coret-coret lagi ahhhhh ....... harap maklum kalo tulisannya GeJe banget
maaf buat yg sudah kena sasaran tag , dihapus saja kalau nyumpekin * _*
-------------------------------------------------------------------------------------------
Saat masih gadis ( ehh … pernah muda juga lho si Emak :D) bagiku paling tabu kalau harus merepotkan makhluk Tuhan bernama laki-laki. Ngapain juga wong semua-muanya juga bisa aku kerjakan sendiri . Naik bis gelantungan biasa, pergi sendiri naik bemo keciilllll …. Pulang dari kegiatan agak kemalaman (di atas jam 9 malam) oke-oke aja. Bawa belanja , angkat-angkat sendiri juga enteng aja.
Daann … semuanya berubah total sejak menikah.
“Yah … antarkan Ibu ya.” * dengan nada sok ngerayu*
“Yah … tolong angkatkan dong, berat nih.” *dengan gaya sok lemes *_*
“Yah … ada tikus di dapur, hiiii ” *sambil teriak loncat-loncat*
“Yah …”
“Yah …”
Ya, itulah cuplikan sebagian kalimat-kalimat cintaku untuk laki-laki yang sudah menjadi ayah anak-anak-ku. Hmm … dan sudah beberapa hari ini kalimat itu tidak terlontar dari mulutku. Bukan karena aku lagi kena sariawan atau sakit gigi. Tapi karena orang yang menjadi sasaran kata-kata mesraku itu sedang tidak berada di rumah. Ohh .. rasanya mulut ini kaku semua hehehe.
Sebenarnya bukan masalah ditinggal, takut sendirian di rumah?? No way. Tapi masalah ketergantungan yang sudah merasuk dan hinggap di semua sel-sel organ tubuhku. Ketergantungan pada suami yang selalu ku repoti dengan permintaan tolong ini itu. Ketergantungan meminta pendapat untuk semua hal dari yang sangat amat penting sampai hal-hal remeh temeh sekalipun.
Padahal tidak selamanya lhoh kita berdua selalu akur. Sering juga kita berbeda pendapat, bahkan saling diam. Hehe wajar toh namanya saja dua kepala dengan isi yang berbeda . Meski sudah lebih 10 tahun dan kurang dari 15 tahun (kira-kira sendiri ya, pasnya berapa tahun hehe ) hidup satu atap, bahkan satu kamar tetap saja seringkali hal-hal sepele bisa menjadi penyebab kesalah pahaman.
Dan saat seperti sekarang ini, saat aku tidak bertemu untuk beberapa hari ( Ga pernah sampai berbulan-bulan sich *_*) aku bisa belajar banyak hal.
Aku semakin bisa merasakan kebaikan-kebaikannya, karena aku kehilangan itu. Jika setiap hari kita bertemu pastilah kebaikan-kebaikan itu tidak terasa, karena kita sudah terbiasa merasakannya dan menjadi sebuah hal yang sangat biasa.
Jadi benarlah, bahwa kita akan merasakan seseorang begitu berharga dalam hidup kita ketika kita kehilangan orang tersebut. Jadi pelajaran berharga yang aku dapat adalah, jangan pernah sia-siakan kehadiran orang-orang di dekat kita.
Jangan salah juga lhoh … saat kita berjauhan, disamping kebaikan, aku juga akan merasakan kehilangan sifat-sifat konyol atau yang paling menyebalkan sekalipun . Bahkan sifat yang nyebelin itulah yang paling dikangenin :D
Dan tips berikutnya adalah, jika ingin mencicipi rasa yang berbeda atau mencharge sebuah rasa dengan cita rasa berbeda, selain menyempatkan untuk menikmati waktu berdua, bisa dicoba untuk beberapa hari tidak saling bertemu. Coba aja hehehe *Tentunya ini tidak berlaku untuk pasangan yang memang sudah Long Distance Love donk*
Rumah Hijau 27 Rajab 1432 H /
*kembali mengenang , saat statusku berubah* ^_^
maaf buat yg sudah kena sasaran tag , dihapus saja kalau nyumpekin * _*
-------------------------------------------------------------------------------------------
Saat masih gadis ( ehh … pernah muda juga lho si Emak :D) bagiku paling tabu kalau harus merepotkan makhluk Tuhan bernama laki-laki. Ngapain juga wong semua-muanya juga bisa aku kerjakan sendiri . Naik bis gelantungan biasa, pergi sendiri naik bemo keciilllll …. Pulang dari kegiatan agak kemalaman (di atas jam 9 malam) oke-oke aja. Bawa belanja , angkat-angkat sendiri juga enteng aja.
