Tuesday 5 April 2011

Mengkaji Ulang Kata "Terima Kasih"

 copas dari grup bisa
oleh : Isa Alamsyah

"Terima kasih" adalah ekspresi yang kita ucapkan ketika ada orang yang menolong ,
membantu atau memberikan sesuatu yang kita miliki.
Kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya banyak kajian yang kita bisa bahas dari ungkapan ini.

Di Jepang, ketika kita mendapat pertolongan atau hadiah dari orang lain,
mereka mengucapkan "Arigato" yang diterjemahkan "Terima kasih"
Secara pemakaian, terjemahan itu benar, tapi sebenarnya maknanya jauh berbeda.
"Arigato" makna harfiahnya kurang lebih adalah "Susah benar".
Artinya buat orang Jepang, ketika ada yang menolong maka mereka berpikir bahwa mereka akan bersusah payah untuk membalas kebaikan tersebut.
Jadi buat orang Jepang, ketika di tolong, mereka sudah berpikir bagaimana suatu saat membalas kebaikan ini.

Bagaimana dengan terima kasih?
Jelas kita bisa lihat dua kata "Terima" dan "kasih"
Artinya buat orang Indonesia kalau ada orang yang memberi "kasih" atau menolong karena "kasihan" ya terima saja.
Intinya kita dengan tangan terbuka kita menerima belas kasih orang lain.
Di frase "Terima Kasih" tidak ada nuansa akan membalas budi, membayar pertolongan, atau berdoa. Hanya menerima saja.
Mungkin ini akhirnya berkembang menjadi mental pasif dan nerima lainnya, misalnya:
Mental gratisan: asal ada yang gratis disambar, sekalipun tidak tahu akan bermanfaat atau tidak. Kadang akhirnya dibuang, padahal ada yang lain yang butuh jadi tidak kebagian.
(Di Jepang anak-anak sudah dididik, sekalipun gratisan mereka hanya boleh ambil satu atau secukupnya, bukan sepuasnya).

Dalam bahasa Inggris, mereka mengucapkan "Thanks"
Ini memang ekspresi khusus yang diucapkan untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain. Saya belum menemukan makna khusus kata ini.
Tapi itu tetap bagus, karena bahasa Inggris dan kebanyakan bahasa lain punya ekspresi untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain.
Karena konon ada bahasa yang bahkan tidak punya ekspresi untuk berterima kasih.

Ada yang bilang bahasa asli Timor Timur tidak punya kata seperti "terima kasih".
Mereka mengatakan Obrigado untuk berterima kasih yang sebenarnya merupakan bahasa Portugal.
Beberapa orang yang sinis, memanfaatkan kondisi ini dengan mengatakan orang Timor Timur tidak tahu berterima kasih karena memang tidak ada budaya ini dalam bahasa aslinya.
Saya sendiri percaya ada bahasa asli daerah Timor Timur untuk ucapan terima kasih, hanya saja mungkin karena ratusan tahun (400-an tahun) terjajah Portugal, secara berangsur kata asli untuk berterima kasih tersebut tidak banyak dipakai atau tergantikan akibat terdominasi kata obrigado.
Semoga teman-teman saya ketika meliput di Timor Timur bisa membantu data tambahannya.

Bahasa Arab punya istilah sukron untuk berterima kasih.
Mungkin berakar sama dengan syukur (terima kasih pada Tuhan).
Agak mirip dengan Indonesia Terima Kasih tapi ada nuansa pemberian tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan.
Tapi setelah Islam datang, Muslim dianjurkan untuk mengganti Syukron dengan kalimat
"Jazakumullah" yang artinya "Semoga Allah (Tuhan) Membalas Kebaikanmu".
Kata Jazakumullah merupakan kalimat yang powerful dan kaya makna.
Makna pertama, ketika orang memberi maka kita mendoakan orang tersebut semoga Allah (Tuhan) yang akan membalasnya.
Ini juga mengandung konsep ikhlas, artinya ketika kita membantu orang lain, maka kita hanya berharap balasan dari Yang Di Atas dan tidak membalas dari yang kita tolong.
Karena itu di Islam kita tidak boleh menuntut balas budi orang lain, karena ketika kita menolong maka kita menolong karena Allah dan Allah yang membalas.



