Mendeteksi, mengantisipasi masalah dalam pernikahan
"NCHSI - Penting untuk yang sudah menikah atau niat menikah"
Isa Alamsyah
Ketika buku catatan hati seorang Istri pertama kali terbit beberapa
tahun lalu, buku ini menjadi buku best seller nasional selama setahun
penuh.
Gramedia juga menempatkan buku yang berisi catatan kisah nyata para
istri yang menjadi korban kekerasan rumah tangga, selingkuh, poligami
ini sebagaisebagai buku best seller versi Kompas Gramedia.
Buku yang kini berjudul "New Catatan Hati Seorang Istri" ini,
juga banyak dapat pengharagaan, karena itu yang belum baca "New Catatan
Hati Seorang Istri" segera sempatkan untuk baca.
Selain sangat laku terjual, buku direpublish dengan kisah tambahan, juga memicu kontroversi.
Di satu sisi para istri banyak yang merasa terwakili isi buku ini.
Sejak terbitnya buku ini banyak wanita, terutama para istri, yang
menelepon, email, konsultasi kepada Asma Nadia, sang penulis, terutama
ingin menyampaikan betapa buku ini membantu mereka melewati masa-masa
sulit dalam rumah tangga.
Ya memang penderitaan kita akan berkurang ketika kita menyadari kita tidak hanya sendiri.
Banyak juga yang bilang bisa belajar dari orang senasib bagaimana mengatasi sebuah krisis rumah tangga.
Sebagian lain yang tidak mengalaminya juga menjadi lebih bersyukur dan belajar lebih banyak agar tidak mengalaminya.
Di sisi lain beberapa suami merasa dipojokkan.
Ada suami yang melarang istrinya baca buku ini, atau setidaknya
tidak merekomendasikan buku ini. Misalnya seperti komentar di good read:
Mbak Asma, sengaja maupun tidak, telah menggiring pembacanya
untuk menggeneralisasi bahwa laki-laki, meski sholeh sekalipun, bisa
saja berkhianat, bahkan berselingkuh. Wah-wah,.. absolutely not
reccomended. "
Ada pria yang langsung defensif (membela diri)
"Kali ini, memoar Asma Nadia memuat nuansa gender sangat terasa."
"Feminis. Ada kesan, begitu banyak KDRT yang terjadi karena kesalahan pihak laki-laki semata.
Tapi ada juga suami yang justru merekomendasikan (membelikan) istrinya buku ini dan membaca buku ini.
Bagi sang suami, buku ini membuat ia berkomitmen untuk tidak menjadi
suami yang buruk sebagaimana sebagian besar suami yang ada dalam buku
ini.
Beberapa pria lajang yang membaca buku ini juga berkata mereka akan menjadi suami yang baik, tidak seperti dalam buku ini.
Dengan berbagai kontroversinya ini, saya justru jadi
tertarik untuk merekomendasikan buku ini sebagai alat deteksi dan alat
antisipasi sebelum menikah, bahkan sesudah menikah.
Dalam workshop Sakinah Family yang kami adakan.
Salah satu materinya adalah mendeteksi masalah pernikahan sebelum menikah.
Materi ini penting karena ternyata banyak masalah yang muncul dalam pernikahan,
ternyata kalau diurut ke belakang sudah bisa dideteksi jauh sebelum menikah.
Jadi kalau sudah diantisipasi seharusnya tidak jadi masalah, atau setidaknya menjadi lebih ringan.
Di workshop ini kami memberikan pertanyaan-pertanyaan kunci yang
membuat kita minimal bisa terhindar dari masalah atau minimal
mengantisipasinya.
Contoh sederhananya begini.
Misalnya Anda calon istri, punya calon suami Anda anak sulung, kira kira apa yang terjadi?
Bisa jadi gaji suami tidak semuanya untuk rumah tangga, beberapa
mungkin harus untuk membiayai adik suami, apalagi kalau sang suami
selain sulung juga sudah tidak punya ayah. Maka ia juga membiayai
ibunya.
