Friday, 25 September 2015

Kuliner Tegal : Sate Kambing Balibul Batibul


Masih suasana Idul Adha, jadi ingat untuk cerita tentang SATE KAMBING. Pulang ke Tegal nggak 'Nyate' itu kurang lengkap dan kurang afdhol. Karena sate kambing di Tegal, rasanya masih belum ada yang mengalahkan.  Lebih 10 tahun tingal di Sidoarjo belum menemukan  sate kambing yang pas di lidah.  Waktu mudik lebaran lalu, setelah makan DENGKIL BAKAR, selanjutnya harus makan sate. 

Karena acara silaturahim keliling cukup padat, saya mencari sela untuk bisa menikmati sate kambing. Karena, untuk menikmatinya harus 'ngandok' alias 'marung' alias makan di tempat. Kalau dibungkus, dan dibawa pulang,  rasa mak nyus sate sudah menguap.


Akhirnya tercapailah cita-cita 'meNyate' sepulang dari perjalanan silaturahim ke Bumijawa. Hawa dingin mulai terasa saat kami turun. Rasa lapar mulai mengigit lambung. Saya dan Pak Suami sepakat mampir makan sate di Lebaksiu. Setelah sempat mengingat-ingat warung sate mana yang dulu menjadi langganan nenek moyang hehe alias langganan sejak dahulu kala. 

Sebenarnya di sepanjang jalan turun dari Bumijawa, juga sepanjang jalan raya Lebaksiu juga ada warung sate, rata-rata hampir semua sate di Tegal rasanya mak Nyoss. Tinggal pilih saja. Cuma kami mencari warung sate langganan, yang letaknya kalau dari arah Tegal, tepat di pertigaan tugu Lebaksiu belok ke kiri sedikit.  Sampailah kami di sebuah warung sederhana "Sate Kambing Hj. Rohmah Lebaksiu". Saya ingat-ingat, warung ini tidak banyak berubah sejak dahulu ya seperti ini. Sebuah warung sederhana , khas warung sate kambing di Tegal. Dengan etalase tempat menata tusukan sate dan bakaran arang di depannya. 

Saya memesan 10 tusuk sate, kalau di Tegal hitungan sate memakai kodi. Jadi kalau 10 tusuk berarti setengah kodi. Karena merasa kurang saya tambah setengah kodi lagi. Jadilah di depan kami masing-masing terhidang sepiring sate kambing isi 10 tusuk. Waktu dihidangkan, saya melirik Pak Suami, ehemm... test case, kalau besok bangun tidur kepala berat berarti tensi naik, kolesterol dan asam urat perlu dicek :D  Kalau baik-baik saja, berarti sesekali memanjakan lidah dengan 10 tusuk sate kambing masih aman *_*

Dengan harga satu kodi Rp. 95.000, sangat sebanding dengan kepuasan rasa yang didapat. Rata-rata harga sate kambing di Tegal berkisar antara Rp. 90.000 sampai Rp. 95.000. Oh ya kemarin kami hanya bisa menikmati semangkuk kuah gule, karena sudah habis. Saya ngerayu tak apalah biar cuma kuah :D Gule ini juga istimewa, sama sekali tidak tercium bau amis dan prengus khas kambing. Betul-betul top rasanya. 


Sate dengan bumbu kecap yang menggoda



Keistimewaan SATE KAMBING Tegal adalah, irisan dagingnya yang besar-besar, dengan bahan baku dari kambing muda BALIBUL (Bawah Lima Bulan) atau BATIBUL (Bawah Tiga Bulan) atau biasa disebut cempe. Daging yang dibuat sate juga daging mulus tanpa lemak, dibakar di atas bara dengan standar kematangan yang pas. Hasilnya daging tidak gosong, masih terlihat segar, tapi matang sempurna. Rasanya di lidah kalau orang Tegal bilang  'kemremes' lumer, lembut tidak alot sama sekali. Daging cempe yang fresh inilah yang membuat aroma dan rasa sate bener-bener mak Nyos tiada duanya. Sama sekali tidak tercium bau khas kambing yang 'prengus dan amis'.  Keistimewaan kedua, pada bumbunya yang terdiri dari paduan kecap manis, ulegan cabe rawit, irisan bawang, dan irisan tomat segar. Sangat berbeda dengan sate kambing ala Jawa Timur yang disiram bumbu kacang.    



Jalanan di lereng gunung Slamet


Jika sedang dalam perjalanan traveling, dan melewati jalur pantura kota Tegal, jangan lupa mampir menikmati SATE KAMBING Tegal. Dijamin puas. Warung sate tersebar di berbagai sudut kota Tegal. Terlebih di daerah lereng Gunung Slamet, tempat wisata Gucci, Lebaksiu, hingga turun ke daerah Slawi dan Adiwerna. InshaAllah di warung sate manapun di Tegal rasa satenya bisa dijamin tidak mengecewakan.

Kalau di pusat kota Tegal, Anda bisa mampir ke SATE KAMBING Wendi's,  di Pasar Sore, tepatnya Jl. Let.Jend Suprapto, letaknya  di sebelah kiri jalan. Jika dari arah Jakarta, masuk ke Jalan Gajah Mada, terus saja lalu belok kiri ke arah Jl. Let.Jend Suprapto. Atau jika sampai kota Tegal tengah malam, bisa mampir ke sate Sari Mindo di daerah Debong, yang buka hingga larut malam.  

Selamat mampir di kota Tegal, dan selamat menikmati SATE KAMBING :)

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...