Tuesday, 28 August 2012

Menabur Cinta di Dapur *_^

Ehmm ... nggak keliru Bu? Bukannya di dapur menabur garam atau gula?  Kalau kebanyakan orang memupuk dan menabur cinta di tempat-tempat keren, seperti tempat wisata, makan di restoran, atau jalan-jalan ke tempat yang indah dan romantis, kalau saya, seringkali justru memupuk dan menabur cinta di dapur *hwaa... mulai deh lebay dan alay kumat. Tapi beneran nih :D


Gambar diambil dari sini

Saya adalah type orang rumahan, sangat menikmati suasana rumah, kumpul keluarga dan pernak-perniknya. Dan pas ngumpul itulah kegiatan yang paling digemari dan paling pas adalah makan donk. Dan biasanya anak-anak dan ayahnya akan request makanan ini itu dari dapur cinta ibunya :P.

Seringkali juga mereka ikut terjun membuat makanan ini itu kreasi mereka sendiri. Jika liburan, tidak pergi kemana-mana, buku bacaan sudah ludes dilahap dan rasa bosan mulai melanda, maka cara ampuh untuk menghalau bosan dan bete anak-anak adalah mengajak mereka rekreasi di dapur *_^

Sebenarnya saya lebih PD memasak lauk pauk, sayur, puding atau jajanan sederhana yang enggak terlalu ribet bikinnya. Saya masih ragu kalau disuruh membuat kue tart, spiku, roti gulung dan teman-temannya yang membutuhkan waktu, tenaga. Dan hasilnya seringkali mengecewakan :(

Anak-anak sangat suka donat. Dan terus terang, saya sangat jarang membuat sendiri, karena menurut saya donat adalah salah satu makanan yang ribet cara bikinnya.. Seringnya beli di tukang kue langganan, coba-coba rasa di beberapa toko-toko kue rumahan, pernah juga sesekali beli donat dengan merek mentereng dengan harga selangit menurut ukuran kantong saya, pingin coba-coba saja rasanya sekedar biar lidah tidak kaget kalau sewaktu-waktu makan donat mahal hehe.

Beberapa kali mencoba membuat donat sendiri hasilnya tidak begitu memuaskan. Kadang bantat, terlalu coklat warnanya (bahasa halusnya gosong), atau enggak cantik sama sekali bentuk dan penampakannya. Akhirnya jadi malas dan lebih memilih beli, tinggal makan selesai. :)

Karena si Ayah juga suka donat, terutama donat kentang, suatu hari saat hari libur, tiba-tiba nyeletuk “Yuk coba bikin donat kentang!” Setelah berbelanja bahan-bahan, dengan berbekal resep dari buku catatn ditambah dengan browsing kiat sukses membuat donat, kita berempat terjun ke dapur.

Ternyata untuk urusan membuat donat, Ibu nih betul-betul sangat mengandalkan tenaga Ayah. Untuk urusan menguleni adonan Ayahlah yang memegang peran penting, selama ini kalau saya yang nguleni, adonan kurang kalis. Percobaan pertama, hasilnya lumayan bagus, akhirnya minggu depannya diulangi lagi, dan hasilnya hampir mendekati sempurna. Bahkan menurut lidah anak-anak, lebih enak dari yang dijual di toko. Akhirnya sekarang setiap kali pingin membuat donat kentang, pasti deh si Ayah menjadi tenaga inti. Kalau sudah selesai membuat adonan, giliran Ibu yang menggoreng, selanjutnya anak-anak tinggal menghias dengan topping sesuka selera.

Ya... itulah salah satu cara menabur butir-butir cinta ala saya :)). Kalau mau mencoba bikin donat kentang sendiri, resep cara dan tips-nya bisa dilihat di sini yaa... :)



Donat Buntu bentuk Asimetris kreasi Deva & Ais :D





 

Donat Kentang

Donat kentang adalah kue favorit kami. Biasanya beli di tukang kue langganan, atau pas ada arisan keluarga, request budhe untuk membuatkan. Sesekali pingin bikin sendiri, coba-coba sampai akhirnya bisa buat dengan rasa dan bentuk yang pas di lidah, mata dan hati * duuhh ... mulai kumat lebay...  Dan hasilnya wow... lebih banyak kalau bikin sendiri, sampai mblenger-mblenger 

Donat Bulat bikinan Deva & Aisya
Bahan:

500 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr susu bubuk
11 gr ragi instant
200 gr kentang, kukus, haluskan dan dinginkan
100 gr gula pasir
75 gr mentega
½ sdt garam
4 butir kuning telur
100 ml air dingin