Nah sekarang Anda boleh merenungkan kembali apa yang dipilih untuk ucapkan ketika orang menolong Anda.
Kita boleh menambah kalimat "terima kasih" nya dengan tambahan yang memperkuat pendalaman kita terhadap bantuan atau pemberian orang lain, misalnya:
"Terima kasih, saya sangat menghargai kebaikan Anda.
"Terima kasih, semoga saya bisa membalas kebaikan Anda"
"Terima kasih, saya tidak akan lupa kebaikan Anda"
"Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan Anda:

Artikel ini hanya untuk mengingat kan kita agar tidak dengan mudah menerima kebaikan orang, tanpa berusaha menyelami makna lebih dari itu.

Semoga bermanfaat.

Bergabunglah di komunitas BISA :
http://www.facebook.com/?sk=messages&tid=1777074079344#!/group.php?gid=389144170604

CURAHAN HATI UNTUK LEUTIKA


         Belum ada satu tahun aku mengenal 'Leutika, tapi aku merasa sudah kenal dekat dan lama dengan dia. Sebuah penerbit pertama yang ku kenal lewat dunia maya. Saat mengenal pertama kali, aku masih bertanya-tanya siapa sih 'Leutika' ini kok mengadakan audisi menulis. Waktu itu event yang digelar adalah audisi menulis 'Crazy Moment'. Meskipun tidak ikut meramaikan, karena merasa tidak yakin bisa menulis dengan tema itu, tapi cukup senang karena dari situlah awal perkenalanku dengan teman-teman para penulis hebat di dunia maya.

         Sejak saat itulah, semangat menulis yang sempat terkubur bertahun-tahun timbul dan berkobar lagi. Meski sering dilanda ragu karena seorang pemula, aku mencoba mengikuti event-event yang diadakan oleh ‘Leutika’. Dan jangan ditanya berapa kali aku menang di 'gawenya' si 'Leu' ini. Sampai detik ini belum sekalipun aku menang, dari mulai Weekly Notes, Fiksi Foto Unik, Audisi Menulis Buku, Yimbo belum satu kalipun namaku disebut oleh 'Leutika'. Pernah aku merasa patah hati, sampai selera makanku pun ikut lenyap, saat untuk kesekian kali aku belum berjodoh dengan 'Leutika'. Alhamdulillah … patah hatiku hanya berlangsung beberapa ratus detik, setelah itu aku malah mengerti bahwa hanya tulisan terbaiklah yang dipilih. Sebab banyak juga penulis-penulis yang sudah punya nama tidak lolos, tapi mereka tidak pernah berhenti. Dan semangatku akan tidak akan pernah berhenti sampai disitu, bahkan setiap event yang diadakan ‘Leutika’ selalu menjadi prioritas dalam agendaku. Dari kegagalanku, justru membuat aku harus semakin banyak belajar dan terus belajar.

          Hemm … ada moment dimana hatiku sangat berbunga-bunga. Ya, akhirnya namaku disebut oleh 'Leutika' di event akhir tahun 2010. Lomba yang tidak membutuhkan keringat untuk menaklukkannya, aku menjadi salah satu pemenang lomba GPP dengan tema 'Leutika On Year'. Wahh … cukup mengobati lukaku, dari sekian kekalahan yang kuterima. Terimakasih ‘Leu, hal sederhana itu sungguh membuat hatiku merekah, ternyata aku masih ada dihatimu. Meskipun sempat terbersit dalam hati, “Paling Leutika kasihan sama aku ya, hehe ….”

         Dan event yang terbaru yang baru saja kuikuti, dengan harapan penuh dan hati berbunga adalah ‘Audisi Asmanadia Inspirasiku’. Hasilnya, aku masih belum berjodoh dengan Leutika. Namaku tidak tertera dalam daftar itu. Dalam hitungan detik sempat aku kecewa, selanjutnya kembali tersenyum dan akan kutunggu tantangan berikutnya.

