :)

Saat itu, aku termasuk pelajar yang hanya mendukung aksi teman-teman dari belakang. Masih maju mundur untuk istiqomah memakai jilbab, karena orang tua terutama Mama, belum mendukung 100%. Beliau sangat takut anaknya dituduh melakukan tindakan subversif dan masuk penjara, jika menentang kebijakan pemerintah pada saat itu. Juga masih belum siap mental dianggap makhluk asing di lingkungan sekitar :( 
 
Saat itu keinginan berjilbab, hanya terpendam dalam hati, dan masih bongkar pasang. Belum berani memakai saat sekolah, biasanya aku pakai saat kegiatan extra, atau keluar rumah untuk keperluan lain. 
 
Saat itu, Memakai jilbab benar-benar seperti orang asing. Masih ingat, kalau pelajar putri berjilbab lewat biasanya teman-teman cowok usil pada ribut dengan berkata “Awas! Ada ninja lewat.” biasanya kita akan jalan cepat-cepat, atau menghindari melewati jalan lain. Ledekan yang paling sering biasanya sih ucapan “Assalamu'alaikum....” kalau kita hanya menjawab lirih, atau cuek berjalan tanpa hirau, biasanya cowok-cowok itu akan serempak berkata, “Kok ada orang salam nggak dijawab sih mbaakk ?” hehe. Atau ada lagi komentar “Awas! Penghuni syurga lewat!” Biasanya godaan itu hanya sebatas celometan di mulut sih, ya... dicuekin aja. 
 
Pokoknya salut deh dengan perjuangan teman-teman waktu itu. Alhamdulillah... akhirnya bisa istiqomah berjilbab setelah resmi jadi mahasisiwi, sehabis acara ospek dan penataran P4 (Jaman itu penataran P4 wajib loh untuk siswa /mahasiswa baru)

Bersyukur sekali sekarang pelajar SMA memakai jilbab sudah bukan hal aneh lagi, bahkan berjilbab sudah jadi mode. Asal tidak kebablasan saja. Model jilbab apapun yang penting sesuai syar'i :)

*eh nggak pasang foto, soalnya foto-foto yang dulu masih culun dan plontos ^_^


Tulisan ini saya tulis sambil mengenang masa-masa SMA. Sekaligus ingin berinternet sehat karena prihatin dengan keyword cerita anak SMA di Google  

REPUBLIKA - Lomba Menulis Traveling

Eksplorasi Indonesia, Eksplorasi Dunia


Buat penyuka dan penggila traveling, ini momentum kamu semua! Republika menggelar Lomba Nulis Traveling, terbuka untuk umum. Tema tidak dibatasi, di manapun dan ke manapun kamu traveling, tulis aja!

Ketentuan teknis:
 
Periode lomba: Juni - Desember 2012

Ada dua kategori:

1. Lomba Tulis jalan-jalan dalam negeri
2. Lomba tulis jalan-jalan luar negeri

Syarat:

1. Tulisan original, tidak pernah dimuat di media massa dan media internal perusahaan atau lembaga

2. Tulisan harus dilengkapi foto-foto terkait yang original hasil foto sendiri

3. Tulisan harus memenuhi kriteria penulisan traveling yang ditetapkan

4. Tulisan harus memiliki keunikan, kekhasan dan menyampaikan nilai-nilai/ 
    cerita-cerita menarik

5. Tulisan harus dilengkapi dengan guideline tentang:

a. tempat-tempat menarik

b. makanan/ kuliner

c. biaya perjalanan

d. biaya akomodasi

e. biaya selama di tempat wisata

f. total biaya yang diperlukan dengan hitungan hari perjalanan

g. souvenir dan oleh2 khas

h. how to get there

6. Tulisan jalan-jalan mencakup semua jenis perjalanan wisata, umum dan religi

7. Lomba ini tidak berlaku bagi seluruh karyawan Republika dan keluarga

8. Panjang tulisan minimal 15.000 karakter, maksimal 25.000 karakter

9. Jumlah foto minimal 10 foto original dengan gambar berbeda

10. Penulis boleh mengirimkan lebih dari satu tulisan traveling

11. Keputusan juri tetap dan tidak dapat diganggu gugat

Pemuatan di Leisure:

Tulisan peserta lomba yang dianggap memenuhi kriteria, akan terlebih dahulu dimuat di rubrik jalan-jalan Leisure setiap Selasa

Buku:

Hasil tulisan akan dibukukan yang bersifat tematik

Kirim tulisan plus foto original kamu ke:

Panitia Lomba Nulis Traveling Republika

Jalan Warung Buncit 37 Jakarta Selatan
email: leisure@rol.republika.co.id


Facebook: Republika Koran


Rebut hadiah puluhan juta rupiah dan hadiah hiburan :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...