Warna adalah karunia Allah yang diciptakan untuk melengkapi indah dunia. Dengan warna-warna itulah, manusia banyak belajar banyak hal. Dan tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keempat. Dengan tema warna.
Sepetak Hijau Pencuci Mata |
Kalau ditanya, "Apa warna
kesukaanmu?" Pasti saya bingung menjawabnya. Sebab di lemari, tersimpan
warna-warni pakaian. Tidak ada warna yang paling dominan di sana. Saya memang
bukan termasuk orang yang terpaku pada satu warna favorit. Bahkan mungkin ada
orang yang saking cintanya pada satu warna dari atas rambut sampai alas kaki,
cat rumah hingga perabotan, sprei seragam dengan cat dinding hingga baju tidur
semua satu warna hehe. Sepertinya dunia kok jadi nggak seru plus nggak ramai
kalau hidup dalam satu warna ya?
Tapi entah mengapa, untuk urusan cuci mata saya tetap cinta sama
warna hijau. Saya suka sekali melihat pemandangan dengan hamparan sawah yang
hijau membentang. Gunung dengan rimbunan pohon-pohon yang hijau meneduhkan.
Pokoknya untuk urusan cari seger-seger buat mata, saya suka warna hijau.
Dan memang akhirnya, saat mengecat rumah pun saya lebih
milih warna hijau, rasanya adem. Dulu saya berangan-angan punya rumah kecil
dengan halaman yang luas di kiri, kanan depan dan belakangnya. Tapi apa daya,
rumah yang saya tempati kini hanya sebuah rumah minimalis dengan sepetak
halaman mungil. Saya bertahan untuk tidak memenuhi sepetak kecil ruang terbuka
itu dengan bangunan ataupun menyemennya. Meskipun bisa diakali dengan menanam
di pot, tetap saja berbeda jika langsung menanam langsung di tanah.
Nah, di sepetak tanah itulah saya menanam tanaman apa
saja. Dari tanaman yang hanya berdaun hingga tanaman yang berbunga dan berbuah.
Dan saya betah berlama-lama duduk di teras memandang kuncup-kuncup anggrek yang
bermekaran, melati air yang cantik, bunga kamboja yang menawan, dan kupu-kupu
yang sering berterbangan riang. Rasanya hati dan mata yang lelah seharian
beraktifitas dicharge kembali.
Ternyata, tanaman-tanaman itu tidak hanya sekadar buat cuci
mata. Beberapa tanaman ternyata bisa bermanfaat buat keluarga, juga tetangga
sekitar. Yang paling menjadi idola saat ini tanaman sirih. Banyak tetangga yang
membutuhkannya. Alhamdulillah, sirih hijau dan sirih merah tumbuh subur dengan
daun yang lebar-lebar. Ternyata tumbuhan dengan daun-daun hijau yang liar,
tumbuh sendiri di tempat lembab juga banyak yang bermanfaat. Seperti daun
cacingan , daun meniran, juga daun pecut kuda yang tiba-tiba saja tumbuh dengan
subur.
sebagian tanaman hijau-hijau yang bikin seger mata |
Menurut yang saya baca, warna hijau menggambarkan sesuatu
yang harmonis dan seimbang. Warna hijau juga terlihat segar, bisa melambangkan
cinta yang universal. Hijau juga meneduhkan, melambangkan lingkungan dan
kedamaian. Hijau melambangkan alam, kehidupan dan kesuburan.
Kata teman saya yang suka menebak-nebak sifat orang sok
berlagak bagai cenayang , “jika kamu suka warna hijau maka kamu adalah tipe
orang yang yang sangat romantik. Menyukai keindahan, alam dengan udara yang
sejuk. Hai, kamu juga termasuk orang yang teguh memegang prinsip. Dan kamu
sangan mengidam-idamkan teman hidup yang dapat dipercaya.”
Hehehe… mendengar terawangan teman saya itu, saya jadi
senyum-senyum sendiri. Sepertinya sih mendekati benar tuh, meskipun saya bukan
minded warna hijau untuk pakaian atau assesoris. Saya sangat menikmati warna
hijau pada pohon, tumbuhan, hamparan sawah yang membuat saya selalu saja rindu dan tak bosan
berlama-lama memandangnya.
Oh ya, karena
warna hijau itulah saya sering menyebut rumah kami sebagai rumah hijau. Saya
sering memberi identitas kecil di bawah tulisan saya dengan Rumah Hijau, karena nulisnya ya di dalam
rumah hijau sederhana kami. Dan dinding rumah cinta maya saya juga berwarna hijau ^_^. Semoga
menjadi rumah yang penuh keteduhan dan
kedamaian di dalamnya.
Rumah Hijau 031052013
Add caption |
teduh dan menenangkan ya warna hijau itu :-)
ReplyDeletesepertinya begitu mbak :)
Deleteudah ketauan suka warna hijau dari blognya.. dateng ke sini, seger banget deh :D
ReplyDelete