          Menurutku, 'Leutika' yang masih batita itu begitu beda dengan penertbit-penerbit yang lain. Dia begitu ramah merangkul penulis-penulis pemula sepertiku. Gebrakan-gebrakan yang dibuatnya, membuat setiap orang akan terpikat untuk mengikutinya. Ya, Leutika telah berhasil membangun sinergi yang kuat dengan para ‘Leutikans’ (istilah yang dipakai untuk menyebut komunitas teman-teman ‘Leutika). Dengan terbangunnya sinergi dua arah itulah maka dengan mudah ‘Leutika’ memikat dan mengikat para ‘Leutikans’. Bahkan tidak hanya sampai disitu, ‘Leutika’ pun membangun sebuah network marketing dengan program-program penjualan buku yang mudah dan saling menguntungkan seperti ElBe (Langganan Buku) dan MITEL. Ditambah dengan ‘Leutikaprio’ yang merupakan lini ‘Self Publishing’ dari ‘Leutika’ yang membuat semakin menambah ramai dunia literasi Indonesia. Karena setiap orang bisa mewujudkan mimpinya untuk menerbitkan buku dengan mudah.

Di era digital ini, ‘Leutika’ benar-benar memanfaatkan komunitas jejaring sosial untuk mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan menulis. 

Selamat ulang tahun yang kedua ‘LEUTIKA’, semoga di usiamu ini kau semakin mantap melangkah dan berkiprah dengan semboyan ‘Read, Write, Inspire’ bagi kita semua dan menyemarakkan dunia literasi negeri ini. Selalu kuselipkan doa indah untukmu, yang kubisikkan pada langit. Semoga semangatkupun tak pernah padam meski bingkisan cintaku belum cukup sempurna untuk bersanding denganmu. Dan kehadiranmu selalu kuingat, karena menjadi awal penaku yang sempat tumpul kuasah kembali.
Friday 25 March 2011

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)


"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Tuesday 22 March 2011

Catatan Kecil Saat Penerimaan Raport


 catatan yang sudah lama dibuat tapi baru saya bagi di sini.  Biasa jadi emak-emak sok sibuk yang kerja 24 jam sehari bahkan kalau bisa sehari bisa ada ekstra lebih 24 jam biar ada waktu leyeh-leyeh :))


Monggo  disimak  :)


Bu, bagaimana raport anak-anak, rangking berapa? “Pertanyaan serupa adalah sangat biasa dibicarakan ibu-ibu tetangga kiri kanan setiap kali musim penerimaan raport tiba. Dan setiap kali pula saya bingung menjawabnya, karena kebetulan raport anak-anak tidak mencantumkan rangking di bawahnya, sebagai parameter untuk menilai kemampuan siswa.

Sebenarnya siapa sih yang membutuhkan dan berkepentingan dengan predikat rangking itu, anak atau orang tua? Dan jawabannya, bahwa cenderung yang berkepentingan dengan rangking adalah orang tua. Begitu pentingkah rangking bagi orang tua? Rasanya begitu ya, dan umumnya memang seperti itu. Begitu egoisnya para orang tua, mereka menuntut anak-anak untuk membuat mereka bangga.

 Coba lihat, jika anak-anak mendapat rangking 1 dari bawah atau tidak masuk dalam 10 besar di kelasnya dapat dipastikan orang tua akan merasa malu. Sekedar rasa malu yang terbersit dalam hati itu masih sangat wajar dan lumayan. Lebih parah lagi kalau rasa malu itu diluapkan dalam bentuk kemarahan kepada anak. Dan kemarahan itu justru akan membuat anak semakin terpojok dan merasa tidak dihargai.

