Saturday, 20 April 2013

Lontong Kupang, Tak Kenal Maka Tak Sayang

  postingan ini diikutkan dalam 8 minggu ngeblog bersama anging mammiri, minggu kedua. 

 

Kupang Warung Pak Slamet di Pasar Suko

      Saya adalah orang yang suka mencoba segala jenis makanan.  Makanan apa saja pasti saya tak akan ragu untuk mencoba, tentunya dengan satu syarat, makanan itu terbuat dari bahan-bahan yang tidak melanggar aturan agama. Harus halal dan thoyib.   Kalau ada kesempatan jalan-jalan, selain obyek wisata, wisata kuliner tak boleh dilewatkan. Jadi belum afdhol, jika bepergian ke suatu kota, belum mencoba makanan khasnya. 

Tapi ada satu makanan yang saya illfill dulu sebelum mencobanya (itu duluuu… sekarang saya malah ketagihan hehe) . Padahal makanan itu menjadi ciri khas kota tempat tinggal saya sekarang, Sidoarjo.


            Mau tahu? Makanan itu bernama ‘Lontong Kupang’.  Kenapa? Karena pertama kali dengar ceritanya, kalau cara mencari jenis kerang kecil (kupang) ini menggunakan umpan  kotoran. Padahal, setelah saya cari-cari informasi, sepertinya cerita itu tidak benar sama sekali. Seperti yang saya  baca di sini.

            Dulu, dirayu seperti apapun tak mempan. Saya tak pernah mau mencicipi makanan itu. Melihat bentuknya yang kecil-kecil berkerumun di piring saja saya sudah geli. Padahal ‘Lontong Kupang’ adalah makanan primadona di Sidoarjo.

            Sampai suatu waktu, saat saya hamil anak kedua, tiba-tiba saja saya pingin makan lontong kupang. Karena belum pernah mencoba, jadi belum tahu mana penjual yang enak. Untunglah ada seorang teman yang berbaik hati membuatkan saya lontong kupang. Kupangnya dia beli di pasar Waru Sidoarjo. Dia pilih kupang yang bersih dan besar-besar.

            Hemm … ternyata memang benar-benar mak nyus rasanya. Paduan manis asin petis, pedas dan asam segarnya jeruk nipis membuat lidah benar-benar bergoyang. Sampai kemudian saya mencoba-coba makan lontong kupang di beberapa tempat. Kalau ada yang bilang “Di sana enak loh!” pasti saya coba.

            Saya pernah mencoba di pusat kupang di daerah dekat pabrik Maspion, di terminal sidoarjo (Waktu itu karena ada liputan di televisi, karena penasan saya coba), terakhir menemukan di daerah pasar Suko Warung Kupang Pak Slamet. Dan saya merasa cocok baik dengan rasa maupun kebersihan masakan dan warungnya. Kupangnya terlihat bersih dan besar-besar. Penjaja lontong kupang keliling juga ada, tapi saya belum pernah mencobanya.
            Oh ya, biasanya setiap warung penjual lontong kupang pasti menyediakan es degan (kelapa muda). Jadi jangan khawatir, jika ternyata kita alergi, nggak tahan dengan kupang atau petisnya, penawarnya telah siap tersedia. 

            Sebenarnya kalau tidak malas, membuat lontong kupang sendiri lebih enak. Karena cara memasaknya yang mudah, Cuma untuk kelengkapan seperti sate kerang dan lento (perkedel dari parutan singkong dan kacang merah atau kacang hijau) itu yang bikin repot. Tapi tanpa sate kerang dan lento pun sudah nikmat. Memang benar kata pepatah, tak kenal maka tak kan sayang :)
Kalau mau mencoba, ini bocoran resep dari teman saya ^_^
 
Bahan Kupang :
  • 250 grm kupang (dijual cangkiran, 1 cangkir sekitar 250gr), cuci bersih, sisihkan
  • 750 ml air bersih untuk merebus
  • 1 ruas jahe, digeprak (untuk menghilangkan amis)
  • Daun prei potong kasar
  • Garam & gula secukupnya

Cara membuat :
Rebus kupang dalam air mendidih bersama jahe, irisan daun pre,garam dan gula hingga matang
 

Bahan Pelengkap Bumbu :
  • Bawang putih iris tipis lalu goreng garing
  • Petis kupang kualitas bagus secukupnya (Sebaiknya petis dimasak terlebih dahulu dengan diumbuhi bawang putih dan gula pasir. biasanya petis sudah asin)
  •  Cabe rawit secukupnya sesuai selera
  • Jeruk nipis
CAra menyajikan :
  • Irisan bawang putih goreng, cabai rawit merah dan petis kupang dihaluskan atau digerus menggunakan sendok di atas piring saji. Lalu tambahkan sedikit kuah kupang untuk mengencerkan
  • Setelah campuran bumbu selesai dibuat, tambahkan irisan lontong di atasnya, kemudian potongan lento (beli lento yang sudah jadi biasanya juga ada, tanpa lentopun nggak masalah).
  • Siram dengan kupang di atasnya beserta kuahnya. Beri perasan jeruk nipis dan  taburi dengan bawang merah goreng. 

Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri 

 

 banner8MIngguNGeblog

 

 

5 comments:

  1. kirain Kupang itu nama kota.. he.. he..
    ternyata sebuta untuk kerang, tho

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi terkecoh dengan kata2 kupang ya, kalau mampir ke Sidoarjo jangan melewatkan kuliner yang satu ini :))

      Delete
  2. Kirain dari Kupang, hehe.
    Pernah denger kupang, tapi lupa dimana. Itu mirip kerang ijo ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi terkecoh juga ya Pia? Iya,kalo kupang kerangnya kecil2. :)

      Delete
  3. Coba Lontong Kupang Mbah Yo
    di Jl Jambangan Kebon Agung No.1 Surabaya 0858-5228-0255
    .....rasanya maaaaknyuuuus....nyesel kalo nggak nyoba....lihat ulasan :
    http://arrohman.blogspot.com/2012/03/wiskul-lontong-kupang-mbah-yo.html

    ReplyDelete