Tuesday, 14 August 2012

Untuk Ayah dan Bunda

Nemu catatan puisi yang dibaca anak-anak Nurul Fikri saat acara family gathering.

Ayah Bunda...
Hadirmu di sisiku hangatkan hari-hariku
Tetesan keringat, pacu semangat hidupku
Nasehatmu, menyadarkan kehilafanku
Untaian katamu, melejitkan prestasi dalam hidupku
Ayah Bunda..
Semangatmu tuk penuhi segala inginku,
Membanggakan sisi keduniaanku
Namun tak hanya itu inginku
Isilah ruang ruhaniku dengan teladan dan
Kasih sayangmu
Ayah Bunda,
Inginku hanya hadirmu
Harapku kau selalu ada mengawal langkah-langkahku
Mengingatku dalam setiap untaian doamu
Ayah Bunda..
Semoga aku menjadi sholih sholihah yang membanggakanmu

family gathering NF06022011

Sunday, 12 August 2012

Karya Untuk Lomba Foto Blogfam (Food Photography)


Mangkuk Makaroni


 Kreasi rame-rame Ibu, Deva & Ais. Pas untuk cemilan sore hari.  Lebih sedap dicocol saus cabe ^_^


Sate Singkong Pelangi





Kreasi Deva dan Ais, terbuat dari singkong diparut, dicampur bubuk agar-agar, lalu dikukus




Ayam Saus Strawbery
Kesukaan anak-anak, fillet ayam goreng krispi.  Biar segar dan tetep makan sayur dan buah dibikin saus strawbery.  biasanya sih sausnya tergantung buah dan sayur apa yang ada dikulkas, kadang pakai apel, nanas, atau wortel. atau dimix semua yang ada suka-suka :D


Tumis Bunga Pepaya



Pertama kenal masakan ini dari ibu mertua, sekarang jadi ketagihan bikin


Pecak Terong Bakar
Menu favorit Bapak (alm)


Tumis Bok Coy Daging


 Masakan super mudah, tinggal iris-iris, tumis-tumis :)


Embek-embek Ikan Pe + Tempe Gembus
Itu nama masakan ala Mama, kalau di Surabaya biasa disebut Kotokan Iwak Pe.  Masakan ini, jadi favorit teman-teman di kantor juga ^_^


Tumis Daun Pepaya
Lebih enak dicampur teri medan, udang, atau teri biasa dan dimasak pedas


Sop buah suka-suka 
 Karena isinya suka-suka, buah apa saja sesuka selera


Rujak Londo
 Favorit Ayah dan Ais. Kenapa diberi judul Rujak Londo? karena seringnya pakai buah lokal yang mudah didapat, murah dan meriah (pepaya, nanas, semangka, melon, timun mas, suka-suka aja tapi disiramnya mayones + taburan keju :))


Es Timun Variasi

Berawal dari menu takjil gratis FLP Sidoarjo, yang dibikin oleh Mbak Tatit, akhirnya jadi coba bikin dengan variasi nata de coco, biji selasih ditambah perasan air jeruk lemon. Slruuppp... segaaarrrr ... untuk menu buka puasa ^_^

Tuesday, 7 August 2012

Aku, Sholat Shubuh, dan Gadis Kecil-ku

Bismillahirrahmaanirrahiim ...

Kembali aku harus berurusan dengan tangisan dan ngambekan Gadis Kecil itu. Bukan perkara mainan atau bukunya yang hilang. Tapi perkara yang membuat saya bersalah, merasa berdosa, tersenyum kecut, bahkan gemas melihat wajah polos dan mata bintangnya berkabut dan luruh menjadi hujan.

Berawal dini hari tadi, seperti biasa Gadis Kecil itu kubangunkan setengah jam sebelum tanda untuk segera mengahiri aktivitas makan dini hari sebelum berpuasa berkumandang. Biar dia tak terlalu lama menunggu waktu shubuh. Karena jika terlalu lama, bisa dipastikan dia akan kembali terlelap, tak kuasa menahan kantuk yang memberati matanya.

