Sunday 2 November 2014

Terjebak di Alfamidi, Karena Ada Warga Tewas di Polsek Sukodono

Mau tahu rasanya kejebak di toko, nggak bisa pulang karena jalanan depan toko penuh massa dan ditutup? Kemarin saya mengalaminya. Ceritanya, sore itu mengantar Aisyah ke tempat ngaji, pulangnya saya langsung mampir ke Alfamidi dekat rumah, ingat keperluan dapur yang pada habis. Awalnya agak ragu, kok di depan Alfamidi banyak warga dan aparat baik polisi ataupun tentara berseragam doreng. Tapi sudah terlanjur ya sudahlah, langsung parkir sepeda motor. Tanya pak parkir, cuma dijawab katanya ada yang meninggal. Tapi masih heran juga, kok heboh banget ya, banyak yang foto-foto, polisi wara-wiri. Biarlah, keburu maghrib, saya langsung masuk.

Di dalam toko cukup sepi. Malah enaklah pikir saya. Ada polisi juga di dalam yang lagi telponan. Saya langsung comot-comot. Rencananya cuma mau beli minyak goreng keju sama susu saja
. Lah dalah tapi kok ya membengkak jadi macem-macem. Hihihi... biasa emak-emak, tapi InsyaAllah yang masuk keranjang masih dalam batas toleransi kebutuhan bulanan kok :)

Sampai di kasir, saya kepoin mbak kasirnya. Tanya-tanya keramaian di depan. Akhirnya meluncur cerita dari mbak kasir. Katanya, ada orang meninggal di rumah depan, putranya yang punya londre. Karena jadi korban salah tangkap. Jum'at malam, bapak yang meninggal itu, sama istrinya melihat pasar malam. Memang sudah beberapa hari ini ada pasar malam di lapangan sebelah balai desa kebonagung. Malam itu ternyata ada tawuran, dan istri sang bapak terkena lemparan batu pelipisnya. Sebagai suami langsung si Bapak membela istrinya, mencari siapa pelakunya. 

Tapi malang nasib bapak itu. Bukannya menemukan pelakunya, malah bapak itu disangka yang bikin kerusuhan. Katanya sih, saat tawuran ada polisi yang terluka juga. Jadilah bapak itu ditangkap dan dibawa ke polsek Sukodono. Entah apa yang terjadi di dalam tahanan polsek. Nyatanya, bapak tersebut didapati meninggal sabtu paginya. Begitulah ceritanya. 

Kembali cerita awal. Setelah selesai mbak kasir menghitung dan saya bayar, saya segera keluar toko. Mangrib sudah lewat beberapa menit yang lalu. Langit di luar juga sudah gelap. Saat di luar, "What?" di luar sudah penuh warga. Jalan di depan toko, arah ke utara dan selatan  sudah ditutup rapat dan dijaga puluhan warga.  Saya bingung bagaimana bisa pulang, sementara saya belum sholat maghrib.

Akhirnya oleh pak parkir, sepeda saya dituntun nyebrang, diberitahu lewat jalan kecil memutar. Alhamdulillah sampai di rumah, meski jalan ke arah rumah jadi macet mendadak karena semua kendaraan lewat situ. Lega.... Tapi kelegaan saya belum berakhir, saya harus jemput Aisyah jam 08. Saya nanti lewat jalan mana ya? Belum selesai mikirnya, adik saya telpon (dia tinggal di perumahan belakang polsek). Memberitahu kalau polsek Sukodono diserbu warga, mau dibakar segala katanya. Adik saya khawatir kalau saya jemput Aisyah, tentunya melewati polsek, dia khawatir saya terjebak di kerumunan massa. Untuk amannya akhirnya Aisyah dijemput tantenya, dan tidur di rumah tantenya saja. 

Paginya saat saya jemput Aisyah di rumah tantenya, jalan masih ditutup. Bekas bakar-bakar semalam masih mengepul asapnya. Spanduk-spanduk masih terbentang. Semoga tidak ada lagi kejadian salah tangkap dan penganiayaan warga lagi oleh aparat. Sebagai warga, sebaiknya kita berhati-hati jika berada di keramaian, dan jangan terpicu emosi jika ada tawuran. Kalau saya, lebih baik menghindar deh. Apalagi saya paling engak banget kalau disuruh lihat pasar malam apalagi yang ada panggung orkes dangdutnya. Dibayarin juga ogah hehe. Mending ajak saya jalan-jalan ke gunung atau toko buku :))

Semoga Bapak yang meninggal, diberikan tempat yang layak, diterima semua amal sholehnya dan diampuni segala dosanya. Semoga istri dan keluarganya diberi kesabaran, ketabahan dan keikhlasan menerima cobaan ini.
Jalan masih ditutup warga.

Kendaraan dari arah utara belok kiri lewat jalan perumahan saya.

5 comments:

  1. Wa bener berarti mbak... Jare teman suami ada kerusuhan di polsek sukodono sampe jange diobong. Lagek tahu ini cerita lengkapnya

    ReplyDelete
  2. Ya Allah, speechless. Itu diapain aja ya sama polisi? Kali diinterogasi terus ga ngaku2 akhirnya dianiaya. Ya ampuuun, orang ga salah disuruh ngaku. :(

    ReplyDelete
  3. ya Allah, kok ngeri banget ya, mba. :( polisinya kemana aja ya?

    ReplyDelete
  4. ngeri banget yaa ko gitu ya keadilan nya manaa

    ReplyDelete
  5. itu mungkiin tidak dianiyaya atau memang takdirnya .. ah saya gatau ..hahaha tapi bener-bener mengerikan yaa harus hatihati

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...