Merasa bangga jika anak mendapat rangking atas itu sangat wajar. Tapi para orang tua haruslah hati-hati dan waspada, kadang kebanggaan orang tua yang berlebihan justru membuat anak terbebani. Di sisi lain, bagi anak yang mendapat rangking di atas 10, di samping mereka mendapat marah, juga akan terbebani dengan perasaan malu dan minder. Tak seorang anak pun rela dibandingkan dengan anak yang lain, walaupun sistem rangking tidak diniatkan untuk itu, tapi pada kenyataannya sistim rangking telah membandingkan setiap anak dengan cara yang tidak  fair.

Ada pesan sangat indah yang saya dapat dari seorang ustadzah (guru) saat merima rapot kemarin, “Bapak dan Ibu, jika menerima raport anak, pertama lihatlah mana mata pelajaran yang mendapat nilai paling tinggi. Pujilah dan beri apresiasi atas pencapaian itu, ajak anak bersama melihat hasil raportnya, kemudian baru ulas bersama nilai yang dibawah standar. Diskusikan dengan anak, apa kesulitannya, dan motivasi mereka bahwa sebenarnya mereka bisa.”

Jujur saja , biasanya orang tua termasuk saya tentunya * ngaku nih si Emak :D, tanpa sadar akan langsung bereaksi pada hal-hal negatif yang dilakukan anak-anak. Begitu membuka raport dan terpampang nilai matematika atau sains 6 atau 7, sudah langsung panas hati. Tanpa peduli dengan nilai Agama, Bahasa Indonesia, Kesenian, IPS, atau Olah Raga yang 8 dan 9, langsung khotbah dan ceramah panjang lebar akan keluar.

Rasanya sangat tidak adil, jika kemampuan anak hanya dinilai sebatas pencapaian kognitif saja. Bukankah banyak aspek kecerdasan yang harus dilihat. Menurut DR Howard Gardner, kecerdasan adalah: kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, kemampuan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu, atau memberi penghargaan pada budaya seseorang. Jadi kecerdasan tidak bisa hanya dinilai dari angka-angka di atas kertas. 

Foto diambil dari FB SDIT Nurul Fikri Sidoarjo
Cerita seorang teman yang tinggal di sebuah negara di benua tetangga. Di sana anak-anak berangkat sekolah dengan senyum mengembang, tak ada beban yang memberatkan punggung dan otak mereka. Mereka belajar dengan gembira, dan InsyaAllah karena kegembiraan itu justru nilai-nilai yang diajarkan lebih meresap. Dan di akhir semester mereka juga dengan gembira menerima penghargaan sesuai dengan prestasi mereka masing-masing. Di sana yang ada achievment , "Penghargaan" atas keistimewaan anak masing-masing. Karena rangking menurut mereka adalah abuse. :(

Bandingkan dengan anak-anak Indonesia, pulang sekolah dengan membawa setumpuk PR, ditambah sorenya masih les untuk semua mata pelajaran dan les ini itu yang seringkali hanya mengikuti jadwal yang sudah dibuat oleh orang tua. Belum lagi tuntutan harus rangking 1 atau minimal masuk 10 besar. “Hiks aku capek dan bosan Maaa...!”  Begitu mungkin jerit mereka dalam hati.

Alangkah indahnya, jika pada saat penerimaan raport, setiap anak mendapat hadiah, meskipun itu hanya sebuah buku, penghapus lucu warna-warni, atau pun selembar kertas berlogo bintang tertulis namanya dengan mencantumkan penghargaan atas prestasi yang dicapai di bidang mereka masing-masing. Predikatnya sebagai siswa penyabar, siswa yang ramah, siswa yang tertib, dan seterusnya rasanya lebih membanggakan bagi mereka.

  Pasti senyum mereka akan mengembang, dan mereka akan bercerita pada seisi dunia “Horee...! Aku mendapat hadiah dan jerih payahku  ternyata  dihargai.”  Setelah itu rasanya mereka jadi lebih semangat untuk menunjukkan kalau mereka BISA!