Jika Anda sadar potensi masalah ini, maka Anda tidak kaget kalau
keuangan rumah tangga terganggu oleh uang kuliah adik suami dll.
Tapi kalau kita tidak antisipasi, dan kita terkaget-kaget setelah menikah, jadi sumber keributan, dan bisa jadi masalah.
Karena itu sebelum menikah buat daftar pertanyaan untuk pengenalan.
Kalau orang pacaran butuh waktu bertahun-tahun mengetahui calon
pasangan hidup, tapi mereka yang menolak konsep pacaran maka butuh
pertanyaan kunci untuk mendeteksi calon pasangan. Bahkan pertanyaan
kunci ini lebih powerful dari pengenalan melalui pacaran.
Contoh lain, calon istri mempunyai calon suami yang berasal dari pulau seberang.
Maka kalau sang istri sadar, bisa jadi setiap lebaran ia tidak bisa
lagi kumpul dengan keluarganya karena harus ikut suami lebaran di
kampung halaman, jika tidak di antisipasi sebelum menikah. Tapi kalau
sadar keadaan ini maka bisa diantisipasi misalnya dengan kepakatan
sebelum menikah, dua tahun sekali bergantian lebaran di hari pertama.
Potensi masalah bisa dieliminasi.
Kembali ke tema buku "New catatan hati seorang istri".
Lalu bagaimana calon istri menggunakan buku ini sebagai alat mendeteksi calon suami.
Sederhana.
Pertama si wanita harus baca buku ini. Membaca buku
ini membuat kita terbuka akan tantangan yang mungkin ada (Kalau sudah
baca versi lama, di anjurkan baca juga versi new catatan hati, karena
banyak informasi tambahan).
Kedua, minta calon suami membaca buku ini juga.
(Kalau calon suami keberatan membaca katakan ini penting buat mu
sebagai calon istri, kalau masih tidak mau baca alasannya tidak suka
membaca, lihat seberapa ia menghargai yang penting bagimu apakah
penting juga baginya).
Ketiga, setelah keduanya membaca, tanya kepada calon suami
"Bagaimana komentar tentang buku ini?"
Dari jawabannya kita bisa mendeteksi suami seperti apa kemungkinan ia di masa depan.
(Sekalipun tidak ada yang namanya pasti).
Mungkin sang calon suami bilang;
"Insya Allah, aku gak akan seperti itu"----insya Allah aman. Calon
suami menjadikan itu pembelajaran untuk tidak terjebak dalam kesalahan
yang sama.
"Wah, buku ini menyerang laki-laki aja, perempuan juga sama aja lagi!"---berarti dia defensif, siap-siap, ini lampu kuning.
"Ini buku tidak mendukung syar'i tentang poligami!"---berarti Anda boleh tanya lagi, "Apakah
kamu berniat poligami?" ---well selanjutnya silahkan kembangkan.
Intinya buku ini jika dibaca kedua belah pasangan akan menjadi alat
deteksi yang bagus untuk tahu apa yang ada dalam pikiran calon suami
atau istri.
Juga menjadi pembelajaran yang bagus untuk pasangan yang menikah.
Lihat komentar tentang buku ini di
http://www.goodreads.com/book/show/6766006-catatan-hati-seorang-istri
Jangan lewatkan
Workshop 3 in 1 Sakinah Family
Minggu 24 Juli 2011
Asma Nadia Center, Jalan Merapi Raya No. 42,
Depok Timur 16417
Strong financial Family with Think Dinar (Endy J. Kurnioawan)
Strong Spiritual Family with No Excuse (Isa Alamsyah)
Strong and Happy Family with Sakinah Spirit (Asma Nadia)
Investasi Rp 300.000
Hub Rifa Aulia 085218683858
http://www.facebook.com/groups/389144170604/doc/?id=10150322126830605
No comments:
Post a Comment