Monday 15 August 2011

Catatan di hari ke 5 Ramadhan "Curhat Narsis"

   Ramadhan tahun ini, keberkahan begitu menyelimutiku.  Banyak kabar gembira menyapa dan menghampiriku.  Kabar dari tim IIDN  jika cerita 101 Ibu  akan diterbitkan di GPU,  naskah AMAZING MOM-ku ternyata  lolos dan akan melenggang ke GPU juga.
    
    Dan yang paling menakjubkan, naskah cernak-ku ikut bergabung dengan para senior di PBA  (Pebulis Bacaan Anak) dalam audisi "Jejak Kasih untuk PBA".  Dari 5 naskah yang aku kirim, ada 1 yang nyangkut, itu sudah sebuah kelegaan dan kebahagiaan luar biasa.  Bayangkan, sainganku adalah para penulis beken yang sudah lama malang melintang di dunia penulisan, khususnya bacaan anak. Sungguh sebuah kehormatan luar biasa, bisa bersanding dengan mereka dalam sebuah buku.

    Rasanya sudah tak sabar menunggu buku ini terbit.  InsyaAllah buku ini akan di terbitkan di Penerbit Zikrul Hakim.  Semoga ini menjadi langkah awal buatku untuk memantapkan hati, mengukir penaku untuk bacaan anak.  Meskipun sementara ini aku masih jadi penulis abal-abal, serabutan bin nekat.

    Kebahagiaanku tidak berhenti sampai disini.  Ternyata aku dikelilingi oleh orang-orang hebat, yang  tak pernah berhenti dan segan berbagi sekaligus sangat rendah hati. 

     Aku begitu kaget, senang campur tersanjung ketika pagi sehabis sahur mengecek inbox FB. Ada seorang peri baik hati yang menyapaku.  Ya, dia adalah Bunda Peri Ary Nilandari, begitu para penghuni negeri Paberland menyapanya.  Dan sebutan itu sangat cocok dengan beliau.

     Bunda Peri, menyapaku dan mereview beberapa cernak-ku yang tidak terpilih.  Dan lebih bahagia lagi, aku diberi kesempatan untuk konsultasi gratis person to person dengan mbak Rf Dhonna, yang tentunya lebih pengalaman dalam hal menulis cernak.  Ohh ... bahagianya mendapat perhatian sebesar ini.
     Tak ada alasan untuk behenti.  Karena aku telah menemukan duniaku disini.  Menajamkan pena untuk menulis jejak kebaikan yang bisa aku wariskan untuk anak cucuku.
        
     Meski perbandingan naskah yang lolos dan yang ditolak untuk kemudian masuk folder recycle  adalah 1 banding 1000 duhh ... mulai lebay deh :D. Tapi itu semua tidak menyurutkan semangat dan langkahku. 

      Selalu kurapal mantra-mantra itu ... "MAN JADDA WA JADDA" "MAN SHABARA ZHAFIRA" So... Naskah kalah audisi atau ditolak so what gitu lhoh. Bagiku kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, dan penolakan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri :)

     Semoga mimpiku untuk bisa menorehkan namaku di punggung sebuah buku akan segera diijabah, Amiin :)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...