Dan tadi pagi saat waktu shubuh tiba, “Aku tidur-tiduran sebentar,” celotehnya. Aku segera beranjak mengambil air wudhu, rasa sejuk mengaliri wajah hingga ke ujung hatiku. Bergegas aku kembali ke kamar, terlihat dia sudah terlelap. Aku goyang badannya, tepuk kedua pipinya tak bergeming sedikitpun, rupanya rasa ngantuk hebat menyerang dan tak bisa dilawan. ”Ayo! Ibu sudah siap loh ya... nanti ketinggalan, sholatnya tidak tepat waktu.” Biasanya jika sudah mendengar suaraku, dia akan segera bangun, menuntunnya ke kamar mandi. Basuhan air wudhu akan membuat matanya berbinar dan senyumnya mengembang.

Pagi ini dia benar-benar tidak bergerak, diam nyenyak dalam tidurnya. Suara imam di musholah tak terdengar lagi, terdengar langkah kaki beriringan dari jalan di depan rumah, tanda sholat berjam'ah telah usai. Akhirnya kuputuskan untuk menghadapkan wajahku tanpa gadis kesil itu di sampingku.

Setelah usai melangitkan gumpalan doa-doa, sambil berbaring di sebelahnya aku tepuk-tepuk kembali pipinya. Dia tidak bangun, justru aku yang ikut terlelap memeluknya. Dari sinilah bencana itu berawal ....

Esoknya, (sekitar dua jam kemudian) dia bangun. Tidak ada reaksi apa-apa. Pagi berjalan aman dan damai. Saat tiba waktu sholat Dhuhur, tiba-tiba dia bertanya “Tadi aku sholat shubuh enggak?” dengan kejujuran sepenuh hati aku menjawab, “Enggak, kan tadi pagi dibangunkan ngak bangun-bangun.”

Ternyata kejujuranku mengundang hujan badai, “Hwaaa... “ Dia langsung berlinang air mata. Nangis di pojokkan lemari, dengan perasaan campur aduk antara menyesal, berdosa, marah dan sebagainya.

Segala jurus bujuk rayu dan diplomasi menemui jalan buntu. Tak ada jalan lain, aku harus berakting. Aku tersenyum sambil memeluk dia, dan berkata kalau aku tadi cuma bercanda. Langsung meralat ucapan dengan kalimat “Maaf, maaf... tadi Ibu cuma nggoda kok. Tadi sholat shubuh, habis itu langsung tidur lagi. Tadi sholat shubuhnya sambil ngantuk, jadi tak terasa”

Mendengar kalimat itu, semula dia hanya diam mematung, matanya menatapku memastikan. Setelah aku meyakinkan dengan tatapanku, dalam sekejap matanya langsung berbinar, cerah lagi, menyusut air mata dan langsung mengambil air wudhu untuk sholat dhuhur.

Ya Alloh... ampuni aku, telah berbohong. Tak tega melihat kesedihannya, tak tega melihat dia menangis dengan rasa berdosa yang teramat dalam menyelimut wajah dan matanya.

*****
*Adegan di atas adalah adegan di hari Minggu 5 Agustus 2012, di hari ke 16 Ramadhan.

Eh, kebohongan saya termasuk bohong yang dibolehkan enggak ya??? semoga.

Dulu... waktu masih kelas bawah, (kelas 1,2,3) kalau kelupaan tidak sholat dia biasanya dengan tenang merangkap sholatnya. Tidak peduli dengan aturan yang penting sholat 5 waktu . Biasanya dia dengan santai sholat subuh jam 6 pagi, merangkap sholat shubuh dengan dhuhur atau Ashar dengan maghrib (dengan catatan kejadian lupa sholat di hari Sabtu atau Minggu) Sebab kalau hari sekolah insyaAlloh bisa lebih mudah sholat lengkap 5 waktu.

Saat menginjak kelas 4, karena di buku penghubung beda kriteria yang harus di cheklis, bukan cheklis sholat per waktu, tapi sholat 5 waktu tepat waktu. Jadilah tantanganku juga semakin berat.

Apalagi Bulan Ramadhan seperti ini, ada lembaran khusus untuk kegiatan ibadah. Dan sudah tertanam untuk mengisinya dengan jujur, dan dia tidak rela kalau cheklistnya ada yang kosong. 
 
Sebenarnya, beberapa hari yang lalu pernah terjadi juga, gara-garanya, Emaknya lupa tidak membangunkan sholat tahajud. Whaa.... seperti biasa, suasana penuh tangisan haru diselingi rayuan dan permintaan maaf. 
 
