Tuesday 23 June 2015

Belajar Kehidupan

         Sore itu, 30 April 2015. Di aula SMPIT Darul Fikri, saya menghadiri acara doa bersama menjelang UN.  Kalau menceritakan tentang UN rasanya sudah telat pakai banget ya… Pingin nulis ulang coret-coretan di buku gegara saya buka-buka  catatan kecil yang selalu dibawa ‘ngalor ngidul’ karena selalu nyelip di tas. Catatan tentang nasehat yang diberikan pada anak-anak saat itu. 

            Tahun ini adalah tahun dimana UN bukan menjadi syarat kelulusan. Saya melihat anak-anak dan orang tua lebih santai saat acara doa bersama. Pengalamn tahun yang lalu, biasanya orang tua (terutama) dan anak-anak sama-sama diliputi ketegangan dan kecemasan. Merasa UN adalah ujian nasib padahal kalau sudah dilalui ya ngak begitu-begitu amat. UN hanya proses kecil untuk batu loncatan menuju derajat yang lebih tinggi. Justru yang lebih berat adalah proses anak-anak belajar melewati masa 3 tahun dengan segala tantangannya. 

            Nasehat untuk anak-anak diberikan oleh direktur Darul Fikri ustad Syaiful  Arifin. Beliau bercerita tentang belajar kehidupan dari air dan garam

Ternyata Saya Kangen ngeBlog

           Lebih dari 6 bulan blog ini tak pernah saya openi. Dindingnya penuh debu, perabotnya juga sudah usang. Janji dengan diri sendiri sih... ingin Ramdhan ini bisa aktif lagi ngisi perabotan di Blog. Ahh… ternyata sampai Ramadhan melewati hari kesekian, belum juga terwujud. Kira-kira ada yang kangen saya enggak ya? Semoga ada yang kangen hihi...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...