Bagi saya, blog adalah diary kedua saya. Sebelum mengenal blog, setiap pernak-pernik rasa dan keriuhan keseharian hanya terekam jejaknya di buku diary usang. Rasanya lega, setiap kali telah selesai menumpahkan uneg-uneg apapun lewat tulisan. Setelah sedikit melek teknologi, saya pun membuat blog. Dengan berbekal buku pinjaman seorang teman, saya tertatih-tatih membuatnya. Itupun sebenarnya terpacu karena malu pada si kakak yang masih kelas 4 SD sudah punya blog. Duuhh ... malu kalau ditanya ini itu tentang blog emaknya nggak bisa jawab.
Sebelum mengenal KEB (Komunitas Emak-Emak Blogger) blog hanya saya isi sesuka hati, sesempat waktu ada. Sungguh saya sama sekali buta dunia perBLOGan. Jadi otomatis saya tak ada interaksi di dunia itu, hanya nulis, entah ada yang baca atau enggak terserah. Bahkan pernak-perniknya pun saya tidak tahu.