Yaa... begitulah, semoga semangat ibadahnya tetap terpelihara sampai dia baligh dan dewasa nanti. Aamiin .... Efek positifnya, Emaknya jadi malu, dan mau tidak mau harus memberi contoh yang lebih baik ^_^

Monday, 6 August 2012

Oseng Ikan Asin (Menu biasa banget tapi menggugah selera )

Saat makan tidak berselera, pinginnya makan yang sedep-sedep. Salah satu yang bahan makanan yang bikin perut tambah kruyuk-kruyuk pas mencium aromanya adalah ikan asin. Untuk ngakali biar enggak terlihat wujud ikan asinnya, saya bikin oseng-oseng . Yuk :)


Oseng Ikan Asin

Bahan :
1/2 ons ikan asin jambal roti  (cuci, potong dadu, goreng)
atau bisa juga diganti ikan klotok/ikan peda
(kalau pakai ikan klotok, bersihkan dari duri dan isi perutnya, cuci, iris-iris dan goreng)
1 lonjor tempe ukuran sedang potong dadu

Bumbu:
2 siung bawang putih iris
5 buah bawang merah rajang
2 buah cabe merah (sesuka selera) potong serong
10 buah cabe rawit (sesuka selera, tambah pedas tambah mantap :D) potong serong
5 Buah cabe hijau   (sesuka selera juga) potong melintang
3 buah tomat sayur hijau , potong masing-masing jadi 4 atau 8 bagian
1 ruas jari lengkuas digeprek
garam, gula, kecap secukupnya
Minyak untuk menggoreng dan menumis secukupnya
kecap manis secukupnya.

Cara bikinnya :

Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum. Masukkan cabe merah ,cabe rawit, lengkuas.  masukkan tempe, tumis hingga tempe matang. Beri sedikit air, masukkan gula + garam sedikt aja (soalnya ikannya sudah asin hehe) aduk-aduk. Masukkan ikan asin, aduk-aduk lagi hingga tercampur, jangan lupa tambahkan sedikit kecap. terakhir masukkan cabe hijau dan tomat hijau. Aduk sebentar, angkat.

Catatan :
- Tempe boleh digoreng sebentar (jangan sampai terlalu kering), biar waktu ditumis tinggal mencampur saja.
- Minyak untuk menggoreng sedikit aja, biar tidak dibuang.

*Menu cepat iris-iris tumis-tumis :))


Thursday, 2 August 2012

Giveaway : Mozaik Cerita Masa Kecil


Ngomongin cerita masa kecil, ingatanku langsung lari ke sosok seorang gadis kecil berwajah tirus, langsing, cengeng, dengan ekor kuda melambai-lambai atau rambut dikepang dua dihiasi pita warna-warni.  

gambar dari sini

          Eh, meski sosoknya terlihat tak berdaya, dia hebat loh... umur 10 tahun sudah bisa ngemong 4 orang adik.  Tuuhh ... hebat kan! 

          Kenalkan, gadis kecil itu aku.  Orang-orang biasa memanggil nama kecilku, Arie.  Saat tiba waktu bermain sepulang sekolah, kami, (aku dan 3 adikku) paling susah disuruh tidur siang,  dari pada bikin ramai dan ribut di rumah, dan menggangu adik bayi, Mama biasanya menyuruh kami bermain di luar.

          Tempat main favorit kami adalah di halaman depan musholah di seberang rumah. Halaman yang luas dan rindang, membuat anak-anak kecil betah bermain di sana.  Iwan, adik lelaki-ku sudah melesat paling depan, sibuk dengan kelereng, main glatik atau layangan.  Aku harus sabar mengandeng dua adek perempuanku.  Mainan favorit kami petak umpet,  main sumpringan (loncat tali pakai karet yang dijalin), main jangka,  hmm biasanya daerah lain menyebutnya engkle.  Pokoknya mainan yang seru dan murah meriah.  

          Saat tiba waktu sholat , anak laki-laki berebut memukul kentongan.  Dan adikku termasuk salah satu yang bandel.  Dia suka sekali memukul kentongan sebelum waktu sholat tiba, Bisa ditebak dong.... orang-orang yang lagi pada enak-enakan tidur siang pada bangun tergagap, dikira waktu Ashar tiba. Biasanya setelah memukul kentongan palsu itu,  adikku akan lari ngacir sembunyi :D .  Eh, kok jadi membahas adikku yang bandel sih.