Belajar bisa dimana saja (foto diambil dari FB SDIT NF Sidoarjo

Memang tak bisa dipungkiri bahwa sistem pendidikan di negeri ini sudah terpola sedemikian rupa. Sehingga tidak menempatkan seorang anak didik (siswa) sebagai subyek pendidikan, yang mempunyai hak untuk dihargai prestasinya sekecil apapun itu. Terutama pada pendidikan di usia dasar, yang harus lebih bijak dan manusiawi, karena anak-anak bukan robot tak bernyawa yang tak mengenal rasa sakit hati dan kecewa. Mungkin ada beberapa sekolah yang tidak menerapkan sistem rangking ini, tapi tak bisa dipungkiri bahwa sekolah-sekolah itu berbiaya tidak murah. 

Meskipun sistem pendidikan kita adalah sebuah dilema, minimal kita, para orang tua bisa mengubah paradigma, bukan anak-anak yang “bodoh”, tapi orang tua yang  semakin tidak mau mengerti dan memahami bahwa setiap anak adalah unik, karena mereka cerdas di bidangnya masing-masing.


Selamat buat anak-anak semua yaaa... selamat menempuh semester baru , doa Ibu selalu menyertaimu :)

Sstt... kemarin waktu terima raport, saya  mendapat hadiah yang terbungkus kertas sampul rapi, Alhamdulillah....isinya sebotol besar sabun cuci piring hehehe . Penghargaan dengan predikat  Emak yang  rajin datang jika ada undangan pertemuan di sekolah  *_*



Sidoarjo, 16 Januari 2011
Tuesday 28 December 2010

Coretan aisyah ku

goresan  jemari kecil Aisyah

Kemarin pagi, saat bersih-bersih tak sengaja menemukan selembar kertas, dan itu adalah sobekan kertas kesekian yang hampir aku temukan setiap hari disela bersih-bersih rumah.  Isinya kadang bikin hati geli tersenyum, kadang juga membuat hati terharu.

Kali ini coretannya iseng saja  ku pasang  disini, dari pada buntu, mandeg ga ada yang ngalir persis saluran yang mampet   ..............  @-@

********************

Kelas satu hari-hari telah kulalui
Aku tetap saja ingin kembali ke TK
Tapi bagaimanapun hidupku ini harus tetap dijalani dengan setia

Ya.......
aku selalu berfikir ingin sekali aku pergi ke masa lalu
Sangat-sangat ingin
Tapi saat aku berada disitu, aku merasa hariku  biasa saja
Malah lagi tidak enak dan jengkelin
Tapi saat aku sudah naik kelas dua, semuanya berbeda,
Aku sangat ingin pergi dan meninggalkan kelas dua, dan pergi lagi ke kelas satu

Sekarang aku sudah kelas tiga, dan selalu saja tetap ingin pergi ke masa lalu

**************
dan aku cuma bisa hemmmmm...........................  ^______________^

 23112010



Tuesday 21 December 2010

1001 Cerita Ibu dan Anaknya




 Rasaku Rasanya   (Ketika putri mungilku beranjak remaja)

Rasanya baru kemarin aku menimang-nimang nya, mengejar-ngejar  kaki kecilnya yang berlari seperti kijang, berdebar-debar dengan hobinya yang suka naik pohon, atau naik sepeda dengan berbagai gaya.  Putri mungilku sudah melewati masa kanak-kanaknya,  Anakku sudah menjelang remaja,  ya....menjadi gadis kecil yang mulai tumbuh.

Sekarang dia sudah tak mau lagi tidur dipeluk-peluk, sudah malu cipika-cipiki dengan aku ibunya , didepan teman-temanya.