      Cara membuatnya:
1. Campur tepung terigu, gula, susu bubuk, ragi instant, aduk rata, masukkan kentang halus ,tuang telurdan air dingin, uleni hingga rata dan setengah kalis.
2. Beri mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Istirahatkan 15 menit.
3. Bagi adonan, masing-masing kira-kira  50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.
4. Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat. Segera goreng sampai kuning kecoklatan. *(Biar lubang tengahnya tetap cantik, saat  menggoreng tusuk lubangnya dengan sumpit, buat gerakan memutar sambil digoreng). 
      Hai, donat kan nggak harus lubang tengahnya, jadi sah-sah saja kalau dibikin bulat utuh, beri isi ditengahnya sesuka hati, selai, coklat, keju (suka-suka)
5. Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, keju, meses sesuka selera. Atau bisa dihias dengan bermacam topping suka-suka, biasanya anak-anak paling suka kalau urusan hias menghias kue.

gambar dari sini

Tips dan rahasia sukses membuat donat kentang ^_^ :
1. Siapkan semua bahan terlebih dahulu tanpa ada yang boleh ketinggalan satupun.
2. Rahasia bikin adonan pakai ragi,  haram hukumnya ragi bertemu dengan garam atau mentega. Raginya bisa mati, dan adonannya tidak mau mengembang. Jadi garam dan mentega dimasukkan setelah adonan tercampur dan kalis.
3. Haluskan kentang saat masih hangat biar mudah.  Haluskan sampai  benar-benar halus, biar adonanannya mulus licin nggak jerawatan.
4. Ingat1 masukkan kentang dalam keadaan dingin yaa... kalau nggak dingin dimasukkan, adonan bisa nggak ngembang, karenan raginya mati.  So.. harus sabar nunggu kentang dingin baru mencampur dan diuleni.
5. Buat adonan hingga kalis elastis, Adonan yang halus dan licin akan membentuk donat yang  cantik ketika digoreng (mengembang) . Bulatan donat jangan terlalu besar, lebih manis kalau dibuat mini , makannya pun enak nggak perlu terlalu lebar buka mulut hehe.
6. Istirahatkan adonan 20 s/d 30 menit (tergantung cuaca), tutup dengan plastik atau serbet basah supaya permukaannya tidak kering.
7. goreng dengan panas sedang (supaya donat matang sempurna sampai kebagian dalam tapi tidak gosong)


Thursday, 16 August 2012

MEMULIAKAN DHU'AFA


Bismillahirrahmanirrahiim .....
          
           Bulan Ramadhan.  Bulan penuh berkah yang dinanti setiap umat muslim.  Bahkan membawa berkah untuk semua umat manusia. Di bulan inilah semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan.  Dan salah satu yang banyak dijumpai adalah berlomba-limba memperbanyak zakat, infak dan sedekah.

            Banyak dijumpai, atas nama pribadi maupun lembaga berbondong-bondong membagikan sebagian rezeki baik dalam bentuk uang maupun barang kebutuhan sehari-hari. Orang mengular dalam antrian panjang. Bahkan demi selembar uang Rp. 20.000 atau sebungkus sembako itu, mereka rela berdesak-desakan, saling dorong, saling injak, bahkan tak jarang hingga menimbulkan korban jiwa.  Sungguh sangat ironi, dan terasa ngilu di hati setiap kali melihat pemandangan tersebut, baik di layar kaca ataupun di surat kabar.

            Alangkah lebih bijaksananya, jika para orang-orang mampu yang mendatangi para dhu'afa itu. Memberikan hak mereka dengan santun, tanpa perlu mereka berdesakan.  Seolah tergambar begitu menyedihkannya nasib kaum papa dan betapa arogannya kaum berpunya.

            Untuk membagikannya mungkin bisa dengan cara berkoordinasi dengan RT/RW setempat, rumah yatim atau  sekolah-sekolah.  Biarkan mereka yang mendata berapa orang yang berhak untuk menerima zakat, infak dan sedekah.  Dan lembaga-lembaga ataupun orang pribadi tinggal mengantarkannya ke tempat-tempat itu, dan membagikannya langsung ke tangan mereka yang berhak.

            Sungguh akan lebih indah jika para orang kaya mendatangi orang yang kurang mampu dan mengulurkan hak mereka tanpa mereka kehilangan harga diri mereka sebagai peminta-minta. Seperti Kalifah Umar bin Khatab yang rela memanggul sekarung beras dan mengantarkannya langsung ke rumah seorang janda miskin.

            Semoga dengan hadirnya Ramadhan membuat kita lebih semangat berlomba-lomba berbagi dengan tetap memuliakan para kaum dhu'afa.

gambar diambil dari sini





*Tulisan yang pernah dikirim untuk rubrik 'Gagasan Jawa Pos'  berhubung sudah lebih 5 hari maka tulisan ini saya anggap kembali ke pemiliknya.  Dari pada mubazir saya pasang di sini saja :))
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...