Mau ikutan juga? Klik saja banner di atas! ^_^
Friday, 31 August 2012
Thursday, 30 August 2012
KUE LUMPUR LABU KUNING
Hari
terakhir puasa Ramadhan, sasaran beres-beres terakhir adalah bebenah
dapur dan segala isinya. Jangan sampai menyimpan sisa makanan yang
akan mengundang semut dan tikus hiii.... bisa-bisa ditinggal mudik, rumah dibuat tempat pesta oleh mereka. Tak lupa juga menengok isi kulkas.
Merapikan isi kulkas sekaligus mengintip isinya, yang masih bisa
dimanfaatkan harus segera dihabiskan atau dimasak biar tidak mubazir. Yang sekiranya tidak layak disimpan atau dimakan, lebih baik
dibuang saja dari pada bikin masalah di perut, ya toh? :)
Nah
dari beberes itu, ternyata ada labu kuning yang tidak sempat dibuat
kolak, sayang kan, kalau mubazir. Akhirnya dapat ide untuk bikin kue lumpur, yang biasanya
pakai kentang diganti labu aja. Kebetulan juga di kulkas masih
tersisa telur, di freezer ada santan beku (meskipun kalau bikin kue
tetep lebih mantap pakai santan fresh yang baru diperas, tapi ini kan
judulnya memanfaatkan sisa bahan-bahan di dapur :)) tepung terigu
juga masih ada, kismis, keju, coklat chip juga ada tersisa sedikit
di wadah-wadah kecil. Yup ... alhamdulillah ... sebelum liburan,
bisa beberes sekaligus memanfaatkan sisa-sisa makanan ^_^
Resep
di bawah ini aslinya adalah resep kue lumpur kentang favorit anak-anak, hanya
kentangnya diganti labu kuning , Yukk mulai :)
![]() |
pakai cetakan bola-bola (poferces) mungil sekali hap :) |
Bahan :
250 gram tepung terigu
250 gram gula pasir
garam ½ sdt
vanili ½ sdt
santan 500 ml (rebus dinginkan)
labu kuning 500 gram (kupas, kukus, haluskan)
100 gram margarin (cairkan)
2 kuning telur
1 putih telur
(kalau repot, bolehlah langsung 2 butir telur)
Untuk taburan :
Suka-suka : kismis, keju, coklat messes, kelapa muda.
Polosan tanpa taburan juga ok
Cara Membuat :
1. Kocok gula+ telur hingga putih dan mengembang
2. tambahkan vanili dan garam
3. Masukkan santan, kocok dengan kecepatan rendah, masukkan labu kuning aduk rata. Kemudian masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Terakhir masukkan margarin cair.
Kalau pingin hasil yang halus, nggak mbrinjil adonannya, sebaiknya disaring dulu.
Siapkan cetakan kue lumpur, atau cetakan kue bola-bola. Panaskan, semir dg sedikit margarin untuk pertamakali aja. Tuang deh di cetakan (1/3 cetakan aja, jangan penuh-penuh) saat setengah matang, beri taburan sesuka selera. Hemm ... kue lumpur labu kuning yang legit siap dinikmati :)
*catt
: Santan bisa juga diganti susu cair, atau separuh santan separuhnya
lagi susu.
![]() |
nggak sempat foto cetakan di dapur jadi diambil dari sini :) |
Tuesday, 28 August 2012
Menabur Cinta di Dapur *_^
Ehmm ... nggak keliru Bu? Bukannya di dapur menabur garam atau gula? Kalau kebanyakan orang memupuk dan menabur cinta di tempat-tempat keren, seperti tempat wisata, makan di restoran, atau jalan-jalan ke tempat yang indah dan romantis, kalau saya, seringkali justru memupuk dan menabur cinta di dapur *hwaa... mulai deh lebay dan alay kumat. Tapi beneran nih :D
![]() |
Gambar diambil dari sini |
Saya adalah type orang rumahan, sangat menikmati suasana rumah, kumpul keluarga dan pernak-perniknya. Dan pas ngumpul itulah kegiatan yang paling digemari dan paling pas adalah makan donk. Dan biasanya anak-anak dan ayahnya akan request makanan ini itu dari dapur cinta ibunya :P.
Seringkali juga mereka ikut terjun membuat makanan ini itu kreasi mereka sendiri. Jika liburan, tidak pergi kemana-mana, buku bacaan sudah ludes dilahap dan rasa bosan mulai melanda, maka cara ampuh untuk menghalau bosan dan bete anak-anak adalah mengajak mereka rekreasi di dapur *_^
Sebenarnya
saya lebih PD memasak lauk pauk, sayur, puding atau jajanan sederhana
yang enggak terlalu ribet bikinnya. Saya masih ragu kalau disuruh
membuat kue tart, spiku, roti gulung dan teman-temannya yang
membutuhkan waktu, tenaga. Dan hasilnya seringkali mengecewakan :(
Anak-anak
sangat suka donat. Dan terus terang, saya sangat jarang membuat
sendiri, karena menurut saya donat adalah salah satu makanan yang ribet cara bikinnya.. Seringnya beli di tukang kue langganan, coba-coba rasa di
beberapa toko-toko kue rumahan, pernah juga sesekali beli donat
dengan merek mentereng dengan harga selangit menurut ukuran kantong
saya, pingin coba-coba saja rasanya sekedar biar lidah tidak kaget
kalau sewaktu-waktu makan donat mahal hehe.
Beberapa
kali mencoba membuat donat sendiri hasilnya tidak begitu memuaskan.
Kadang bantat, terlalu coklat warnanya (bahasa halusnya gosong), atau
enggak cantik sama sekali bentuk dan penampakannya. Akhirnya jadi
malas dan lebih memilih beli, tinggal makan selesai. :)
Karena
si Ayah juga suka donat, terutama donat kentang, suatu hari saat
hari libur, tiba-tiba nyeletuk “Yuk coba bikin donat kentang!”
Setelah berbelanja bahan-bahan, dengan berbekal resep dari buku
catatn ditambah dengan browsing kiat sukses membuat donat, kita
berempat terjun ke dapur.
Ternyata
untuk urusan membuat donat, Ibu nih betul-betul sangat mengandalkan
tenaga Ayah. Untuk urusan menguleni adonan Ayahlah yang memegang
peran penting, selama ini kalau saya yang nguleni, adonan kurang
kalis. Percobaan pertama, hasilnya lumayan bagus, akhirnya minggu
depannya diulangi lagi, dan hasilnya hampir mendekati sempurna.
Bahkan menurut lidah anak-anak, lebih enak dari yang dijual di toko.
Akhirnya sekarang setiap kali pingin membuat donat kentang, pasti
deh si Ayah menjadi tenaga inti. Kalau sudah selesai membuat
adonan, giliran Ibu yang menggoreng, selanjutnya anak-anak tinggal
menghias dengan topping sesuka selera.
Ya...
itulah salah satu cara menabur butir-butir cinta ala saya :)). Kalau
mau mencoba bikin donat kentang sendiri, resep cara dan tips-nya bisa
dilihat di sini yaa... :)
![]() |
Donat Buntu bentuk Asimetris kreasi Deva & Ais :D |
Subscribe to:
Posts (Atom)