Kebiasaannya menulis apa saja di buku harian yang biasanya dengan suka cita  diperlihatkannya padaku, kini sudah mulai malu dan bermain rahasia.  Diary nya sekarang dikunci, membuat aku harus mengintipnya penuh rahasia juga ...hemmmm

Sekarang aku punya saingan dalam mematut-matut busanaku.  Mulai baju, rok, jilbab dan asesoriesnya harus serasi, warna, model dan kepantasan waktu memakainya. Sekarang kita  mulai saling  berbagi.  Jilbab, bros, peniti menjadi benda-benda milik bersama.  Jilbab kanak-kanaknya yang lucu sudah ditinggalkannya, berganti jilbab bergaya ABG, dengan menyematkan pin besar warna cerah didekat telinga atau di leher. Celana monyet lucunya, berganti dengan rok rimpel feminin, dengan corak-corak yang lembut.  Bahkan baju-baju jadulku yang tak pernah kupakai lagi karena sesak atau modelnya yang terlalu remaja, dengan dipermak  sana-sini menjadi koleksi baju baru bagi dia .  Lumayan lah.......memanfaatkan sesuatu yang sudah tidak terpakai menjadi bermanfaat kembali dan tentunya meminimalisir anggaran untuk membeli baju baru . (jadi teringat masa remajaku juga yang banyak nglungsur baju mamaku hehehe ternyata buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya)

Dulu ketika mau bepergian dia mau saja kupilihkan baju apa saja, sekarang memilih baju saja harus bermenit-menit itupun melewati bongkar pasang dan meminta pendapat  berkali-kali
“ aku cook ga pakai baju ini”
“ Jilbabnya sudah serasi belum”
sambil jalan muter-muter atau lama mematut didepan kaca
Membuat si Ayah  lebih lama menunggu, karena sekarang ada dua wanita yang sibuk ini itu sebelum pergi  *-*

Ada lagi yang membuat ku sering salah tingkah, dan menelan  gemas dalam hati, ketika remajaku begitu sensitif perasaannya, dia akan bersungut-sungut atau bahkan menyungsepkan kepalanya diatas bantal jika nasehatku dianggapnya menggurui, jika pertanyaanku yang menyelidik dianggap menuduhnya.  Kalau sudah begini aku akan diam dan mengelusnya lembut, tapi nanti,  setelah ngambeknya mereda.

Masa-masa ini , Teman, menjadi orang-orang yang mulai dipercaya selain kedua orang tuannya.  Teman-teman yang dianggap sahabat sudah mulai menjadi tempat  curhatnya.  Disini aku menjadi tertantang untuk tetap menjadi bagian dirinya, menempatkan diriku menjadi teman curhatnya dan itu butuh kesabaran dan belajar lebih banyak.

Ada juga yang bikin hati berdebar-debar dan deg-degan.........saat kubaca catatannya , dia mulai mengagumi teman sholih (cowok) yang baik, pinter dan ngganteng ( hemmmm ....waktu aku sharing ke ustadzah  kelasnya,  beliau malah menenangkanku,
“Wajar bu......anak-anak sudah mulai remaja nanti kalau tidak suka dengan teman sholihnya malah repot, tinggal kita yang harus selalu mendampingi dan mengarahkan perasaan-perasaan itu”
ohhhh.......lega.....
Malah yang bikin geli, ketika bertemu ibu-ibu di sekolah, ternyata anak-anak remaja kita sudah mulai ngefans  ustad-ustad muda yang mengajar di sekolah.
Oalahhhh  ternyata memang mereka sudah bukan balita lagi :)

Selain banyak hal-hal yang bikin geleng-geleng kepala dan deg-degan, beberapa hal juga membuatku terharu dan bahkan malu pada gadisku.

Bagaimana tidak terharu sekaligus malu, ketika sebelum tidur dia sudah memasang alarm dan titip pesan untuk dibangunkan sholat malam, padahal aku sendiri kadang malas-malasan meskipun dering bel berteriak-teriak membangunkanku.
Bahkan, puasa senin kamis pun dia sangat semangat melakukannya meskipun tidak rutin dan itu juga karena sudah janjian dengan teman-teman satu kelasnya.

Bahkan kalau aku terlalu banyak gumam-guman sendiri (hihi bahasa halusnya ngomel *-*)  dia dengan santai berkata
“Ibu kok kurang bersyukur sih”
Nhah lo kena deh.