Daann … semuanya berubah total sejak menikah.
“Yah … antarkan Ibu ya.” * dengan nada sok ngerayu*
“Yah … tolong angkatkan dong, berat nih.” *dengan gaya sok lemes *_*
“Yah … ada tikus di dapur, hiiii ” *sambil teriak loncat-loncat*
“Yah …”
“Yah …”
Ya, itulah cuplikan sebagian kalimat-kalimat cintaku untuk laki-laki yang sudah menjadi ayah anak-anak-ku. Hmm … dan sudah beberapa hari ini kalimat itu tidak terlontar dari mulutku. Bukan karena aku lagi kena sariawan atau sakit gigi. Tapi karena orang yang menjadi sasaran kata-kata mesraku itu sedang tidak berada di rumah. Ohh .. rasanya mulut ini kaku semua hehehe.
Sebenarnya bukan masalah ditinggal, takut sendirian di rumah?? No way. Tapi masalah ketergantungan yang sudah merasuk dan hinggap di semua sel-sel organ tubuhku. Ketergantungan pada suami yang selalu ku repoti dengan permintaan tolong ini itu. Ketergantungan meminta pendapat untuk semua hal dari yang sangat amat penting sampai hal-hal remeh temeh sekalipun.
Padahal tidak selamanya lhoh kita berdua selalu akur. Sering juga kita berbeda pendapat, bahkan saling diam. Hehe wajar toh namanya saja dua kepala dengan isi yang berbeda . Meski sudah lebih 10 tahun dan kurang dari 15 tahun (kira-kira sendiri ya, pasnya berapa tahun hehe ) hidup satu atap, bahkan satu kamar tetap saja seringkali hal-hal sepele bisa menjadi penyebab kesalah pahaman.
Dan saat seperti sekarang ini, saat aku tidak bertemu untuk beberapa hari ( Ga pernah sampai berbulan-bulan sich *_*) aku bisa belajar banyak hal.
Aku semakin bisa merasakan kebaikan-kebaikannya, karena aku kehilangan itu. Jika setiap hari kita bertemu pastilah kebaikan-kebaikan itu tidak terasa, karena kita sudah terbiasa merasakannya dan menjadi sebuah hal yang sangat biasa.
Jadi benarlah, bahwa kita akan merasakan seseorang begitu berharga dalam hidup kita ketika kita kehilangan orang tersebut. Jadi pelajaran berharga yang aku dapat adalah, jangan pernah sia-siakan kehadiran orang-orang di dekat kita.
Jangan salah juga lhoh … saat kita berjauhan, disamping kebaikan, aku juga akan merasakan kehilangan sifat-sifat konyol atau yang paling menyebalkan sekalipun . Bahkan sifat yang nyebelin itulah yang paling dikangenin :D
Dan tips berikutnya adalah, jika ingin mencicipi rasa yang berbeda atau mencharge sebuah rasa dengan cita rasa berbeda, selain menyempatkan untuk menikmati waktu berdua, bisa dicoba untuk beberapa hari tidak saling bertemu. Coba aja hehehe *Tentunya ini tidak berlaku untuk pasangan yang memang sudah Long Distance Love donk*
Rumah Hijau 27 Rajab 1432 H /
*kembali mengenang , saat statusku berubah* ^_^
No comments:
Post a Comment