          Waktu kecil, kendaraan pujaanku adalah becak.  Suerr.... cinta mati banget sama becak.  Kalau bisa,  ke Jakarta atau  Surabaya ya naik becak aja.  Kenapa? Karena, aku pemabuk berattt ! Apapun bentuk dan namanya , mau mobil, bemo, taxi, bis, angkot, oplet, mendengar mau diajak pergi naik nama-nama kendaraan itu, kepalaku langsung pusing, isi perut terasa mendesak-desak pada demo. Duuhh .... pokoknya tersiksa banget deh, kalau  harus naik kendaraan berbahan bakar bensin.  

          Jika dengan sangat terpaksa harus naik mobil, semua persenjataan harus dibawa.  Minyak kayu putih, tas kresek (jaga-jaga jika sebelum mobil berhenti, isi perut tak sabar berhamburan keluar), bawa benda yang berbau seger (biasanya sih kulit jeruk) dan  harus duduk di sebelah supir atau dekat jendela. Ada satu lagi, Mama biasanya menutup pusarku pakai tensoplast (aku nurut saja, meskipun nggak ngefek sama sekali)  Dengan persiapan seperti itupun, bisa dipastikan, sampai tujuan, aku sudah lemas tak berdaya.  

          Alhamdulillah yah... penyakit mabuknya semakin besar berkurang meski tidak bisa hilang sama sekali.  Apalgi kalau harus naik mobil yang pakai AC dan bau pewanginya menyengat.  Duuhhh ... mending jalan atau panggil becak aja deh . Penyebab dan cara menanggulangi mabuk kendaraan bisa coba dilihat di sini  dan di sini yaa… 

          Kalau lagi bulan Ramadhan kayak sekarang ini, pasti ingat masa puasa jaman kecil dulu.  Paling suka ngumpulin dan nyembunyikan makanan untuk berbuka.  Padahal pas sudah waktunya berbuka, bingung mau makan yang mana dulu.  Paling seru pas nunggu waktu buka, berjejer-jejer di belakang atau depan rumah, sambil melihat satu titik di langit.  Menunggu dung. Di kotaku (Tegal) waktu berbuka ditandai dengan bunyi petasan raksasa yang dinyalakan di depan Masjid Agung, suaranya menggelegar dengan diikuti percikan api dan  kepulan asap di angkasa.

          Kalau disuruh cerita kisah masa kecil, kayaknya nggak ada habisnya.  Tapi berhubung, ini nulisnya sudah mepet waktu yang dikasih sama Mak Winda dan aye sudah ngantuk, ya sudah diakhiri sampai disini aja ye... :) 

"Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnya yang Buku Memeluk Mimpi Mendayung Harapan (Alberthiene Endah) ya! "

Atau kalau boleh pilih 2, satunya kaos EURO 2012 ya! hadiah buat suami tercintah :)) 

 
         
Monday, 30 July 2012

Belajar (Membaca) itu Menyenangkan


Bismillahirrahmanirrahiim .... ikutan ngontes :)

 

Terus terang saya paling bingung kalau diminta menceritakan bagaimana pola mengajar  membaca dan belajar anak-anak .  Karena saya tidak pernah menerapkan pola tertentu,   yang penting anak-anak gembira dan bahagia.

 

Gambar dari sini
       Yang pasti saya mengenalkan buku sejak anak masih berada dalam kandungan.  Karena saya percaya, bahwa buku adalah jendela dunia. Meskipun jaman sudah berubah, dan orang lebih memilih e-book, tapi bagi saya buku tetaplah tidak tergantikan.  Tanpa ke mana-mana kita bisa melanglang buana ke mana saja yang kita inginkan lewat membaca.   Dan tanpa harus menunggu mereka  bisa membacapun,  saya harus memulainya dengan membiasakan mereka mencintai buku.

Sunday, 29 July 2012

Pecak Terong Bakar

Pecak Terong Bakar

Ini adalah masakan favorit alm. Bapak. Masakan sederhana yang rasanya menggugah selera.  Ternyata Aisya juga ketagihan menu ini.

Bahan:

- 2 buah terong hijau
- 1/4 butir kelapa parut peras santannya dg 1 gelas air matang hangat
- 2 iris tempe

gambar diambil di sini
Bumbu:
- 1 buah cabe merah besar
- 5 buah cabe rawit (atau sesuka selera)
- 2 buah bawang merah bakar
- 1 ruas jari kencur
- terasi goreng / bakar secukupnya
- garam dan gula secukupnya









Cara membuat :

Bakar terong utuh dengan kulitnya,  tempe dibakar juga.  Bersihkan/kupas kulit terong yang gosong terbakar. letakkan terong  di mangkuk atau piring..