Kini aku sedang menikmati proses menemani anakku menjadi remaja.  Dulu,  ketika anak masih bayi kita seringkali tidak sabar menunggunya cepat besar. Belum jalan,  pingin cepat dia jalan, belum sekolah pingin cepet masuk sekolah begitu seterusnya.  Kita jadi  lupa untuk menikmati proses tumbuh kembangnya yang menakjubkan.
Mulai MENIKMATI PROSES nya  sambil terus belajar juga mencari ilmunya, agar tidak kehilangan  masa-masa indah bersama mereka  :)
Semoga Allah menjadikan mereka anak-anak sholih dan sholihah, yang akan ikut mewarnai dunia dan negeri ini dengan kebaikan,kejujuran dan keadilan :)


Bundadea   14112010 ^_____^
untuk Devani Alifa Azzahra  cahaya hatiku 

http://aulaady.com/
http://himma.multiply.com/journal/item/257/LOMBA

GORESAN SEDERHANA TENTANG BUNDA

Mungkin engkau tak pernah ingat
Atau engkau hanya mendengar lewat cerita
Ketika Ibundamu, dengan tetesan air mata dan darahnya
Menghadirkan engkau
Sejuta lara ia telan saat itu
Berbait-bait doa ia lantunkan dalam harap dan cemas
Saat Ibundamu berjuang
Mempertaruhkan nyawa membela kehadiranmu

Saat engkau dalam pelukan Ibundamu
Engkau rasakan kehangatannya
Engkau nikmati betapa lembut jemarinya membelaimu
Engkau selalu terpukau pada dendang merdunya
Yang mengantarmu menikmati mimpi masa kecilmu

Ibundamu....
Dia yang bercerita tentang budi pekerti dan kasih sayang
Dia yang pertama kali mengenalkanmu dengan Tuhan mu
Dia yang mengajarimu membuka mata dunia
Dia yang mengajakmu selalu pada kebaikan

Ya Allah.....
Tetapi mengapa Ibundamu harus bersedih
Ketika harapan-harapannya memudar
Ketika rangkaian mimpi indah yang selama ini dijalinnya
Terurai satu demi satu

Sesungguhnya Ibunda mu
Adalah harta mu yang sangat berharga
Jangan sekali-kali engkau mencoba menorehkan luka
Di hati Ibunda mu
Karena setiap tetes air mata duka Ibundamu
Akan mengguncang bumi
Dan seluruh arsy akan membahana oleh doa beratus malaikat
Yang mengutuk kedurhakaanmu

Ibundamu, adalah permatamu
Karena ridhonya adalah ridho Tuhanmu
Betapa Tuhan mu akan murka
Manakala menyaksikan mu berjalan
Di luar keridhoan Ibundamu

Tapak-tapak langkah jelajah mu
Dalam putaran roda hidupmu
Selalu seiring dengan kidung-kidung doa
Yang selalu Ibundamu nyayikan
Sepanjang siang dan malam

Pernahkah engkau menghitung
Berapa kali engkau menorehkan luka di hati Ibundamu
Engkau lupa.... ?
Atau mungkin engkau tak mampu menghitungnya lagi,
Karena terlalu seringnya engkau lakukan
Tapi......
Sejuta lara yang kau torehkan
Adalah selaksa senyum kasih Ibunda mu yang tak kan pernah pupus
Senyum kasih Ibundamu
Adalah senyuman kehidupan negeri ini

Ya Allah......
Ijinkan kami menabur bakti untuknya

Ya.......................
Meskipun Bakti mu
Tak akan pernah melunasi
Kasih Bunda mu yang agung


*GKA 21122010
  Selaksa cinta selalu ku bungkus dan kuikat dengan doa , semoga langit menerima dan membukanya untuk mama.
Tuesday 31 August 2010

THIS IS My CHILDREN................

 Oleh-oleh dari pertemuan wali murid dg guru: sharing, dengar pendapat dan konsultasi belajar . Semoga bermanfaat.....dan selalu belajar untuk bisa menjadi orang tua yg lebih baik .....