Uleg semua bumbu.  Penyet terong dan tempe dengan ulegan, siram dengan bumbu dan terakhir masukkan santan kental matang.  Aduk sedikit biar bumbu tercampur., sajikan dengan nasi hangat.  Sedaapp....   

*Ngulek bumbunya kurang halus , maklum sudah kehabisan tenaga menjelang buka :))

Viro, Live the Moments: Moments Sederhana


                                   “Kakak! Adek! Minumnya sudah masuk tas?” 

          Seruan seperti itu selalu menghiasi hari-hari saya.  Setiap anak-anak mau berangkat sekolah, outbond, kemah, sekedar jalan-jalan, atau bersepeda  keliling alun-alun saat libur, sebotol air minum tak pernah ketinggalan.

          Udara panas, aktivitas di sekolah yang tak henti membuat anak-anak cepat merasa haus. Karena itu, bekal air mineral adalah hal wajib buat mereka.  Apalagi saat di sekolah seharian, anak-anak butuh pasokan oksigen yang cukup agar aliran darah ke otak lancar.  Hingga mereka bisa menyerap pelajaran dengan baik, dan bisa beraktivitas maksimal di sekolah. 
gambar diambil di sini

          Karena kesibukan anak-anak, saya, dan suami selama hari-hari kerja, maka weekend adalah moments yang sangat kami tunggu-tunggu.  Saat-saat indah bisa kumpul bersama, ngobrol atau sekedar jalan-jalan mencari suasana baru dan udara lebih segar.  Kebetulan kami berempat punya selera yang sama.  Lebih memilih jalan-jalan di alam bebas, daripada cuci mata dari mall ke mall. 

          Moments jalan-jalan ala kami murah meriah, anak-anak sangat suka melihat sawah, main di sungai, atau mancing.  Biasanya, kami berangkat sehabis subuh, saat matahari belum menampakkan dirinya utuh. Seperti biasa, bekal yang harus dan wajib dibawa adalah air minum, disamping cemilan dan bekal sarapan yang biasanya kami santap di tepi sawah atau sungai yang kami temui di perjalanan. Hmm... moments yang indah, menikmati udara pagi di pinggir sawah, atau sungai bermandi hangat matahari yang mulai tersenyum :)

main di sawah
          Saat bermain di sawah, melihat para petani membajak dan menanam padi, anak-anak belajar bersyukur dan memahami proses panjang sepiring nasi yang mereka santap setiap hari. Saat memancing, anak-anak belajar bersabar dan bermain di sungai mereka belajar ekosistem lingkungan dan berharap punya kesadaran untuk menjaga lingkungan di sekitar mereka. 

moment ngobrol berdua :)
           Saat anak-anak sedang asik dengan dunia mereka, saya dan suami juga menikmati moments romantis berdua ala kami sambil duduk mengobrol sembari mengawasi anak-anak bermain. ^_^ 

   Kami punya tempat favorit di sekitar Trawas-Mojokerto, sebuah 'Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup' (PPLH).  Disana mereka bisa bermain di alam bebas sepuasnya, main di sungai, mengenal bermacam-macam jenis tanaman, dan yang terpenting bisa mencharge penat dan jenuh dari rutinitas sehari-hari. 

Selain itu, bernain di alam bebas dengan mengamati kehidupan yang terdapat di sekitar, kita dapat menilai kualitas lingkungan yang ada apakah sudah tercemar atau tidak.  Salah satu sumber alam yang harus kita jaga adalah air.  Karena air adalah sumber kehidupan, dan bahan baku untuk kebutuhan air minum sehari-hari.

Tarzan-tarzanan ala Aisya


Berbicara air minum, saat-saat berkumpul dan bepergian bersama, kehabisan bekal air minum di jalan adalah biasa terjadi.  Tapi saya tak perlu khawatir, karena disepanjang perjalanan banyak toko, minimarket, dan swalayan yang menyediakan air mineral.  Tapi tetap harus selektif memilih air mineral dalam kemasan yang dipercaya mutu dan kemurniannya. Dan dari hasil browsing di internet, saya menemukan itu di viro water.  

Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Serta telah lulus dalam uji TDS (Total Water Solid).  TDS sendiri digunakan untuk mengukur kadar kemurnian dari air mineral anorganik.  Uji ini penting karena sebenarnya. Air tidak mengandung kadar mineral lain selain H2O.

            Satu lagi yang paling saya rindu, moments Ramadhan. Saat sahur dan berbuka puasa adalah moments kebersamaan dan kumpul keluarga yang sangat berkesan. Dan seperti biasa, saat itu pasti kecerewetan saya bertambah, mengingatkan ini itu.  Salah satunya mengingatkan untuk minum air putih yang banyak.

          “Kakak… Adek… ayo, minum air putih yang banyak, biar ngak kehausan dan kekurangan cairan besok! Ehem… kecerewetan saya yang pasti selalu  mereka rindu ;) 


                                            

logo banner ngeBlog bareng Viro



Friday, 27 July 2012

Cerita Anak SMA : Masa Saat Berjilbab Masih Dianggap Makhluk Aneh ^_^



Masa-masa yang tak terlupakan, di rentang waktu antara penghujung akhir tahun 80-an sampai awal 90-an (hihi ketahuan deh *pasang topeng berwajah unyu:P). Sebenarnya masa-masa SMA ku lurus-lurus dan aman terkendali, tidak ada hal-hal yang spektakuler yang pernah kulakukan. 
 
Paling cuma estafet atau saling lempar kertas berisi rumpian (maklum jaman belum ada HP, jadi SMS cukup pakai sobekan kertas yang digulung :D) atau memakai sepeda ala pembalap punya adikku :))

Di era itu, yang masih sangat kuingat adalah masa berjuang untuk mendapat izin memakai jilbab di sekolah. Beberapa teman bahkan sampai rela menandatangani surat pernyataan untuk bisa memakai jilbab ke sekolah. Saat itupun seragam masih memakai seragam lengan pendek dengan bawahan 5cm di bawah lutut. Jadilah para pelajar yang nekat berjilbab, mengenakan kaus kaki panjang hingga lutut ala pemain sepak bola itu :)

Saat itu, aku termasuk pelajar yang hanya mendukung aksi teman-teman dari belakang. Masih maju mundur untuk istiqomah memakai jilbab, karena orang tua terutama Mama, belum mendukung 100%. Beliau sangat takut anaknya dituduh melakukan tindakan subversif dan masuk penjara, jika menentang kebijakan pemerintah pada saat itu. Juga masih belum siap mental dianggap makhluk asing di lingkungan sekitar :( 
 
Saat itu keinginan berjilbab, hanya terpendam dalam hati, dan masih bongkar pasang. Belum berani memakai saat sekolah, biasanya aku pakai saat kegiatan extra, atau keluar rumah untuk keperluan lain. 
 
Saat itu, Memakai jilbab benar-benar seperti orang asing. Masih ingat, kalau pelajar putri berjilbab lewat biasanya teman-teman cowok usil pada ribut dengan berkata “Awas! Ada ninja lewat.” biasanya kita akan jalan cepat-cepat, atau menghindari melewati jalan lain. Ledekan yang paling sering biasanya sih ucapan “Assalamu'alaikum....” kalau kita hanya menjawab lirih, atau cuek berjalan tanpa hirau, biasanya cowok-cowok itu akan serempak berkata, “Kok ada orang salam nggak dijawab sih mbaakk ?” hehe. Atau ada lagi komentar “Awas! Penghuni syurga lewat!” Biasanya godaan itu hanya sebatas celometan di mulut sih, ya... dicuekin aja. 
 
Pokoknya salut deh dengan perjuangan teman-teman waktu itu. Alhamdulillah... akhirnya bisa istiqomah berjilbab setelah resmi jadi mahasisiwi, sehabis acara ospek dan penataran P4 (Jaman itu penataran P4 wajib loh untuk siswa /mahasiswa baru)

Bersyukur sekali sekarang pelajar SMA memakai jilbab sudah bukan hal aneh lagi, bahkan berjilbab sudah jadi mode. Asal tidak kebablasan saja. Model jilbab apapun yang penting sesuai syar'i :)

*eh nggak pasang foto, soalnya foto-foto yang dulu masih culun dan plontos ^_^


Tulisan ini saya tulis sambil mengenang masa-masa SMA. Sekaligus ingin berinternet sehat karena prihatin dengan keyword cerita anak SMA di Google  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...