THIS IS My CHILDREN................

 Anak bukan miniatur orang dewasa, kita hendaknya :


- Tidak memperlakukan anak seperti orang dewasa
- Menghargai usaha dan karya anak
- Menerima dan memaklumi kemampuan anak
- Membangun dan membentuk kepribadian anak yang baik
- Menyediakan dan mengondisikan lingkungan yang baik bagi perkembangan anak.
- Tidak memaksakan kehendak kepada anak.

Bila anak memiliki rasa ingin tahu yang besar ... kita hendaknya :

- Melayani dan menjawab pertanyaan anak dengan bahasa yang mudah dimengerti.
- Membimbing dan mengarahkan anak sesuai dengan keinginan dan kemampuannya
- Merangsang anak agar berani bertanya tentang apa yang ingin diketahui

Bila anak cara pandangannya terbatas (perseptual dan imajinatif) maka kita hendaknya :

- Menggunakan bahasa yang mudah difahami anak
- Berusaha mengkongkritkan sesuatu yang abstrak
- Menggunakan media atau sarana untuk menanamkan konsep
- Menjadi contoh perilaku yang baik bagi anak
- Anak jangan dipaksa memahami dan mengerti permasalahan orang tua
- Diberi bacaan sesuai dengan perkembangan anak.
- Mengahargai pendapat anak
- Sabar dalam memberi penjelasan kepada anak

Anak sebagai individu yang berbeda (Individual deferences), maka kita hendaknya:

- Memahami kondisi setiap anak
- Melayani sesuai kelebihan dan kekurangan masing-masing
- Tidak membandingkan dengan yg lain
- Bersikap adil
- Melakukan pendekatan yang bervariasi

Anak2 dunianya adalah bermain, maka kita hendaknya :

- Membuat suasana belajar sambil bermain
- Menciptakan permainan yang merangsang kreatifitas anak
- Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya
- Memberi fasilitas alat bermain dan tempat bermain

Anak motivasinya dari luar dirinya (Stimulator utama:motivasi eksernal), maka kita hendaknya:

- Memberi pujian jika anak melakukan kebaikan atau prestasi
- Menciptakan lingkungan yg baik
- Selalu memberi motivasi
- Memberi teladan / figur yg baik
- Memberi hukuman yg mendidik jika berbuat kesalahan yg ia sengaja
- Memberi nasehat dan kisah2 teladan
- Bersikap yg menyenangkan terhadap anak

anak2 lebih ingin difahami daripada memahami orang lain (orientasi sosial egosentris) maka kita hendaknya :

- Bijak dalam mengelola egonya
- Hargai dan arahkan keinginan anak
- Memberi conoh prilaku menghargai orang lain
- Membiasakan anak bermain / bekerja kelompok
- Membiasakan anak berbagi makanan dengan teman
- Tidak mempermalukan dia didepan teman-temanya

Nurul fikri

Oleh-oleh dari pertemuan wali murid dg guru: sharing, dengar pendapat dan konsultasi belajar . Semoga bermanfaat.....dan selalu belajar untuk bisa menjadi orang tua yg lebih baik .....

ANAK

ANAK

Anakmu bukan milikmu
Mereka adalah putra-putri sang hidup
Yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka lahir lewat engkau tetapi bukan dari engkau
Mereka ada padamu,tetapi bukan milikmu

Berilah mereka kasih sayang,
Namun jangan berikan pemikiranmu
Karena pada mereka ada alam pikiran sendiri
Patut kau berikan rumah bagi raganya,namun tidak bagi jiwanya
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan yang tiada dapat
kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu

Engkau boleh menyerupai mereka, namun tidak boleh membuat mereka
menyerupai engkau
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur ataupun
Tenggelam ke masa lampau
Engkau busur tempat anakmu, anak panah hidup, melesat pergi


Puisi dari acara Family day SDIT Nurul Fikri Sidoarjo
31-10-2010

www.vandabundadea.blogspot.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...